12. Perpecahan dan Perpindahan

420 140 44
                                    

"Semuanya? Menarik."

Tiger berdecak malas, lalu melanjutkan ucapannya. "Varro kabur."

Dahi mereka mengerynyit. "Maksud lo?"

"Gue juga gak ngerti, kata Alie Varro kabur ke--dunia kita." tatapan Tiger tertuju kepada Raka.

"Kita? Lo aja kali" Raka mengalihkan pandangnya.

Alie muncul dengan wajah gelisah. "Dari jejak yang gue temukan, ada sesuatu yang Varro sembunyikan. Dan sekarang dia pergi kedunia lain." Alie menggigit bibirnya. "Penguasa Hutan Lingga, bakal bawa kalian. Kalian harus keluar dari hutan ini secepatnya, kecuali Raka."

"Tapi kami belum sampai tengah hutan!" Arisha terlihat kesal.

"Ini tentang nyawa Arisha, jangan egois."

"Lo bukannya bisa teleportasi?" Kyler bertanya sambil menunjuk Tiger.

"Kalau diluar hutan gak bisa." mendengar balasan dari Tiger, bahu mereka merosot.

Bayangkan, sedikit lagi mereka mencapai tengah hutan mereka harus kembali lagi. Dan lagi, jalan yang telah mereka lewati sampai bisa disini tidaklah mudah, bahkan ada satu teman mereka yang harus tiada.

"Kalian harus cepat kembali, tengah hutan adalah tempat penguasa hutan ini. Gue gak mau ada korban lagi diantara kalian." tegas Alie.

"Gak, gue gak mau perjalanan kita sia-sia aja. Raka! Lo pemimpin bukan? Ayo kita lanjutin." kaki Arisha melangkah dengan tegas.

Raka menahan Arisha. "Nyawa lebih penting, kalian harus kembali."

"Bener kata Raka, lagian Kinan harus dikuburin secepatnya." tambah Kyler.

Arisha menepis tangan Raka. "Disini kita punya tujuan! Dan tujuan itu harus bisa kita capai! Jangan sampai gugur satu gugur semua! Tolong fokus dan jangan berbuat yang aneh-aneh." bentaknya.

"Arisha ..." Raka menatapnya dengan sendu.

"Gue ikut lo Sha." ucapan dari Rai membuat Raka berdecak.

"Dalam keadaan begini kalian lebih mementingkan tujuan? Bahkan tujuan itu yang bakal buat kalian dalam bahaya sekalipun?" Andra ikut angkat suara.

"Kita bisa lawan dia kok." Rai membalas sambil beranjak kesamping Arisha.

"D-"

"Jangan ikut campur." potong Arisha menatap Tiger tajam.

Tiger menghela nafas. Alie angkat suara. "Sha, sebagai teman-"

"Lo bukan temen gue. Dan lo bukan siapa-siapa kita, jadi kenapa gue harus percaya sama omongan lo?" Arisha melanjutkan perjalanannya bersama Rai.

Dhafin yang sedari tadi diam, tidak percaya dengan semua yang dia lihat. Kenapa harus ada yang egois?

Raka mengacak rambutnya. "Gue bakal berusaha anterin kalian keluar dari hutan ini." ucap Tiger melihat Raka yang terlihat bingung.

Nyawa atau tujuan? Entahlah.

Raka menggeleng keras. "Kalian berdua jagain Arisha dan Rai, biar gue yang bakal nganterin sisanya."

"Tapi nanti lo sendirian balik kesininya. Kita bertiga aja." ucap Kyler.

Raka mengabaikan ucapan Kyler, dia berjalan kebelakang. Bagaimanapun nyawa is number one pikir Raka.

Kyler, Dhafin dan Andra pun mengalah dengan mengikuti Raka.

Alie dan Tiger saling lirik. "Lo susul Arisha dan Rai, gue bakal ikutin mereka." ujar Tiger lalu berjalan mengikuti Raka dan yang lainnya secara diam-diam.

Łingga [END]Kde žijí příběhy. Začni objevovat