LH 16

1.3K 119 3
                                    

Hari sudah senja. Wina sudah ada dirumah sejak 2 jam yang lalu,ia diantar oleh Karin sedangkan motornya sudah terparkir rapi di depan rumahnya sejak dia sampai di rumah.

"Wina, nanti mau ikut ngga?"tanya Bu Yeon.

"Heum? Kemana Bu?"

"Ke rumah tetangga, ayah sama adek juga nanti kesana soalnya ada acara makan-makan"

"Boleh deh, Wina juga bosen di rumah"

Wina bukan cuma bosen tapi gabut juga. Di rumah ga ngapa'in, gapunya temen. Si Gisel juga gaada kabar lagi. Hahhh nasib Wina..

"Eh, Bu Yeon selamat datang"ucap Bu jeslyn ramah.

"Iya, terimakasih Bu. Oh iya kenalin ini suami saya dan kedua anak saya Wina dan Azriel"Bu Yeon senyum.

"Ooh ini namanya Wina. Dari kemarin saya kepo sama anak ibu, yasudah silahkan masuk bu"Bu Yeon sekeluarga langsung masuk dan duduk.

Disana juga banyak tetangga' yang lainnya, Karna rumahnya besar jadi muat buat orang banyak.

Wina dibuat matpik si, si ibu lagi hibah sama ibu' yang lainnya kalo ayahnya lagi ngobrol sama pak RT sedangkan si Azriel lagi nge game sama anaknya Bu Jess yang bungsu.

Dia plonga plongo kek anak ilang. Sampe akhirnya Bu jess nyeletuk.

"Vanya, sini duduk bareng Wina! Kasihan dia gaada temennya"ucap Bu Jess manggil Vanya yang ada di dapur.

"Iya mah! Sebentar"jawab Vanya, lalu Vanya datang menghampiri Wina dan duduk disebelah Wina.

"Haii, kamu anaknya Bu Yeon kan? Namamu Wina?"Wina ngangguk.

"Huum, lalu siapa namamu?"Wina menatap Vanya.

"Aku Zevanya, panggil Vanya aja. Panggil kak Vanya juga boleh"Vanya membalas tatapan Wina lalu tersenyum.

"Okee kak vanyaa"Wina ikut senyum, bikin Vanya gemes. Aduh kek nya saingan Karin nambah satu.

"Kamu kerja dimana?"

"Aku di perusahaan Jung kak"

"Oohh tau tau, kamu pintar sekali bisa masuk ke perusahaan besar sekaligus"Wina meringis malu.

"Kalo kakak kerja dimana?"

"Kakak kerja di rumah sakit dekat sini"

"Ooh kakak jadi dokter?"

"Iya, lebih tepatnya dokter anak"

"Wahh seru banget pasti, setiap hari ketemu anak kecil"ucap Wina semangat bikin Vanya terkekeh gemas.

"Iya ada banyak anak kecil, tapi kakak ngga senang karna mereka datang ke ruangan kakak bukan untuk bermain melainkan untuk berkonsultasi. Kakak selalu sedih mengapa banyak anak-anak yang sering penyakit bahkan sampai meninggal"Vanya nunduk.

"Iya juga, kasian banget"tanpa sadar bibir Wina mengerucut. Ingatkan Vanya untuk tahan akan cobaan ini.

Setelah itu acara dimulai. Wina menikmati makanannya sambil sesekali tertawa kala Vanya membuat guyonan yang bisa membuat jiwa humornya meronta-ronta.

Apakah Wina akan berpaling dari Karin? Eum, entahlah yang jelas saat ini dia masih belum paham perkataan Karin tentang berjuang bersama. Ia pun tak tahu Karin berbohong atau tidak. Untuk saat ini kehadiran Vanya sebagai tetangganya mungkin bisa menjadi teman curhatnya selain nares.

"Wina, kakak ingin bercerita tentang satu pasien kakak"Wina yang sedang men scroll tt terhenti dan segera mematikan ponselnya lalu menghadap ke Vanya untuk mendengarkan ceritanya.

Love Hurts | Winrina ENDWhere stories live. Discover now