The bet

37 3 0
                                    

Mata Luna dan Feli melebar, terdengar suara jeritan yang mengejutkan seluruh ruang Ravenclaw.

Luna dan Feli memandang sesama balik ke Esther dan sesama lagi.
Esther mencoba mendiamkan mereka berdua.

"shustt, kecilkan suara kalian!"

tangan Esther melayang dan mendarat ke mulut mereka, mengesture untuk diam, Tetapi itu sia-sia. mereka masih terkejut dengan jawaban Esther

mereka mengira dia akan menjawab Cedric, ternyata tidak!?
ini adalah berita yang mengejutkan.

"serius!? aku kira kau suka dengan Cedric" nadanya sedikit kecewa, Esther membalasnya dengan anggukan serius.

Dengan tiba-tiba Feli melompat senang
"haha! sudah kutebak, lima Chocolate frog untukku baby!!"
Ia kegirangan dan menjulurkan tangannya ke Luna, seperti meminta hadiah.

tunggu, apa mereka melakukan taruhan? astaga.. dua bocah ini

"ughh dan aku kira akan menang" memberikan Chocolate frognya dengan kesal.

mereka benar-benar melakukan taruhan! dasar tidak tahu malu.

"tapi aku hanya suka! belum tentu bisa dengannya.." Esther menjelaskan.

Luna langsung berbinar, seperti dia mempunyai ide yang brilliant. Luna melihat ke arah Feli, seperti dia juga menangkap ide Luna.

huft.. mereka akan melakukan taruhan lagi.. dan sekarang didepan orangnya langsung.

"dua puluh Chocolate frog, untuk siapa yang akan dia pilih."

Astaga tak tau malu, Esther hanya menghembuskan nafas dan mengerutkan alisnya melihat kelakuan mereka.

"Deal."

Baiklah sepertinya Esther harus bersiap-siap dengan apa yang akan mereka rencanakan.

Ia berdiri dari sofa berjalan keluar dari common room, untuk mencari udara segar dan mungkin jauh dari dua temannya yang gila itu..

sesaat berjalan di koridor, Esther melihat sosok merah menyala. Seorang murid gryffindor, Oliver Wood.

astaga ini adalah saat yang buruk untuk menemuinya, terutama setelah dengan kejadian yang terjadi di common room.

Esther berharap Oliver tak menyadarinya dan berjalan pelan kearah lain.
yang hanya membuat Oliver menoleh dan memanggil namanya.

"Esther, hei!!" sial. memohon agar mungkin itu adalah Esther yang berbeda.

"heiii aku tahu kau mendengarku!"

menghela nafas panjang dan menghembuskannya, Ia menghampirinya.

memang dia sedikit malu apalagi rahasianya sudah diketahui oleh dua makhluk gila.
tetapi dia adalah orang yang cool.. hal seperti itu tidak akan menghalanginya.

"hei, kau terlihat lesu hari ini apa ada masalah?" dengan khawatir oliver bertanya.

astaga rasanya Esther akan meleleh! bukan hanya ganteng, bisa bermain Quidditch, dia juga perhatian.
Berada dekat dengannya hanya membuat jantung tak aman.

tetapi Esther harus mengingat bahwa dia adalah orang yang kalem.

"y-ya, aku tak apa. hanya dua teman yang menambah beban pikiran." ia mengeluh.

yang dibalas Oliver dengan tawa. YaAllah, Tuhan, Yesus Kristus Ku!! TAWANYA JUGA GANTENG aduhh Malaikat dari mana ini..

"biar kutebak Feli dan Luna?" mencoba menyembunyikan senyuman yang ada di wajahnya.

Esther mengangguk 'iya'
memikirkan mereka hanya membuat kepala pusing, dengan tak sadar ia menundukan kepalanya dan berguman.

Tanpa aba-aba Oliver meletakkan tangannya dipipinya, yang membuat Esther tersipu. sekarang wajahnya merah tomat

"kau tahu kalau mereka mengganggumu kau bisa cerita denganku"
Oliver tersenyum lembut, membuat jantung Esther berdetak lebih kencang.

"u-uhm, ya terimakasih. itu akan membuat ku lebih lega"

mereka tersenyum dan jarak diantara mereka mengecil, sekarang mereka saling beratatapan.

sebelum mereka melakukan sesuatu sebuah kerikil melayang dan medarat di kening Oliver.

Esther terkejut dan menoleh kearah datangnya kerikil itu dan ternyata pelakunya adalah Cedric!?

Our time together Where stories live. Discover now