15

119 16 11
                                    

Karina mondar-mandir di balkon sambil melihat ponselnya. Ia takut Yoshi marah karena Jaemin ke rumah. Semenjak itu, Yoshi tidak menghubunginya. Karina panik dan berharap Yoshi tidak marah.

"Karina, kok kamu belum tidur?" tanya Irene datang sambil membawa teh hangat dan beberapa camilan.

"Gak papa, Ma. Karina belum ngantuk," jawabnya berbohong.

Irene menelisik wajah Karina dia tau putrinya sedang berbohong. Irene mengelus rambut panjang Karina. Ia mengajak Karina duduk di balkon.

"Cerita aja gak papa. Mama tau kamu lagi ada masalah."

Karina mulai menceritakan apa yang terjadi tanpa ada yang terlewat. Kini, Irene tau apa yang membuat Karina gelisah. Semua karena Yoshi.

"Kenapa gak coba kamu telepon dia aja? Selesaikan masalah kalian."

"Gak, Ma. Karina takut Yoshi gak mau angkat telepon Karina. Kayaknya Yoshi marah karena Jaemin ke rumah."

Irene membelai wajah putrinya. "Coba aja, siapa tau dia gak beneran marah. Kalian serasi, lho. Atau gak, besok saja kamu ngomong sama dia. Mama gak mau kalian berantem hanya karena masalah sepele. Mama tau kamu cinta sama sama Yoshi. Pertahankan dia."

"Iya, Ma."

***

"Sialan!"

Yoshi membanting ponselnya ke ranjang. Baru saja, ia mendapatkan kiriman dari anak buahnya untuk mencari tau siapa yang sudah membuat kesayangannya terluka. Yoshi tidak percaya jika Nara adalah pelakunya.

"Aku kira dia cewek baik-baik, ternyata kebalikannya. Aku harus memberinya pelajaran."

Yoshi kesal dengan sikap Nara. Nara selalu terobsesi dengannya dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Yoshi tau Nara menyukainya sejak awal masuk sekolah.

Tok ... Tok ...

"Masuk."

Pintu kamarnya terbuka—memperlihatkan sosok Hwall. Yoshi tersenyum dan menyembunyikan semuanya.

"Ada apa, Hwall?"

"Ayo makan. Sudah ditunggu sama mama dan papa."

Yoshi mengangukkan kepalanya, ia beranjak dari ranjang dan pergi ke ruang makan bersama Hwall. Di ruang makan sudah ada Wendy dan Suga.

"Mau makan apa?" tanya Wendy sembari mengambil nasi dan meletakkan nasi di piring kedua putranya.

"Ayam goreng dan telor aja," jawab Hwall.

"Kalau kamu, Yoshi?"

"Samakan saja dengan Hwall."

Keluarga Min makan malam bersama. Hening, tidak ada yang bersuara sama sekali. Sejak tadi, Yoshi tidak berselera makan dan hal itu disadari Suga.

"Kamu kenapa? Ada masalah di sekolah?"

"Gak papa. Yoshi baik-baik aja."

"Yakin? Gak berantem sama Karina, kan?"

"Enggak, untuk apa berantem sama dia. Gak ada gunanya."

Suga menghela napasnya, ia tau Yoshi berbohong—terlihat dari nada bicaranya.

"Sudah sudah, mending kita makan malam dulu," kata Wendy.

***

Pagi harinya, Karina sudah siap pergi ke sekolah—tinggal menunggu kekasihnya. Sudah 10 menit tapi, Yoshi tidak menampakkan batang hidungnya. Karina mulai takut Yoshi beneran marah sama dia.

Born To Be Yours || Yoshi Karina✔️Where stories live. Discover now