Childhood Rival

47 5 0
                                    

CEDRIC!? apa yang sedang dia lakukan, memang suasananya malu-malu kucing. Tapi ini adalah kehokian seumur hidup!

Tanpa disadari Oliver sudah mengambil tongkatnya, dan memegang pinggul Esther.
Bersiap untuk melindunginya

yang hanya membuat Cedric tambah kesal dan mengambil tongkatnya
"lepaskan dia." nadanya mengancam.

"tidak." mereka saling menatap satu sama lain, seperti binatang buas.

woah woah, ini tidak akan terjadi pertarungan yang sengitkan? KANN!??

apalagi ini tidak biasa, apalagi untuk Cedric. seorang hufflepuff. HUFFLEPUFF! yang sering dibilang baik, loyal, dan tenang!

Rumor tentang ke rival-an mereka juga sudah diketahui oleh semua murid Hogwarts. mereka sering bertengkar tetapi itupun hanya adu mulut, bukan dengan tongkat!

Esther mencoba untuk tidak panik dan menenangkan situasi, tetapi gagal.
mereka terlalu fokus untuk membantai satu sama lain, untungnya belum ada yang memulai untuk menggunakan sihir mereka.

"apa yang sedang kau lakukan disini, wood." Cedric menggeram

Oliver hanya memutarkan bola matanya "dan apa yang kamu lakukan dengan urusan orang lain, Diggory."

Sebelum mereka dapat menyihir satu sama lain, Esther melepaskan diirnya dari genggaman Oliver dan mengambil tongkatnya.

sekarang mereka bertiga terlihat seperti meme Spiderman.

sekarang mereka bertiga terlihat seperti meme Spiderman

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(author mau ngelawak dikit)

dengan suara yang keras Esther mengancam mereka berdua
"aku tidak tahu apa yang akan kalian lakukan nanti jika ini berlanjut, tetapi jangan pakai sihir kalian untuk pertarungan yang keanak-anakan. sekarang turunkan tongkat kalian!"

Dia memang adalah orang yang tegas jika diperlukan, orang tak akan berani macan-macam dengannya.

dengan begitu mereka berdua menurunkan tongkat mereka walau, masih bertatapan sinis mereka pun nurut.

Oliver hanya memberikan dengusan nafas keras kepada Cedric, Dia tidak membalasnya dan hanya menarik tangan Esther.

Esther dibawa ke tempat lain, jauh dari Oliver. setengah hatinya kecewa karena tidak bisa bersama Oliver dan marah kepada Oliver.
ini adalah hal yang rumit.

Sesambil berjalan Esther mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Cedric, Yang hanya membuat Cedric memegangnya lebih erat.

"Cedric tenang, kita mau kemana?"

tak ada jawaban, mencoba untuk bertanya sekali lagi.

"Cedric kumohon tolong lepaskan, tanganku mulai sakit.."

Mereka berhenti berjalan dan Cedric pun melepaskan genggamannya dari tangan Esther, mencoba untuk menenangkan diri.

ia berbalik badan "maafkan aku Esther.. aku t-tak bermaksud.."
mencoba untuk mencari kata-kata yang tepat.

tak ada jawaban dari Esther dan suasana mulai canggung.

"maaf.. aku tak tahu apa yang merasukiku, sungguh. biasanya tidak seperti ini t-tapi.."

Esther memejamkan matanya dia tau apa yang ingin dikatakan Cedric, Dia bersama rivalnya mungkin membuat suasana hatinya tak nyaman.

"aku tahu, tapi lain kali jangan terulang kembali" jawabnya dengan nada lembut

Esther tersenyum melihat bahwa dia benar-benar maaf dan tidak akan mengulanginya lagi, dengan begitu dia mengajak Cedric masuk kedalam.

"sudah mulai sore, yuk kita kembali kedalam. aku juga sudah lapar"

mereka tertawa, itu membuat Esther sedikit lega. tetapi ia tidak tahu keadaan Oliver, semoga itu tidak seburuk yang ia bayangkan.

berjalan kedalam menuju the great hall, disana murid-murid sudah berkumpul untuk makan sore.

Esther melihat kanan-kiri berharap menemukan Oliver, tapi tak guna.
ia tidak bisa menemukannya, ia akhirnya pasrah dan berpikir mungkin dia tak mau makan sore dan tidur di common roomnya.

sekarang Esther fokus dengan apa yang terjadi sekarang, ia duduk bersama Oliver.

"hei, menurutmu dessert apa yang akan muncul?" Cedric mencoba mencairkan suasana

"tidak tahu, tapi semoga itu chocolate pumpkin. kalau kamu?" Tanya Esther penasaran.

"semoga itu custard tart dan pudding, rasanya enak sekalii"

mereka tertawa, tak berasa waktu sudah berlalu dan hidangan sudah ada diatas meja.

saat dessert datang mereka berdua langsung mengambil hidangan yang mereka harapkan

"haha aku mendapat Chocolate pumpkin!"

"tak adil! dimana custard tart dan pudding!?" merengek seperti bayi.

Esther tertawa melihat kelakuannya dan menawarkan Chocolate pumpkinnya, yang ditolak Cedric

"ini kan punya mu, lagipula sepertinya kamu lebih menginginkannya"

Esther menggeleng "tak apa kita bisa berbaginya, sini buka mulut mu aaaa..."
sambil menirukan gaya pesawat, seperti ingin menyuapi bayi

Cedric tersipu malu "ughh ini memalukan.. aa.."

HAP. dengan jahil Esther menyogokkan makanan ke dalam mulut Cedric.

"bagaimana rasanya, enak kan?" Esther tersenyum lebar

terbatuk-batuk Cedric meringis "ughuk, hei! aku akan membalasmu suatu saat!"

Esther hanya menertawakannya, tetapi Cedric bersumpah dalam hati.

setelah selesai mereka akhirnya berpamitan dan kembali ke common room masing-masing untuk beristirahat.

Our time together Where stories live. Discover now