FOL - 22

3.4K 180 10
                                    

Happy reading (⁠「⁠'⁠・⁠ω⁠・⁠)⁠「






Eren memasuki gerbang kerajaan bersama Armin. Setiap langkahnya senyuman selalu tersungging di bibirnya. Bahkan teman pirangnya itu sampai terheran-heran melihatnya. Mereka sampai di gerbang kedua, dimana bangunan utama istana sudah mulai dekat.

Para prajurit yang menjaga pintu, membuka pintu menggunakan sebuah mantra. Keduanya segera masuk ke dalam, dahi Eren mengernyit ketika melihat Carla menyambutnya dengan senyuman lebar.

' Tumben sekali mama tersenyum... pasti ada sesuatu yang buruk.'

Carla memekik kegirangan lalu berlari menghampiri putranya. Armin pamit pergi sebentar untuk mengurusi hal yang lainnya. Jadi tinggal mereka berdua yang ada di aula kerajaan.

" Ma? "

" Aish Eren, kau pasti senang dengan kabar dari mama! " Carla mengepalkan tangannya di depan dadanya.

" Katakan saja ma..."

" Begini, ibu sudah sepakat untuk mengadakan sebuah turnamen yang bisa diikuti oleh siapa saja. Dan nantinya akan ada dua pertandingan yaitu lari dan juga balap kuda."

Eren membenahi kain yang terlampir dilengannya, " Mengapa mama mengadakan turnamen? "

" Tentu saja sebagai bentuk ajang pemujaan terhadap dewa Zeus dan juga...." Carla tersenyum misterius seraya melirik putranya.

" Dan juga apa? "

" Rahasia! " pekik Carla lalu pergi meninggalkan Eren yang masih terdiam akan perkataannya.

Carla merangkul sembarangan pelayan wanita yang kebetulan melewatinya. Pelayan itu hanya bisa pasrah dan tertawa canggung.

" Aku akan mengumumkan turnamen ini sekarang juga. Turnamennya akan dilaksanakan seminggu lagi." ucapnya

" Kenapa semuanya mendadak sekali." gumam Eren

-

-

-

Seorang prajurit perlahan mendekati Kenny lalu memberitahunya sebuah informasi. Kenny mengambil selembar kertas yang diberikannya lalu membacanya dengan teliti. Setelah selesai membacanya, ia menyuruh para pelayan untuk segera memanggil anak-anaknya.

Tak membutuhkan waktu lama ketiga anaknya berkumpul. Levi, Mikasa dan Farlan berdiri dihadapan singgasana sang ayah. Sedikit terasa aura canggung saat Mikasa berdampingan dengan Farlan. Alhasil Mikasa menyuruh Levi agar berganti posisi dengannya.

" Mengapa ayah memanggil kami? " tanya Farlan sopan

Kenny mengusap kumisnya lalu berdiri mendekati mereka bertiga.

" Kerajaan kita diundang untuk menghadiri sebuah turnamen yang akan diadakan di kerajaan Rose."

" Kerajaan Rose?! " pekik Mikasa senang

" Ya. Sebenarnya siapapun di kerajaan ini boleh mengikuti turnamen itu, tetapi ayah hanya ingin perwakilan saja. Di kertas ini tertulis jika mengirimkan perwakilan minimal harus sebanyak empat orang."

" Kita kekurangan satu orang." ucap Levi

" Itu masalahnya..."

" Woooff wooff! "

" Ro-rōgue jangan kesana, berhenti! " teriakan Connie menyita perhatian mereka. Rōgue berlari sambil membawa tulang kearah mereka, Kenny spontan menutup hidungnya.

" Hachooo...hachooo."

Connie merasa bersalah, ia segera menggendong Rōgue dan meminta maaf berkali-kali kepada sang raja. Kenny tak berhenti bersin hingga wajahnya memerah pekat.

Full Of Lust [EreRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang