12

117 22 20
                                    

Yoshi dan Karina sedang berjalan berdua, mumpung tidak ada tugas untuk besok. Yoshi menggenggam tangan Karina, ia bahagia ada Karina di sisinya. Semua orang yang melihat mereka pun iri dengan keromantisan Yoshi dan Karina.

"Yoshi, aku mau es krim."

"Ya udah, ayo." Yoshi menarik tangan Karina ke kedai es krim yang berada di ujung.

"Mau es krim rasa apa?" tanya Yoshi saat sudah di kedai es krim.

"Strawberry dan coklat. Boleh, kan?"

Yoshi mencubit gemas hidung Karina. "Ya tentu saja boleh. Hitung-hitung belajar jadi suami yang baik."

Karina memukul lengan Yoshi, ia benar-benar malu-malu apalagi sedari tadi kasir itu terkekeh.

"Mbak, es krim strawberry coklatnya satu, yang coklat saja satu."

"Baik, Tuan. Silakan ditunggu dulu." Kasir itu memberikan struk pembelian ke Yoshi.

Yoshi menarik lengan Karina duduk dekat jendela. Suasana di malam ini cukup sejuk, dan mereka menyukainya. Karina tersentak kaget saat Yoshi mengenggam tangannya.

"Karina, aku boleh ngomong sesuatu ke kamu?"

"Ngomong aja, Sayang."

"Aku ingin melanjutkan hubungan ini ke jenjang lebih serius. Setelah lulus SMA, aku akan melamar kamu karena aku orangnya gak sabaran. Aku gak mau ada yang mendekati kamu, Sayang."

Karina tersenyum tipis, ia bahagia dengan ucapan kekasihnya. Ia juga berharap seperti itu.

"Jika takdir memihak ke kita. Aku yakin kita bisa bersatu. Aku juga ingin menikah denganmu, Yoshi. Aku kalau udah cinta, susah untuk melepaskannya. Aku berharap kamu adalah cinta pertama dan terakhirku."

Yoshi mencium telapak tangan Karina. Sungguh, ia merasa bahagia dengan jawaban kekasihnya. Yoshi berjanji akan selalu di samping Karina sampai maut memisahkan mereka.

"Silakan dinikmati," ucap pelayan itu sembari meletakkan pesanan Yoshi dan Karina.

"Terima kasih, Mbak," balas Karina.

Pelayan itu membungkukkan badannya lalu pergi ke tempat kerjanya. Yoshi dan Karina menikmati es krimnya, terutama Karina sampai ia tidak sadar es krimnya belepotan di bibirnya.

Cup!

Karina membulatkan matanya ketika benda kenyal mendarat di bibirnya. Siapa lagi kalau bukan Yoshi pelakunya. Wajah Karina memerah seperti tomat.

"Kenapa cium aku? Ini masih di tempat umum, Yoshi."

"Aku hanya membersihkan es krim di bibir kamu."

Karina memalingkan wajahnya ke arah lain, ia malu Yoshi melihat dia makan berantakan. Tapi, sedetik kemudian Yoshi kembali mencium bibir Karina. Kali ini bukan ciuman biasa melainkan ciuman panas. Untungnya kedai es krim ini agak sepi.

"A-ku gak bisa napas, Yoshi."

Yoshi menyudahi ciumannya, ia mengambil tisu dan membersihkan bekas ciumannya di bibir Karina.

"Kamu menikmatinya, bukan?"

"Iya, eh enggak!"

Karina merutuki kebodohannya karena keceplosan. Wajahnya memerah seperti tomat. Karina benar-benar menikmati ciuman dari kekasihnya.

"Gak usah malu. Sekarang, kamu punya aku." Yoshi mengacak-acak rambut Karina.

Karina memilih abai, ia melanjutkan memakan es krimnya. Ia menetralkan degup jantungnya yang tidak karuan.

Born To Be Yours || Yoshi Karina✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang