10

126 23 18
                                    

Karina baru saja tiba di sekolah. Ia melangkahkan kaki jenjangnya ke kelas. Suasana sekolah masih sepi, hanya ada beberapa murid. Karina berangkat terlalu pagi, jadi sekolahnya sepi. Karina tersentak kaget ketika seseorang merangkul pundaknya. Ia menoleh ke samping. Jantungnya berdegup lebih cepat menatap orang itu.

"Yoshi, lepasin tangan lo dari pundak gue. Nanti orang lihat, gimana?" kata Karina.

Yoshi tersenyum tipis, ia menjauhkan tangannya dari pundak Karina. "Ya, gak papa. Gue tuh lebih suka kayak gini. Biar semua orang tau kita bukan musuh lagi."

"Yoshi, sejak kapan lo pintar gombal? Dulu kayaknya enggak, deh."

Yoshi mencubit pipi Karina, membuat sang empu gugup. "Ya, semenjak gue dekat sama lo. Gue gak mau kita jadi musuh terus, mending jadi temen aja."

Karina memutar bola matanya malas. Jujur, ia capek harus bermusuhan dengan Yoshi. Ia ingin berdamai dengan Yoshi.

"Ya udah, kita damai," final Karina dengan senyuman manisnya.

"Oke, gue suka lo kayak gini. Tambah cantik kalau senyum."

"Mulai gombalnya. Udah ah, kita ke kelas saja."

Tanpa disadari mereka, Yiren melihat interaksi Yoshi dan Karina. Tangannya terkepal kuat di samping roknya. Ia tidak terima mereka dekat.

"Gue juga bilang apa. Mending lo gabung sama gue aja. Gue dapetin Karina, lo bisa dapetin Yoshi," celetuk orang di sampingnya.

"Maaf, gue bisa atasi sendirian, Jaemin," sinis Yiren lalu pergi meninggalkan Jaemin.

Jaemin menyunggingkan senyumnya. "Tunggu saja. Lo pasti akan meminta bantuan ke gue."

***

Jam pertama sudah selesai, Bu Joy keluar dari kelas Yoshi. Karina beranjak dari tempat duduknya. Ia menghampiri Yoshi.

"Gue izin ke kamar mandi, ya."

"Ya udah. Mau gue temenin, gak?" tanya Yoshi.

Karina memukul lengan Yoshi, kuat. Ia benar-benar tidak menyangka isi pikiran Yoshi.

"Lo gila apa?! Dasar mesum!" kesal Karina lalu keluar dari kelas.

Yoshi terkekeh geli melihat Karina ngambek. Junkyu yang duduk di sampingnya merasa heran dengan sikap Yoshi.

"Yoshi, lo kenapa, sih? Kayaknya senang banget, dan gue lihat lo udah akur dengan Karina."

"Iya, gue dan Karina udah akur. Capek tau kalau musuhan terus."

Junkyu memicingkan matanya curiga. "Lo suka sama Karina? Sikap lo ke dia beda banget," tebaknya.

Yoshi menghela napasnya. "Gue gak tau. Gue merasa nyaman di dekatnya. Gue ingin selalu melindunginya."

Junkyu tersenyum tipis, ia yakin Yoshi mulai menyukai Karina. Dilihat dari sikapnya juga kelihatan.

"Tolong jagain Karina, ya. Awas saja sampai lo sakiti dia."

"Gue akan jaga dia tanpa lo minta."

***

Karina mencuci tangannya di wastafel kemudian, mengambil tisu. Kebetulan juga Yiren baru saja keluar dari toilet. Ia mencuci tangannya di samping Karina.

"Lo deket banget ya sama Yoshi?" tanya Yiren tiba-tiba.

"Gak terlalu dekat, kok. Emang kenapa? Lo cemburu?"

"Gak, gue gak cemburu. Gue cuma tanya aja."

"Ya udah."

Setelah mengatakan itu, Karina keluar dari toilet. Sementara Yiren, ia mengepalkan tangannya.

Born To Be Yours || Yoshi Karina✔️Where stories live. Discover now