006| Naughty lips

286 57 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

From u

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

From u

Hari ini, tepat satu minggu sejak Jimin mengajak Saehan ke apartemen waktu itu, nampaknya  Jimin tak perlu lagi heran jika setelah ini dia dengar Saehan adu tinju atau jambak-jambakkan lagi, karena memang sebanyak itu orang yang tidak menyukai Saehan. Sekali pun Saehan cuma diam, di mata orang-orang Saehan selalu terlihat menyebalkan. Pada Saehan, orang-orang selalu saja mudah lampas, seolah Saehan adalah manusia yang paling patut dibenci.

Dari Kim Joohan, Jimin pernah dengar bahwa Saehan pernah mengunci seorang anak kecil di kamar mandi sampai 6 jam —balita itu anak pelayan yang dibawa bekerja. Karena anak itu sangat berisik dan aktif, Saehan merasa terganggu lantas menguncinya di kamar mandi halaman belakang. Setelah ibu si anak merasa kehilangan wanita itu segera melapor ke kepolisian, dalam waktu satu jam anak itu ditemukan. Keadaanya lemas karena dehidrasi. Lagi-lagi, Kim Joohan melindungi Saehan dengan mengatakan kalau anak kecil itu terkunci dengan sendirinya di kamar mandi. Saat Kim Joohan menceritakan itu padanya, Jimin bahkan tidak menyangka Saehan bisa setega itu pada anak kecil. Entah dosa apa yang dilakukan Jimin di masa lalu sampai-sampai harus menikahi Saehan.

Setelah serangan yang dilakukan Lei waktu itu, sekarang Saehan dalam keadaan baik, luka dalam di hidungnya tidak menimbulkan cidera yang fatal. Sewaktu Jimin lihat Saehan yang lemah di halte pemberhentian, di matanya Saehan nampak seperti wanita tak berdaya.
Untuk itulah, Jimin menawarkan diri untuk membantu tanpa memikirkan sisi buruk wanita itu. Baginya, luka siapa pun pantas diobati. Tidak peduli dia orang jahat atau orang baik, luka hanya luka yang diharuskan sembuh.

Jimin pernah terluka parah di hatinya, lantas luka itu disembuhkan oleh kehadiran sebuah keluarga. Untuk itu, Jimin ingin semua orang-orang dibelahan dunia ini berkelana untuk mencari penyembuh, agar mereka bisa bahagia sama seperti dirinya.

Jimin bukan seorang pendendam, walau pun Saehan telah menyakiti Reika, jiwa kemanusiaannya tetap saja tergerak untuk mengobati Saehan yang terluka hari itu. Meski begitu, dalam keadaan hidung yang sakit dan lemah. Wajah sok bagak Saehan selalu saja terpasang, seperti sebuah ekspresi yang memang telah dilatihnya agar terlihat kuat dalam keadaan lemah sekali pun. Atau entahlah, ekspresi bagak itu memang sudah bawaan lahir.

From U [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang