Bittersweet 7

24 6 3
                                    

~♪~

Tweet yang baru diunggah satu jam yang lalu berhasil menjadi bahan perbincangan seantero SMA Nusadarma, tak terkecuali para guru. Bagaimana tidak? Sean dan Maura adalah couple idaman yang mendapat dukungan positive dari banyak orang. Sean si mantan ketua OSIS, juga pernah menjadi kapten basket. Sedangkan Maura, gadis dengan banyak pesona, cantik, pintar, dan ramah. Memang cocok disandingkan seperti pasangan novel romansa kebanyakan.

"Tu anak kemana sih? Tiba-tiba ngilang kayak ditelan bumi." Gerutu Asta kesal, dia tidak bisa menelpon Maura karena kata gadis itu ponselnya sedang rusak.

"Biarin dia nenangin dirinya dulu, kita kasih dia waktu sampai dia mau cerita." Ucap Cia, ia menatap jenggah kedua temannya yang sedari tadi bergerak gelisah.

"Nggak bisa, Cia... Keburu mati penasaran." Asta mengangguk setuju dengan ucapan Nara.

Gadis berkacamata itu lantas berdiri, "gue duluan." Pamitnya segera beranjak.

"Mau kemana?"

Tak menghiraukan pertanyaan itu, Cia berjalan tanpa menoleh kebelakang. Kali ini tujuannya adalah ruangan penyiaran, sebenarnya hari ini bukan piketnya sehingga dia tidak menghandle siaran yang sedang berlangsung. Namun ada sesuatu yang harus dia periksa, sampai suara yang berasal dari speaker membuat langkahnya berhenti.

"Kali ini cerita dari Lavender19, 'gue jatuh cinta sama sahabat gue sendiri, dia orangnya dingin, pemarah, kelihatan nggak suka sama cewek. Tapi jangan salah, dia normal, dia cuman nggak suka berurusan sama hal-hal yang nggak penting, hubungan antara lawan jenis misalnya. Dan itu yang buat gue suka sama dia, jadi gue memutuskan untuk berteman tanpa ngasih tau kalau gue suka dia. Awalnya dia nolak gue mentah-mentah, tapi perlahan dia nerima keberadaan gue. Karena nggak bisa nahan perasaan ini lagi, jadinya gue memutuskan untuk confess, mohon doa nya agar gue nggak di tolak."

"Wahh, kisah friend zone memang menarik untuk di bahas, ya. Semangat untuk Lavender19, kita tunggu kabar baiknya, dan dimohon untuk mengirimkan part 2 nya kalau keterima, ya! Hehhehe."

"Baik, sebagai penutup siaran kali ini, lagu bertema friendzone 'just a friend to you' milik Megan Trainor akan di putar. Saya Lily pamit undur diri, selamat siang."

Brak!

Pintu ruangan penyiaran itu terbuka keras, dengan wajah memerah Cia di baliknya. Semua yang berada di sana terkejut melihat kehadiran gadis itu. Cia menatap gadis yang berada di ruangan siaran lewat kaca di sana.

"Cia, kenapa?" Tanya Zeno di balik meja kendali.

Gadis memakai cardigan merah keluar dari ruangan siaran, menatap Cia bingung.

"Li, skrip lo yang terakhir, lo tau siapa yang ngirim?"

"Lo tau kan semua ceritanya anonim, ya mana gue tau." Ucap Lily.

"Aish..." Cia mendesah kasar, nafasnya tidak beraturan akibar berlari menaiki tangga.

"Sebenarnya ada apa?" Tanya Zeno lagi sehingga mendapatkan perhatian gadis itu kembali.

"Bukan apa-apa," ucapnya kembali tenang. "Boleh gue minta skripnya?"

Zeno mengambil alih tumpukan kertas yang berada di tangan Lily, dia memberikan kertas berwarna kuning yang menjadikan alasan gadis itu mendobrak ruangan klub ini.

"Cerita ke gue kalau lo udah siap."

"Makasih, Zen."

****

"JANGAN NGINTIP, JANGAN LIAT KE ATAS!"

"Iya bawel, buruan sebelum ketahuan."

Maura menatap kebawah takut-takut, pikirannya mulai memikirkan kemungkinan buruk yang terjadi setelah mengambil keputusan ini. Bolos, itu memang bukan gaya Maura sekali, dia adalah salah satu murid teladan di SMA Nusadarma, selalu di kenal tegas untuk menjalankan aturan sekolah. Dan sekarang apa? Apa reaksi semua orang jika melihat seorang Maura Anastasia melanggar aturan? Mungkin ia akan mempertaruhkan jabatannya sebagai wakil ketua OSIS, dan hal-hal yang menjadi image-nya sedari dulu.

BITTERSWEETWhere stories live. Discover now