20 - DUA ORANG BERBEDA

10.1K 935 37
                                    

SEBAGAI PEMBACA YANG BAIK, SILAKAN FOLLOW AKUN PENULIS LEBIH DULU DAN MARI BERTEMAN!

--

Demi keuntungan bersama, ayo tekan bintang dipojok kiri bawah lalu tekan kolom komentar dan ketikan beberapa kata yang dapat membangun cerita ini. Udah?

Terkhusus untuk kalian yang bisanya hate comments dan memberi kritik yang menjatuhkan, aku tegaskan agar tidak membaca cerita ini.

Dan, maaf bila ada kesamaan nama, tokoh, alur, tempat, kejadian, ataupun sifat dengan cerita lainnya karena itu semua hanyalah ketidaksengajaan yang mungkin tidak aku sadari. Semoga paham.

Aku juga mau kasih tau, tidak semua kejadian sama dengan dunia nyata. So, tolong jangan samakan dengan dunia nyata. Tiru yang baiknya, buang yang buruk nya. Pembaca ku semuanya pasti bijak dan bisa mengerti.

Terima kasih🤗

I hope you are satisfied with my story✨🐻

HAPPY READING!!

***

Chapter twenty
- Dua Orang Berbeda

Diruang dengan dominan warna putih, suara mesin EKG itu terdengar nyaring. Kadang melemah, kadang lenyap. Lalu kini, mata yang telah dinanti untuk terbuka, mulai terbuka secara perlahan. Berusaha memperbaiki jarak pandangnya dengan menyipitkan, memfokuskan pada cahaya lampu yang menusuk retina.

Sampai akhirnya, seorang Dokter wanita yang sangat cantik datang dengan senyum lega tatkala melihat pasien koma nya telah terbangun. Lekas lah dia memeriksa kan kondisi sang pasien yang ternyata sudah stabil. Dokter cantik itu mengucap syukur, sembari melihat pasien nya yang terpaku dengan tatapan kosong.

"Z-Zoe?"

Dokter cantik itu tersenyum ramah, "Ya? Ada yang bisa saya bantu? Apakah ada keluhan?"

Ingat dengan Zoey? Adik Jaergen, seorang Dokter-tidak, Zoey bisa menjadi apapun sesuka nya namun perihal medis, Zoey sangat menekuninya, tentu, tanpa sepengetahuan keluarganya terkecuali Jaergen yang memang mengetahui apapun itu yang berkaitan dengan Kakak dan Adiknya.

Pasiennya-pria berwajah pucat yang kini menatap Dokter Zoey dengan tatapan penuh akan kerinduan. "Zoe! Aku merindukanmu, sangat!" suaranya sangat serak, matanya pun ikut berkaca-kaca.

"Tuan Rayden?" Zoey menatapnya bingung, ada apa dengan pria itu?

Jelas Zoey mengenalnya sebagai kolega bisnis sang Kakak, namun posisi nya sekarang, Zoey harus profesional. "Zoe! Alicia... Alicia sudah besar! Dia sangat cantik, mirip denganmu!"

Raut wajah Zoey berubah datar seketika, "Ada yang salah dengan otak anda. Silakan istirahat kembali, saya akan datang setelah memanggil pihak medis RSJ."

Terlalu sarkas memang, tapi inilah Zoey. Dia pun berlalu pergi meninggalkan Rayden yang menatapnya kosong, "Zoe kau hidup lagi?"

Rayden bodoh, seseorang yang sudah mati mana mungkin bisa hidup lagi. Ini hanya suatu kebetulan, Zoe- mendiang istrinya dan Ibu Alicia, memiliki kemiripan wajah dengan Zoey. Namun mereka adalah dua orang yang berbeda. Tak akan mungkin, apalagi, Jaergen adalah sosok Kakak yang sangat overprotective. Tak akan membiarkan Zoey melahirkan diusia muda.

Sedangkan dirumah sakit lain, Jaergen terus berusaha menjawab pertanyaan Starlee yang memang menjebak. "Jae, kau menikahi dua wanita. Tak ingin memilih, atau menyelesaikan salah satunya, haruskah kau se-serakah ini?"

Jaergen menggeleng, "Bukan seperti itu, Star. Aku akan menyelesaikan urusan ku dengan Melissa, tapi setelah semuanya aman dan kau akan baik-baik saja nantinya."

Kelahiran Kembali Sang BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang