ke - 25

54 12 8
                                    

Keesokan harinya

"Oy, Sea!" Panggil Jeongwoo, ketika Sea berjalan di Koridor dan melewatinya.

Sea mendesah pelan, lalu menatap malas pada Jeongwoo.

"Padahal kan Haruto gk bersalah, dia cuman khawatir kenapa harus sampe putus gitu?" Tanya Jeogwoo, gk tega dia tu liat Haruto galau mulu.

"Gk ada urusannya sama lu" Balas Sea.

"Tapi setidaknya ngomong baik baik kek" Ucap Jeongwoo.

Sea menyilangkan tangannya di dada, lalu menatap datar Jeongwoo.
"Gini deh, Haruto buka tas lu tanpa izin, terus ada kertas ulangan lu yang nilainya jelek terus dia kasih liat ke kk lu"

"Gimana?" Tanya Sea.

"Haruto harus di hajar!" Jawab Jeongwoo mantap.

"Bener!" Ucap Sea menjentikkan jarinya, setelah itu pergi dari hadapan Jeongwoo.

"E-eh?" Jeongwoo baru sadar sama omongannya sendiri.

"Woy jangan dulu pergi!!!" Teriak Jeongwoo "gw belum selesai ngomong!"

Sea menghentikan langkahnya, lalu menatap ke arah Jeongwoo.

"Lagian dia buka tas lu cuman nyimpen coklat doang biar lu gk badmood, emang kebetulan aja ada obat lu dia jadi khawatir makannya dia nanya"

"Dan karena hal itu lu minta putus?" Tanya Jeongwoo, tidak habis pikir.

"Itukan termasuk tindakan kriminal, karena buka tas orang tanpa izin"

"Bukannya sewajarnya, kalau mau buka buka tas orang harus izin dulu, biar gk melanggar privasi" Lanjutnya, tidak mau kalah dengan Jeongwoo.

"Beneran lu putusin Haruto karena itu doang?" Selidik Jeongwoo.

"Gw gk suka saat dia bahas penyakit gw" Lirih Sea pelan.

Jeongwoo jadi merasa tidak enak pada Sea, mungkin kah Sea belum siap untuk memberi tahu itu semua pada Haruto.

"Sea tung—"

"Apa lagi?" Malas Sea, dia sudah muak sekali di tanya tanya Jeongwoo, berasa kek terdakwa yang di tanya tanya sama hakim.

"Lu mau jadi pengacaranya Haruto?"

"Kalau mau jadi pengacaranya, pahami dulu dong situasinya, baru ngomong" Lanjutnya, tanpa mendengarkan perkataan dari Jeongwoo, Sea langsung pergi memasuki kelasnya.

Wow... Jeongwoo yang gede bacot aja sampe kehabisan kata kata, kalau ngomong sama Sea.

.
.
.
Hari ini Haruto dateng ke sekolah dengan semangat, dia sudah mempersiapkan rencananya nanti untuk meminta maaf pada Sea, berkat mbah google.

"Oke yang pertama, mengakui kesalahan".

Haruto langsung pergi keluar dari kelasnya, mencari Sea dan menemukannya di koridor.

"Sea!" Panggil Haruto, menahan tangan Sea agar tidak pergi.

"Maaf, aku tau aku salah. Tapi Sea.... "

"Lepas" Ucap Sea dengan nada datar.

Haruto melepaskan tangannya, dan membiarkan Sea melanjutkan berjalannya, sepertinya ini tidak bekerja.

"Sea kenapa gk baikan aja?" Tanya Yeseo, ketika sudah duduk di meja kantin.

"Kenapa? Harus banget gitu?" Jawab Sea tidak minat.

"Dia kaya gitu pasti ada alesannya, coba lu denger dulu penjelasanya" Nasihat Yeseo, membuat Sea malas sekali mendengarnya.

"Gk ada yang perlu gw denger lagi dari dia" Balas Sea.

I LOVE U || Watanabe Haruto [ ✔ ]Where stories live. Discover now