SOUL TRANSFER : (KINNEY STORY)

34

◤─────•~❉✿❉~•─────◥
SELAMAT MEMBACA
◣─────•~❉✿❉~•─────◢

Malam telah berlalu. Di pagi selanjutnya setelah Kinney bangun, ia menyadari bahwa dirinya tidak sendirian.

Ketika Kinney menolehkan kepalanya, ia segera tersipu. Saat ini ia benar-benar telah melewati batasan yang di buatnya untuk para lelaki.

Namun, Kinney sama sekali tidak merasa menyesal. Ia justru menatap ke arah Arlo yang masih memejamkan mata dengan hangat.

Tanpa sadar ia mulai terpesona. Perlahan lengan putih milik Kinney menggapai wajah Arlo. Pemuda itu mengerutkan dahi merasa terganggu. Tetapi, ia tidak membuka mata.

Entah sejak kapan, Kinney mulai memantapkan diri. Ia menyadari bahwa Arlo meliriknya karena sebuah perasaan. Namun, ia belum terbiasa dengan sebuah hubungan. Itulah mengapa Kinney selalu mengelak dan menolak.

Kemudian pertemuannya dengan Arlo hanya beberapa kali dan sekejab.

Ia hendak mengangkat tangan dan menepuk kepala Arlo. Namun, tindakannya berhenti sehingga tangannya melayang.

Kinney memikirkan kejadian di masa lalu. Ada yang aneh mengenai ini kemudian pertemuannya dengan Drazhan adalah hal yang paling penting .

Pertemuannya dengan Drazhan di masa lalu adalah anugrah. Pria itu menyelamatkannya.

Selama dua minggu ia bersama Drazhan, pria itu juga sama-sama tidak tahu jalan. Baik Kinney ataupun dia makan dengan cara berburu. Hanya saja Kinney merasa aneh saat penampilan pria itu selalu bersih dan bersinar seperti selalu mandi.

Siapa yang tidak curiga, bagaimanapun kita berada di hutan.

Di minggu ke tiga Kinney seseorang menyerang kami berdua ia tidak ingat apapun lagi kecuali pada saat dirinya kehilangan kesadaran karena tertembak.

Banyak keanehan yang terjadi setelahnya. Kinney memang kembali bangun. Ia di kabarkan menghilang selama 2 tahun dan mengalami koma. Kemudian terbangun di rumah sakit swasta kota.

Tetapi sebagai seorang ahli medis ia merasakan kejanggalan dalam tubuhnya....

Hanya saja ia tidak terlalu memikirkan dan perlahan hari berlalu hingga sampai di sini dengan tubuh baru dan kehidupan baru.

⚜⚜⚜

Rumah sakit terkemuka di ibukota

Drazhan terbaring dengan luka tembakan di kedua kakinya.

"Drazhan.... Apa yang terjadi padamu, apakah seseorang bodoh sampai berani menyentuhmu di wilayah kekuasaan kami? " Nyonya Alonso hampir pingsan saat menerima panggilan dari putranya yang berada di rumah sakit.

Drazhan tidak menanggapi pertanyaan sang ibu ia menghela nafas dengan wajah pucat.

Untuk beberapa minggu kedepan ia perlu menggunakan kursi roda.

Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian Ibu dan anak. Keduanya menoleh dan mendapati sosok tinggi dengan wajah hangat nya.

"Gavriel, bagaimana bisa kau datang terlambat, kakakmu hampir kehilangan nyawa karena tembakan ini dan wajahmu masih berseri? " Sembur Nyonya Alonso bernama Yuna, sambil mendelik.

"Ibu, kau berlebihan. Kakak, dia kuat bahkan jika terkena tembakan 10 kali di kakinya. Itupun jika Tuhan menghendaki. Kemudian dua luka tebakan di kakinya, bukankah kau harusnya curiga? Dia bisa saja mendapatkan luka itu sebagai peringatan. " Cibir Gavriel meletakan bingkisan buah di meja.