puffafod curse

17 5 0
                                    

Didalam kelas Oliver tampak bosan, dan merencanakan untuk menjahili Esther. Tetapi berhenti setengah jalan karena tatapan Profesor McGonagall.

Esther melihat apa yang sedang Oliver lakukan dan tertawa kecil, cukup terdengar untuk diri sendiri.

waktu berlalu dan kelas sudah berakhir, menunggu untuk bell istirahat

"Baik, itu adalah cara menggunakan incarcerous dan mengubah burung menjadi surat. Tolong hafalkan halaman enampuluh sampai tujuhpuluhsatu! Class dismiss"

Bel istirahat berbunyi dan Para murid langsung pergi keluar, suasana menjadi lebih ramai. murid berkeliaran dikoridor, berbincang ataupun makan di great hall.

Esther dan Oliver pun pergi untuk makan, sesampainya di great hall mereka dijumpai oleh Feli dan Luna. Feli terlihat semangat dan Luna tampak kecewa. Esther tahu apa yang mereka akan rencanakan dan prgi kearah yang lain.

"hei kau terlihat panik, ada sesuatu yang menggangu mu?" Oliver bertanya dengan khawatir

Esther melihatnya dengan raut muka yang terganggu "tidak, hanya Feli dan Luna" suaranya mengecil memberi isyarat mata ke Oliver, memberitahu mereka sedang diwasi

tetapi sepeka-peka apapun Oliver tak mengerti dengan isyarat mata, apalagi kalau isyarat mata digunakan untuk menggosip. Esther menghembuskan nafas dan menunujuk kearah Feli dan Luna, membuat Oliver semakin tidak mengerti

"apa ada yang salah dengan mereka?" tentunya Esther tak mau menjawab bahwa masalahnya adalah Oliver sendiri jadi ia harus cepat menggunakan alasan

"ugh.. a-aku kalah taruhan dan harus memberi Feli 5 chocolate frog, dia takkan berhenti sebeleum aku memberikan apa yang dia mau.."

"bagaimana dengan Luna? dia tampak sedih juga"

"a-aa.. itu kerena dia juga kalah.. hanya Feli yang menang."

"hm? kalian taruhan apa sampai kalah begitu"

gawat ini adalah pertanyaan yang buruk, dengan cepat- cepat Esther mengutarakan alasan yang masuk akal.. tidak, tidak ada alasan yang muncul. sial, Esther mulai panik. melihat dirinya yang panik Oliver menyentuh pundaknya

"jika ini adalah topik yang sensitif kau tidak harus memberitahuku, atau ini topik yang hanya boleh di bicarakan sesama cewek?" bisik Oliver

Esther menhembuskan nafas lega, untungnya dia tidak harus menjelaskan ke Oliver. tak berbasa-basi lagi mereka pun makan bersama

bel berbunyi lagi menandakan bahwa istirahat sudah selesai dan waktunya kembali ke pelajaran, mereka pun berpamitan dan melanjutkan pelajaran
sebelum mereka pergi, Esther menengok ke belakang melihat Oliver
yang sedang mengerutu kesal, sedih, kecewa? emosi yang tidak bisa ditebak.

gerak-gerik Oliver membuat Esther mengangkat alis, tapi Esther tak memikirkannnya dan lanjut pergi.

sepertinya dia punya herbology untuk pelajaran selanjutnya

diperjalanan dia melihat Cedric yang sedang membawa tanaman puffafod

"kelihatannya berat mau aku bantu?"
Esther menghampirinya dari belakang, Cedric terkejut melihat temannya yang muncul

"kau mengejutkan ku! jangan lakukan itu lagi."

Esther terkikik, Cedric yang kesal langsung memukul kepalanya

"ow! hey, tidak sopan!"

"haha, adil kan sekarang? nah, sekarang tolong bantu aku"

"dih, tidak mau ogah banget. minta maaf dulu"

Our time together Where stories live. Discover now