13

113 18 12
                                    

Setelah puas jalan-jalan, Yoshi dan Karina memutuskan langsung pulang karena besok masih sekolah. Ciuman tadi terngiang dipikiran keduanya. Mereka sangat menikmatinya. Yoshi memasangkan seat belt Karina lalu, mengecup singkat bibirnya.

"Kenapa kamu cium aku lagi? Belum puas apa yang tadi?" kesal Karina sembari mengerucutkan bibirnya.

"Bibir kamu candu buat aku dan aku suka, Sayang." Yoshi mengacak-acak rambut Karina.

"Dasar mesum! Ayo pulang, takut dicari papa dan mama."

Yoshi mengangukkan kepalanya, ia menyalakan mesin mobil lalu pergi dari lokasi. Sedari tadi, seseorang melihat kegiatan Yoshi dan Karina. Tangannya terkepal kuat, ia tidak terima orang yang sayangi bersama orang lain.

"Kalau lo cinta sama dia, kejar dan jangan kasih kendor," saran lelaki manis dengan senyuman manisnya.

"Iya, rencananya gitu. Kalau perlu, aku akan melenyapkan nyawanya. Aku gak suka dia dekat orang lain, Jeno."

Jeno—lelaki itu menyunggingkan senyumnya. Ia menyukai perkataan sahabat kecilnya.

"Jaemin, gue dukung apa yang akan lo lakuin. Hanya lo yang berhak dapetin hati Karina. Gue akan bantu lo."

"Terima kasih, Jeno. Lo, emang sahabat gue paling baik dan pengertian."

"Sama-sama."

***

Beberapa menit kemudian, Yoshi tiba di depan rumah Karina. Ia turun dari mobil dan membukakan pintu penumpang. Irene dan Suho yang kebetulan sedang santai di luar rumah tersenyum melihat kedatangan keduanya.

"Malam, Om, Tante," sapa Yoshi sopan.

"Malam juga, Yoshi. Sudah puas jalan-jalannya?" tanya Suho.

"Puas, Om. Terima kasih sudah mengizinkan saya ajak Karina."

Suho mengulas senyum manisnya. Suho juga tau hubungan putrinya dengan Yoshi.

"Karina, besok aku jemput, ya. Kalau begitu, saya pamit dulu, ya."

"Hati-hati di jalan, Yoshi," ujar Irene.

"Yoshi!"

Yoshi menghentikan langkahnya, ia membalikkan badannya dan tersenyum. Karina memeluknya dan tidak lupa kecupan di bibirnya. Suho dan Irene terkekeh geli melihat mereka.

"Jangan ngebut kalau nyetir. Aku gak mau kamu kenapa-napa."

"Iya sayangnya aku. Udah, aku mau pulang. Besok aku jemput, ya."

"Makasih untuk hari ini dan jangan bosan ajak aku."

"Apapun untuk kamu, aku akan lakuin."

Setelah kepergian Yoshi, Karina masuk ke rumah dengan diikuti Suho dan Irene. Karina meras bahagia memilih Yoshi di hidupnya.

"Ma, Pa, Karina tidur dulu, ya. Good night."

"Good night, too."

***

"Yoshi pulang!" teriak Yoshi.

Wendy menggelengkan kepalanya mendengar suara putra sulungnya. Ia menghampiri Yoshi dan memeluknya.

"Jangan teriak-teriak, ini udah malam."

"Maaf, Ma."

Yoshi mengedarkan pandangannya tapi ia tidak menemukan keberadaan adiknya, Hwall.

"Hwall ke mana?" tanya Yoshi.

"Hwall nginep di rumah temannya."

"Oh ya udah. Yoshi ke kamar dulu, mau tidur."

Born To Be Yours || Yoshi Karina✔️Where stories live. Discover now