LH 50

1.2K 83 5
                                    

Sorry for typo⚠️

Happy Reading!

Keadaan Karin berangsur membaik, namun ingatannya masih belum kembali.

"Ma, kapan aku bisa pulang?"tanya Karin

"Kita tunggu keputusan dari dokter"jawab mama

"Kau tau Rin? Cucu mama sangat cantik, dia manis sekali seperti ibunya"ucap mama Fanny

"Cucu?"mama Fanny mengangguk

"Anak Wina?"tanya Karin, lagi-lagi mama Fanny mengangguk

"Berarti anak Karin juga ma?"tanya Karin

"Iya dong, kan Wina istri kamu"ucap mama Fanny

"Karin mau jenguk Wina ma, Karin mau liat bayinya Wina"ucap Karin

"Yaudah ayo, mama antar kesana. Tapi nanti mama tinggal sebentar gapapa kan? Mama mau beli makanan"ucap mama Fanny

"Gapapa ma"lalu Karin turun dari ranjangnya dan berdiri, mama Fanny memegang Tiang infusnya.

Lalu mereka berjalan keluar menuju ke ruang rawat Wina.

"Kak, Dede bayinya gemes bangett"ucap Jihan sembari memperhatikan bayi kecil yang ada di pangkuan Wina, Wina terkekeh

"Makanya kamu cepet' cari jodoh biar punya Dede bayi"ucap Wina, seketika Jihan langsung cemberut dan Wina tertawa kecil

Mereka menoleh ke arah pintu kala mendengar pintu itu diketuk.

"Biar Jihan bukain kak"ucap Jihan, Jihan menuju ke arah pintu. Wina masih menatap pintu itu, namun ia tersentak kala si kecil dalam pangkuannya itu menangis.

"Ssssttt, kenapa sayang? Kamu laper hm?"gumam Wina sembari mengelus pipi si kecil

Mama Fanny dan Karin masuk ke ruang itu, lalu disuguhkan pemandangan wina yang sedang kebingungan bagaimana caranya menenangkan sang bayi

"Win, kenapa?"tanya mama

"Ngga tau ma, tiba-tiba nangis padahal udh Wina kasih susu"ucap Wina, namun Wina masih belum menoleh. Atensinya masih tertuju pada si kecil

"Bolehkah saya mencoba menggendongnya?"suara dari seseorang itu membuat Wina menoleh lalu terdiam.

"A-ah b-boleh silahkan"ucap Wina terbata-bata, ia ingin menangis.

Bagaimana tidak? Jika seseorang yang selama ini dirindukan hadir di hadapanmu dalam keadaan hilang ingatan, apakah kau tidak menangis?

Karin mengambil dan menggendong bayi manis itu, tak lama mereka semua terkejut kala si kecil sudah berhenti menangis saat sudah digendong oleh Karin.

"Ternyata dia kangen sama babanya"batin Wina

"Kau sangat menggemaskan"Karin mengusap pipi si kecil dengan lembut.

Wina sudah tak bisa menahan tangisnya, ia menangis dalam diam.

"Lihatlah, kau bahkan berhenti menangis saat sudah berada di gendonganku. Apakah kau merindukanku bayi kecil?"tanya Karin, hebatnya si bayi tersenyum saat mendengar pertanyaan dari sang baba.

Love Hurts | Winrina ENDWhere stories live. Discover now