2.07

512 80 33
                                    

Selamat membaca!

.

.

.

.

.

"Tuan Ye?" Xiao Sa bergumam rendah, tetapi masih dapat ditangkap oleh seseorang yang memiliki kualitas pendengaran sangat bagus di kursi sebelah.

Salah satu ujung bibir tertarik ke atas untuk sesaat, membentuk seringai tipis yang samar dan sebuah kalimat mengalir melalui celah bibir tebalnya. "Ye Mi."

Xiao Sa segera memusatkan perhatian secara langsung kepada lelaki yang baru saja mengumumkan namanya. Dia tersenyum lebar hingga kedua gigi kelinci menyembul keluar. Tidak lama kemudian, ikut serta menyerukan namanya dengan penuh semangat, "Xiao Sa."

Senyum lebar Xiao Sa tidak berlangsung lama, memudar perlahan ketika tidak mendapatkan respon positif dari pihak lain. Lelaki bernama Ye Mi itu hanya mengangguk sekali dengan wajah datarnya, sebelum mulai meraih ponsel dari dalam saku jas dan terlihat jauh lebih tertarik memperhatikan benda mati itu daripada makhluk hidup di sekitar.

Tanpa Xiao Sa sadari, Ye Mi mengalihkan fokus pada ponsel hanya untuk menutupi sesuatu yang bergejolak di dalam dada

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tanpa Xiao Sa sadari, Ye Mi mengalihkan fokus pada ponsel hanya untuk menutupi sesuatu yang bergejolak di dalam dada. Menekan asal layar ponsel yang memiliki tingkat pencahayaan redup, sehingga dia tidak perlu khawatir bahwa aksi pelarian dari serangan pesona Xiao Sa terbongkar.

Sementara Xiao Sa merasa sangat kesal, dia ingin membalas perlakuan Ye Mi yang menurutnya kurang sopan dengan menutup mata sekaligus indra pendengaran sepanjang waktu. Berpura-pura tidur sepanjang jalan hingga tanpa sengaja benar-benar jatuh ke alam mimpi. Xiao Sa baru tidur selama tiga jam sebelum mendapatkan gangguan dari pihak lain yang mengaduk alat makan dengan sangat kuat, menyebabkan suara bising bersahutan.

Lebih dari lima kali ajakan Ye Mi untuk makan diabaikan, dia tidak lagi bisa bersabar. Jika menggunakan cara halus masih tidak berhasil, cara kasar pun akan dia lakukan. Bahkan ketika mata pihak lain masih belum mengepakkan sayap bulu lentik tanda bangun tidur, dia memberanikan diri untuk mengaduk teh di dekat telinga Xiao Sa. Beruntungnya tindakan sedikit lancang itu membuahkan hasil.

Lelaki manis bersungut-sungut seolah di atas bibirnya terdapat kumis panjang mematikan. Sudut alis menukik tajam, siap berperang satu sama lain. Suara dengan nada permusuhan mulai mengudara. "Berhenti mengganggu tidurku, Tuan Ye!"

Perintah Xiao Sa dengan nada tinggi yang menggelegar, membuat bawahan Ye Mi terkesiap sebab baru menemukan seseorang yang dirasa lebih ganas dari sang tuan. Ye Mi hanya mengangkat sebelah alis sebagai balasan sebelum bersikap apatis, lalu melanjutkan acara makan dengan penuh ketenangan dan keanggunan.

Sebenarnya Xiao Sa merasa lapar, terlebih lagi ketika aroma makanan lezat tiada henti menggetarkan bulu-bulu halus di hidungnya. Namun, tuntutan rasa kantuk tidak lagi dapat dihindari. Mungkin itu akibat terlalu lama menangis hingga matanya kebas dan berakhir dengan butuh istirahat lebih lama lagi. Pada akhirnya, dia harus mengesampingkan rasa lapar. Lagi pula bayangan di mana Lin Yi akan menyambutnya dengan beragam hidangan lezat mulai bersarang di otak Xiao Sa.

THE GLOOM S.2 (YIZHAN)Where stories live. Discover now