Picnic Together

27 4 0
                                    

'good job' Oliver berbisik

Kelas berlanjut dengan lancar dan pelajaran pun selesai. Huhu, Esther tidak ingin berpisah dengan Oliver.. Raut wajahnya sedih

"haha, kenapa sedih begitu? Biasanya juga senang kalau flying class berakhir" Usil Oliver

Esther tidak menjawabnya dan bergurau sendiri membuat suara mengeluh
Dia tidak ingin berpisah dengannya

"ughh.. aku punya care for magical creatures untuk pelajaran selanjutnya.."

Oliver tertawa mengejeknya "hahaha! kasian sekali. semangat menjinakkan puffskein! lidah mereka sangat ughhh.. membayangkannya membuat ku merinding.."

Aduhh.. dikasih semangat sama Oliver membuat hati senang~
Tetapi apa yang dimaksud dengan lidahnya? Tentu Esther pernah membaca tentang puffskein.

mereka adalah makhluk berbulu, tentunya itu lucu. apa yang mengerikan dengan itu? juga puffskein sangat mudah dijinakkan.
huftt.. cerita anak gryffindor memang beda.

"bukannya puffskein mudah dijinakkan?" Esther mengangkat alisnya

"mhmm.. kau lihat saja nanti.."

yah.. sudahlah.. berbicara dengan anak gryffindor memang susah. Sepertinya gryffindor lebih suka teka-teki daripada Ravenclaw.

Mereka berjalan kearah masing-masing dan melanjutkan pelajaran mereka.
Sebelum Esther bisa menghilang dari pandangan Oliver, Ia memanggilnya.

"Esther, u-uhm.. jika kau tidak ada rencana uhum mau kah kamu pergi bersama ku? ee-eh! tidak harus sekarang kok.."

Eh? pergi? bersama Oliver? BERDUA!?
Esther sedang diajak pergi KENCAN?!!
WADUH WADUHH, RASANYA MAU MELEDAK, AAA! TIDAK. HARUS TETAP SANTAI.
hufttt... Esther diajak kencan Oliver.. eh, tunggu.

Dia ada rencana piknik bersama Cedric. waahh.. dia sekarang harus memilih antara Cedric atau Oliver.

Tentunya jika tidak ada janji dengan Cedric, ia pastinya sudah bersama Oliver.
tapi.. ia juga tidak ingin mengecewakan Cedric, tetapi ia juga tidak mau menolak Oliver!

"uhm!! mau..! tentu akan seru bersama mu, tapi maaf.. bisakah lain waktu? aku sudah ada janji. mungkin besok sore?"

Raut wajah Oliver berubah kecewa walaupun tidak terlalu menunjukkannya, ia tetap tersenyum.

"heh, tak apa. Masih ada hari esok kan?" Jelasnya.

Esther mengangguk, mengangkat dan melipat tangannya yang terbuka hanyalah jari kelingkingnya. "janji"

"puftt puahaha! kau seperti anak kecil saja, haha!"
Oliver menertawakannya,
matanya terpejam dan memegang perutnya yang sekarang keram akibat tertawa

Esther malu dan kesal karena ditertawakan, mata Esther melihat ke Oliver mengkode 'berhenti tertawa atau kau akan terbangun di hospital wing' tatapan.

Yang tidak dipedulikan oleh Oliver dan tertawa lebih keras.
CTASS. suara apa itu?
oh, rupanya suara tali kesabaran Esther yang putus.

Sebelum Oliver bisa mereaksi, Esther mengepalkan tangannya dann.. BUKKS!!
Kepala Oliver terkena pukulan yang sangat dasyhat.
terdengar seperti suara gong kosong yang berbunyi nyaring.

"humm, nyaring juga ya bunyinya" Senyum Esther

"BARBARIK! SAKIT TAHUU!" Oliver menutup kepalanya yang benjol

Our time together Where stories live. Discover now