Prolog

233 27 6
                                    

Tak biasanya Chandra dipanggil ke rumah keluarga Park

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tak biasanya Chandra dipanggil ke rumah keluarga Park. Keluarga yang selama ini merawatnya hingga sukses seperti sekarang ini.

Chandra Wiratama adalah seorang pria 28 Tahun yang kini sudah sangat mapan. Diusianya saat ini, dia masih hidup sendiri. Mencari kekasih bukan menjadi prioritasnya, karena selain dirinya ingin fokus dengan karirnya yang akan membuatnya menjadi orang yang lebih sukses lagi, Chandra juga belum ingin mencari pengganti sosok yang selama ini dia cintai.

Chandra adalah putera dari seorang pengusaha kaya raya, bernama Haris Wiratama. Tapi kemudian, dia diusir dari rumah ketika masih remaja karena dia kedapatan sedang mengonsumsi narkoba di dalam kamarnya. Ya, masa remaja adalah masa-masa membuat kesalahan. Seharusnya saat itu, orang tuanya membantu Chandra untuk lepas dari jerat barang-barang terlarang itu, tapi mereka malah mengusir Chandra dan mencoretnya dari nama keluarga.

Sedih, tentu saja, hal itu membuat Chandra semakin terpuruk. Dia hidup luntang-lantung di jalanan. Hingga kemudian, ketika dirinya menolong seseorang yang tengah dirampok hingga dirinya mendapat Iuka tusuk di perut kananya, hidup Chandra mulai berubah.

Orang yang dia tolong tersebut bernama Park Erick. Seorang pengusaha asing yang sudah menetap lama di negeri ini karena istrinya adalah seorang wanita Korea. Erick merawat Chandra hingga Chandra sembuh, dia menawarkan Chandra sejumlah uang, tapi Chandra menolaknya, dia hanya ingin dibantu rehabilitasi dan diberi pekerjaan, agar dia terlepas dari jerat obat-obatan terlarang dan bisa memulai hidup dengan lembaran baru. Melihat kegigihan Chandra saat itu membuat Erick menuruti keinginan Chandra.

Chandra sembuh dari ketergantungannya, Erick lalu memberikan Chandra pekerjaan. Awalnya hanya pekerjaan yang bisa dilakukan oleh anak remaja seusianya, lalu kemudian, Erick mengajari Chandra banyak hal, hingga Chandra menjadi orang kepercayaannya. Bahkan, Erick lahyang mengajari Chandra tentang dunia bisnis. Kini, Chandra menjadi tangan kanan Erick , satu-satunya orang kepercayaan Ben, karena Erick memperlakukannya seperti anaknya sendiri. Hal itu membuat Chandra merasa memiliki banyak sekali hutang budi pada keluarga Park.

Chandra masuk ke dalam rumah besar itu, dia disambut langsung oleh Erick dan meminta Chandra segera menuju ke ruang keluarga. Di ruang keluarga sudah terdapat Nyonya Park dan juga puterinya, Jenara Park. Nyonya Park tampak menatap Chandra penuh harap dengan mata yang sudah berkaca-kaca, sedangkan Jenara tampak menunduk dan meremas kedua belah telapak tangannya.

Chandra   tahu   bahwa  ada   sesuatu  yang terjadi    dengan    mereka,     ada     yang     ingin dibicarakan   oleh    mereka   padanya    hingga dirinya harus  datang  malam-malam  begini  ke rumah ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chandra tahu bahwa ada sesuatu yang terjadi dengan mereka, ada yang ingin dibicarakan oleh mereka padanya hingga dirinya harus datang malam-malam begini ke rumah ini.

"Duduklah,." Erick memerintahkan Chandra untuk duduk. Chandra akhirnya melakukan apa yang diperintahkan oleh Erick, pria yang sudah seperti ayahnya sendiri.

"Ada masalah, Pak? Tidak biasanya saya diminta datang malam-malam begini dan dikumpulkan di sini."

Erick menghela napas panjang. "Chandra, kalau saya ingin sesuatu dari kamu, kamu akan mengabulkan, bukan?"

Chandra menganggukkan kepalanya. "Saya akan melakukannya. Bapak sudah seperti ayah saya sendiri, Bapak yang sudah memungut saya dari jalanan dan membantu saya sembuh dari ketergantungan. Hidup saya memang untuk keluarga ini."

