FOL - END

4.9K 230 36
                                    

Happy reading (⁠*⁠ノ⁠・⁠ω⁠・⁠)⁠ノ⁠♫




Levi duduk di pangkuan suaminya. Sedangkan Eren melingkarkan kedua tangannya di perut sang istri yang menghadap ke depan. Menikmati pemandangan kota Maria di balkon merupakan momen romantis bagi kedua pasangan suami istri berbeda warna rambut itu.

Tangan ramping Levi setia mengelus dagu suaminya sembari bersenandung kecil.

" Awalnya aku tidak begitu mengerti apa itu cinta. Kau tahu kehadiranmu pada waktu itu membuatku ketakutan tetapi kau juga satu-satunya orang yang membuatku mengenal kata cinta."

Eren menaruh dagunya di pundak polos Levi, ia menatap sisi wajah istrinya yang mempesona.

" Kenapa kau ketakutan? Aku tidak menyeramkan."

" Bodoh. Bagaimana bisa aku tidak takut, saat itu matamu seakan berbicara kepadaku kalau aku akan menjadi milikmu."

Levi menghentikan kegiatannya mengelus dagu suaminya, sebagai gantinya ia memainkan jari besar suaminya yang terdapat cincin perak yang tersemat di jari manisnya.

" Baguslah dengan itu kau menjadi terus memikirkanku bukan." balas Eren sembari mengusap pusar Levi menggunakan jari telunjuknya.

" Ahh...Eren jangan terlalu intens." Levi menutup mulutnya guna menahan desahannya.

" Hahaha baiklah Ratuku."

Wajah Levi merona tipis mendengarnya. Ia segera menepuk-nepuk pipinya agar rasa panas di pipinya segera menghilang. Hati Eren terasa tergelitik melihat tingkah istrinya.

" Jadi, ceritakan siapa wanita yang kau peluk dan mengapa kau terlihat enggan melepaskan pelukannya." nada bicara Levi mulai berubah serius.

" Hm? Apa maksudmu enggan melepaskan pelukannya? "

Levi memundurkan tubuhnya supaya bisa bersandar di dada bidang Eren. Kedua matanya menatap kearah langit yang cerah.

" Kau terlihat betah memeluknya daripada diriku."

" Siapa bilang? Aku lebih suka memelukmu, tubuhmu sangat pas di pelukanku." ucap Eren seraya mengeratkan pelukannya hingga tubuh Levi meringkuk di dekapannya.

" Eren jawab pertanyaanku."

" Baiklah-baiklah. Jadi wanita yang kau lihat sebelumnya adalah sahabatku, namanya Hanji."

" Ha-hanji?! Apakah dia sama seperti wanita yang ada di kehidupan lain waktu itu?"

" Benar sekali. Hanji adalah seorang penyihir. Ingat, ramuan yang dulu kau beli di Rose?"

Levi terdiam, " A-aku ingat."

" Dialah yang membuat ramuannya. Dan juga ramuan cinta yang kau beli bersama Mikasa." mendengar ucapan sang suami membuat Levi membeku. Pupilnya mengecil karena terkejut.

" E-eren...jangan bilang kau telah mengetahui semuanya..."

Seringai lebar terbentuk di bibir pria brunette itu. Emeraldnya menatap pagar pembatas balkon dengan tatapan dalam.

Benar... sebenarnya dulu ia telah mengetahui bahwa gelas yang dibawa Levi berisi ramuan cinta. Dan lebihnya lagi ia telah mengatur semuanya. Dimulai membuat Mikasa membeli ramuan cinta hingga berakhir Jean yang meminumnya, membunuh Mikasa, membuat Levi balas dendam lalu Jean mengakhiri hidupnya dan terakhir kematian Farlan.

Semua kejadian itu telah direncanakan olehnya dengan tujuan mendapatkan pujaannya. Karena disaat keadaan terpuruk, seseorang akan membutuhkan sandaran. Dengan begitu Eren menggunakan kesempatan itu sebagai sandaran untuk Levi, hingga waktu demi waktu Eren bisa menyalurkan perasaannya kepada pujaannya.

Full Of Lust [EreRi]Where stories live. Discover now