010| Jealous

310 55 19
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

From U

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

From U

Jangan lupa absen zeyenkk

••




Tidak bisa Saehan kira Jimin begitu mendalami ciuman mereka, Saehan merasa ciuman ini terjalin cukup lama sampai dia kehabisan nafas. Jimin begitu menggebu-gebu, pria itu pandai dalam berciuman. Bibir Jimin yang tebal, basah dan lembab sangat pasif memanggutnya. Saehan menikmati dan menyukainya meski dia dilanda rasa malu, Saehan membalas sebisanya dirinya terlalu gugup untuk hal ini. Ciuman itu berakhir dengan suara tepuk tangan dari tamu-tamu yang memberi selamat, Saehan terus-terusan mengulum bibirnya usai Jimin melepas panggutan karena masih begitu terasa membekas di epidermis bibirnya.

Meski serangkaian acara sudah berjalan berjam-jam yang lalu, masih saja Saehan bayangkan ciuman itu, sering kali dia meraba bibir atau curi-curi pandang pada Jimin. Karena sebuah ciuman yang sekedar formalitas, Saehan merasa mabuk dan merah sementara Jimin? Lihat pria Shin itu, terlihat tenang sambil terus menabur senyum pada tamu-tamu. Perasaan Saehan begitu meledak-ledak, apa pria itu tidak merasakan hal yang sama?

Di akhir acara, Kim Saehan merasa sangat begitu lelah terutama karena gaunnya yang sangat merepotkan —dia tidak bisa banyak bergerak dengan bebas. Sebagian tamu penting memutuskan untuk pulang dan berpamitan, sekarang yang tersisa cuma beberapa kerabat dan rekan-rekan kerja Jimin.

Baru saja Jimin pamit padanya untuk bergabung bersama teman-temannya dan minum-minum. Pria itu ingin mabuk malam ini, karena kemarin Jimin menolak pesta bujangan akhirnya teman-teman Jimin mengajak minum setelah acara pernikahan selesai. Oke itu perkumpulan para pria, dan Saehan tidak berminat untuk mengganggu.

Hotel besar ini, masih menyisakan keramaian meski acara telah selesai. Terutama karena teman-teman Reika belum juga pulang, dan mereka masih asik mengobrol dan berswafoto. Jimin turut mengundang teman-teman Reika untuk hadir, dan lihat sekarang bagaimana Reika begitu tertawa lepas bersama teman-temannya di sana. Terutama saat dia mendapati Lei wanita gendut yang menonjok hidungnya waktu itu, Saehan gatal sekali ingin mengusir mereka, tetapi rasa hormatnya pada Jimin lebih patuh, dia tidak akan menimbulkan keributan seperti yang dijanjikannya pada Jimin. Jadi, Saehan biarkan saja mereka sesuka hati menghabiskan waktu di acaranya.

From U [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang