Silent Tears

25 5 0
                                    

(Chap ini akan menceritakan sisi Cedric, setelah meninggalkan Esther sendiri. Chap 'Big Event')

Cedric berlari kencang seperti dipaksa Profesor Snape untuk lari maraton. Ia sampai di koridor dan berhenti sejenak. Memutar kembali kejadian yang terjadi...
Ia telah mengecup kening Esther dan.. MENINGGALKANNYA!

Rasa malu dan bersalah menindihnya, Dia tidak tau harus berbuat apa. Apa yang akan terjadi dengan pertemanan mereka sekarang? Bagaimana jika Esther sekarang membencinya?

Ia tenggelam dalam benaknya, Dia harus mencari cara agar 'pertemanan' mereka tidak hancur karena ulahnya. Tetapi siapa yang bisa membantunya saat ini? ugh,

"apakah aku harus menghampirinya? tidak.. tidak... nanti akan canggung. Mungkin menjauhinya..? jangan. itu hanya membuat keadaan buruk, ugh!"
Ia menendang-nendang batu disekitar dengan nada kesal, alisnya mengerut.

sial.

Rasanya ingin kembali tetapi mungkin Esther tak ingin menemui dia sekarang, lebih baik ke common room

Dia membuka pintu dengan pelan agar tidak membangunkan murid-murid lain, Ia tidak ingin ke kamar sekarang... Tidur dengan pikiran yang melahapnya membuatnya pusing

Ia melihat sekeliling ruangan. Semua lampu sudah dimatikan, meninggalkan cahaya redup yang dipancarkan oleh lantera penerang. Walaupun dengan cahaya yang oranye dan kekuningan seperti memberi ilusi bahwa ruangan itu hangat, itu sangat kebalikannya.

Dengan banyaknya tanaman membuat suhu ruangannya sejuk, ia mendengus lantas berjalan dan duduk bersandar di sofa.

Memainkan tangannya seraya menunduk, dia merasa kesal. Bukan karena Kejadian tadi ataupun Esther.... Ia hanya kesal dengan dirinya sendiri..,
meninggalkannya sendirian!? sangat tidak sopan.

Ia membuat suara 'ck' lalu berdiam diri, apakah aku pantas memilikinya..? huft
Menenggelamkan wajahnya ditangannya, dia menggeram pelan dibawah napasnya.

"kau masih bangun?"

Terkejut dari asalnya suara ia menaikkan kepalanya, ruangan yang gelap menyusahkannya untuk melihat jelas bayangan yang ada didepannya, ia mencoba menyipitkan dan menyesuaikan matanya di kegelapan.

Berdiri ditengah-tengah seorang yang sedikit pendek darinya, Orang itu menyilangkan tangannya dan menunduk melihatnya.

Cedric akhirnya melihat orang yang ada didepannya. Dia berdiri tegap, rambutnya ikal dan matanya yang hitam pekat menatap tajam kearahnya
"kemana saja kau?" Suaranya tegas.

"aku tidak kemana-mana, hanya jalan.. mencari u-udara segar..?"

"bohong. ruangan ini sudah segar dan sejuk." Ia ketahuan dan tak bisa berbohong, lebih tepatnya ia adalah pembohong yang buruk.

Cedric bisa mendengar keluhan dan suara langkah kaki menjauh darinya, seketika ruangan menjadi terang namun tidak terlalu terang yang bisa membangunkan semua murid

Menoleh kearah temannya yang sudah menunggunya dari sekian lamanya.

Temannya membuka mulut dan berbagai kata dilontarkan kepadanya "care to explain where have you been?"
Meletakkan tangan di pinggulnya dengan raut wajah kesal, ia mengangkat alis

sepertinya dia akan dimarahi besar-besaran

"aku hanya.. pergi ke, uh, kolam renang! ya kolam renang..."

"tidak ada kolam renang di Hogwarts."
Temannya memutarkan bola matanya, tak peduli.

"dengar, aku tahu kau kepala dari house ini dan tugasmu adalah menjaga sesama hufflepuff. tapi aku bukan anak kecil aku bisa menjaga diriku sendiri."

Our time together Où les histoires vivent. Découvrez maintenant