LH 22

1.4K 110 4
                                    

Sudah 3 hari Wina tak berangkat kerja. Ia masih menunggu ibunya, ibunya belum siuman. Ia menjaga ibunya sendirian, adiknya pergi bekerja dan Vanya juga bekerja. Sebenarnya vanya ingin selalu menemani Wina, namun Wina menyuruh Vanya untuk tidak meninggalkan pekerjaannya. Alhasil Vanya hanya bisa menurut saja.

"Hei, apakah kau mengetahui kemana perginya Bu Wina?"

"Dia tak masuk sejak 3 hari yang lalu"

"Kudengar dia sedang menunggu ibunya di rumah sakit"

"Benarkah? Kasian sekali, lalu bagaimana keadaan ibunya?"

"Aku tidak tahu, tanya saja kepada adiknya. Dia karyawan di divisi personalia"

Sayup-sayup Karin mendengar pembicaraan karyawan' nya itu saat Karin berada di lift. Lalu Karin melamun memikirkan Wina.

"Apa yang terjadi pada ibunya Wina? Apakah dia baik' saja?"batin Karin.

"Ck, mengapa aku harus memikirkannya?"monolog Karin, lalu Karin keluar dari lift.

Karin duduk di kursinya, ia menatap ruangan Wina. Seperti ada yang kurang. Lalu ia lanjut bekerja.

Karin kedatangan tamu yaitu papahnya. Papah ya datang berkunjung bersama mamahnya.

"Pah, mah. Ngapain kesini?"Karin bangkit dari duduknya.

"Papah hanya mampir sebentar melihat perusahaan"papah dan mamahnya duduk di sofa yg ada di ruangan tersebut.

"Wina mana? Kok daritadi ngga ada di ruangannya"

"Dia ijin, ibunya masuk rumah sakit"jawab Karin. Sebenarnya dia malas mengatakannya, tapi... Ah sudahlah.

"Hah? Kasian sekali, sejak kapan?"Karin mengedikkan bahunya.

"Kalau begitu nanti jika istirahat siang mari kita jenguk"ucap mamahnya.

"Karin gamau mah, males"yeu ngeles aja lu.

"Hush gaada, pokoknya kamu ikut."Karin mau protes tapi dibalas tatapan tajam sama mamahnya akhirnya nurut aja.

"Wina"Wina menolehkan kepalanya kala ada yang memanggil namanya, ternyata itu orang tuanya Karin. Wina tersenyum canggung.

"Bagaimana keadaan ibumu?"tanya mamahnya Karin.

"Masih belum siuman Bu"Wina nunduk, dan mamahnya Karin meluk Wina.

"Kamu yang sabar ya"

"Kami datang kesini untuk menjenguk ibumu"

"Maaf Bu sudah merepotkan kalian"Wina tersenyum canggung.

"Tidak merepotkan sama sekali win, semoga ibumu cepat sembuh ya"

"Aamiin, terimakasih Bu. Maaf saya belum bisa berangkat kerja"

"Tidak apa win, kami mengerti kok"jawab pak Jung. Sedangkan Karin hanya diam sejak tadi ia hanya bermain ponsel dan enggan melihat Wina.

Setelah berbincang-bincang lama, akhirnya pak Jung beserta istrinya dan Karin pamit.

"Kalau begitu kami pamit ya win"

"Iya, terimakasih Bu sudah menjenguk ibu saya"

"Sama', semoga ibumu cepat sembuh ya"

"Aamiin aamiin"Wina senyum dan mereka pergi.

"Hahhhh hari yang melelahkan"ucap Karin. Ia bersandar pada kursinya. Matanya terpejam, ternyata ia terlelap.

"Kak, mengapa kakak tidak memenuhi permintaan terakhir ku? Aku memintamu berbahagia bersama Wina, buat dia bahagia namun kau malah mengecewakannya. Kau sama saja mengecewakanku"ucap Delia.

Love Hurts | Winrina ENDWhere stories live. Discover now