LH 13

1.2K 99 1
                                    

Jantung Wina berdetak kencang ketika membaca pesan dari ibunya. Lalu setelah itu dia bersiap' untung pulang ke rumah.

Dijalan dia tidak bisa tenang, dia memikirkan siapa orang yang bersama ayahnya?

Wina sudah sampai di rumah, dia segera melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.

"Bu, Wina pul-"ia terkejut dengan seseorang yang sedang berbincang dengan ibunya itu.

Mati' an ia menahan air mata, sampai akhirnya air itu mengalir dikala ayahnya menuju ke dirinya dan memeluknya.

"Anak ayah udah besar, maafin ayah nak, maafin ayah ninggalin kalian"wina menangis lagi.

"Ayah jahat, ayah ninggalin Wina hiks ayah jahat!"Wina mukul' pundak ayahnya. Tangisnya semakin besar.

"Maafin ayah sayang, maaf ya? Ayah tau ayah jahat maafin ayah"ayahnya Wina meluk Wina erat banget si Wina ikut ngebalas pelukannya. Bu Yeon juga ikut nangis.

Wina melanggar janjinya untuk tidak memanggil ayahnya itu dengan sebutan ayah.

Siapa yang tidak merindukan ayahnya setelah 3 tahun tidak ada kabar? Jelas Wina sangat merindukan ayahnya, cinta pertama dalam hidupnya.

"Udahan nangisnya, sini duduk"Bu Yeon nyuruh mereka buat duduk, dan ayahnya Wina bawa Wina duduk di sofa.

Sementara itu, kita kembali lagi ke Karin. Dia masih setia menunggu Delia di rumah sakit.

"Kak"Delia natep Karin. Karin juga ikut natep tapi dengan tatapan sendu.

"Kenapa sayang? Haus? Atau ada yang sakit?"Delia gelengin kepala. Karin ngusap rambut delia.

"Kenapa hm?"

"Nanti kalau semisal Delia udah ngga ada, kakak harus cari pengganti Delia. Gamau tau, pokoknya kakak harus bahagia. Kakak gaboleh larut' sedihnya ya? Nanti delia disana ikut sedih"Delia senyum sendu.

"Apasih kamu ngomong apa deh, kamu pasti sembuh. Jangan ngomong gitu ih gabaik."Karin ngusap rambut delia.

"Delia serius kak"abis itu mereka hening.

"Kakak nggak bisa janji. kalo nanti kamu gaada, kakak nggak janji bisa bahagia sama orang lain. Kakak sayang kamu, jangan tinggalin kakak"karin meluk Delia erat banget seolah gamau kehilangannya.

Delia netesin air matanya. Hatinya sakit mendengar perkataan Karin. Bagaimana bisa dia sembuh, jika peluang sembuhnya sangat kecil.

Biarkanlah mereka saling melepas air mata sambil mengulang kembali kenangan yang telah terukir di dalam hati.

Hari sudah semakin senja, dan Wina sekarang masih dirumahnya masih mengerjakan pekerjaannya yang tadi sempat tertunda.

Ya, dia membawa berkas' dari kantornya dan memilih menyelesaikannya di rumah.

"Istirahat dulu win, ntar dilanjut lagi"ibunya masuk ke kamarnya dan menyuruh Wina untuk istirahat, ia tahu anak perempuannya itu belum istirahat sama sekali dari semalam.

"Iya Bu, nnati dulu ini sebentar lagi selesai kok"Bu Yeon ngehela nafasnya.

"Yaudah, nanti ibu panggil buat makan malam"Wina ngangguk dan Bu Yeon kembali lagi ke dapur.

Tau ga kenapa Wina tetep kerja walaupun aslinya dia udah lelah banget, Karna dia gamau kepikiran sama Karin. Dia gamau nangis terus makanya dia nyari cara biar ga kepikiran yaitu dengan ngelanjutin kerjanya.

Love Hurts

Pagi sudah tiba, jam menunjukkan pukul 7 lewat 15. Wina belum berangkat ke kantornya, dia masih sarapan pagi bersama ayahnya. Ibunya? Sejak pagi tadi ibunya sudah pergi ke rumah tetangga karna ada orang pindahan. Kalo Azriel udah berangkat awal.

Love Hurts | Winrina ENDWhere stories live. Discover now