Erick menganggukkan kepalanya. "Chandra, kamu punya kekasih?" tanya Ben secara terang-terangan.

"Maaf?" Chandra tidak tahu arah pembicaraan mereka. Tak biasanya Erick menanyakan kehidupaan pribadinya. Mereka biasanya akan mengobrol tentang bisnis, tentang masa depan. Bukan tentang hubungan asmaranya.

"Maaf, kalau saya lancang. Tapi, kamu sedang tidak memiliki siapapun di sisi kamu, bukan?"

"Papa ... " Jenara tampak menghentikan ayahnya. Erick menatap Jenara dengan tatapan mata tajamnya. Seakan meminta Jenara untuk diam dan tak ikut campur dalam pembicaraan mereka.

Chandra menatap gadis bermata hazel itu, kemudian tatapannya beralih pada Erick. "Jika yang Bapak maksud adalah kekasih atau teman kencan, saya belum punya."

"Bagus." Erick menjawab cepat. "Chandra, maukah kamu menikahi Jenara? Sebagai gantinya, kamu akan mewarisi semua aset-aset milik keluarga Park, dengan syarat, kamu tidak boleh meninggalkannya."

"Papa!" kali ini Jenara berseru.

"Diam, Jenara!" Erick membalas seruan Jenara. Dia tampak sangat marah, membuat Jenara diam seketika, menunduk dan tak berani melawan ayahnya.

"Tapi, Pak. Kenapa tiba-tiba? Maksud saya, Jenara masih sangat muda, dan setahu saya, dia memiliki kekasih."

Erick memejamkan matanya frustasi. "Kamu tahu, dia hamil. Dan pacarnya kabur tidak mau bertanggung jawab."

Chandra ternganga mendengarnya. Dia menatap Jenara dengan tatapan tak percayanya. Sedangkan Jenara hanya bisa menunduk pasrah tanpa berani mengangkat wajahnya menatap ke arah Chandra.

"Tolong, Nak. Saya tahu, Nak Chandra adalah orang baik. Tolong Jenara, setidaknya, berikan status untuk anaknya." Nyonya Park saat ini yang memohon.

Wajah Chandra mengetat seketika. Dia tidak percaya bahwa dirinya harus menikahi perempuan yang sepuluh tahun lebih muda dari pada dirinya, perempuan yang masih sangat belia, dan dalam keadaan hamil, mengandung anak yang bukan darah dagingnya. Lalu, akan jadi apakah rumah tangga mereka nantinya?

Disisi lain, Chandra juga tak bisa menolak tawaran itu. Dia sudah berjanji akan mengabdikan diri untuk orang tua keduanya ini. Disaat dulu dirinya dibuang, orang inilah yang memberinya kesempatan untuk hidup sekali lagi.

Chandra kemudian menatap Jenara. Oulu, dia menatap Jenara dengan penuh kekaguman. Gadis itu mekar mempesona dengan mata hazelnya, cantik dan seakan tak tersentuh, tapi kini, semua itu sirna, rasa jijik merayapinya saat membayangkan bahwa Jenara dengan begitu gampangnya memberikan kehormatannya pada bajingan pengecut yang lari dari tanggung jawab. Sialan! Bisakah dirinya hidup dengan rasa jijik itu?

"Chandra?" Erick bertanya lagi.

Chandra memejamkan matanya sebelum dia menjawab "Baik, saya akan menikahinya." Jawabnya dengan nada mantap. Erick dan istrinya menghela napas lega karena jawaban tersebut.

Sedangkan Jenara, jawaban tersebut membuat Jenara mengangkat wajahnya, menatap Chandra tak percaya. Kemudian, pada saat yang sama, Chandra juga menatap ke arahnya. Detik itu juga Jenara tahu bahwa kehidupan rumah tangga mereka tak akan muda, Chandra menatapnya dengan penuh kebencian, dengan penuh rasa jijik, Jenara tahu bahwa selanjutnya yang ia dapatkan dari pria ini bukanlah kebahagiaan, bukan surga seperti pernikahan-pernikahan pada umumnya. Dia akan hidup di neraka, neraka yang diciptakan oleh suaminya sendiri. .. Jenara tahu itu ...

The Guardian Devil (Chanjoy Version)Where stories live. Discover now