29

5.9K 849 23
                                    

Sebenarnya saya sedikit penasaran sama para reader's di sini.

Dulu di setiap part kita bisa lihat siapa saja yang baca! Maka ketahuan yang....

Tetapi sekarang sulit.

◤─────•~❉✿❉~•─────◥
SELAMAT MEMBACA
◣─────•~❉✿❉~•─────◢

Sore hari Kinney tengah menunggu angkutan umum di halte bersama beberapa orang.

Ketika dia melihat anak laki-laki dengan dua orang dewasa di belakang matanya menyipit waspada.

Kinney kemudian tersenyum, dan menggerakan tangannya.

"Ibu..., " Ucap suara merdu yang lucu anak laki-laki berusia empat tahun itu memasang wajah menyedihkan.

Mendengar sapaan pria kecil pada Kinney beberapa orang di sekitar mulai menatapnya sinis.

'Lihat seorang siswa adalah ibu! Menyedihkan sekali. "

'Bagaimana bisa dia meninggalkan putranya sendirian! "

'Lihat wajahnya menggemaskan! Mereka berdua terlihat manis '

Komentar mereka

"Ap.." Baru saja dia hendak berbicara pria kecil menggemaskan menyela dia menerjang Kinney lalu berkata di sisi telinganya dengan susah payah.

"Tolong aku! Dua pria itu mengikuti sejak tadi ! " ucapnya dengan suara bergetar.

Kinney mengangguk sebagai balasan dan memeluknya, dia membawa tubuh gempal yang menggemaskan ke pangkuannya.

Kedua pria itu awalnya ingin melihat reaksi Kinney tetapi setelah menunggu, Kinney terlihat seperti benar-benar mengenal anak kecil dia pangkuannya.

Angin sepoi-sepoi di sore hari menerpa wajahnya dia tersenyum tanpa kata dan membuat kedua pria itu gemetar tanpa sadar.

Kinney melangkah lebih dekat pada mereka, lalu dengan suara indah dan rendah berkata, " Sentuh dia ! Maka kalian akan mati detik ini juga. " Ancaman Kinney bakal dewi kematian mereka hanya bisa mengangguk saja.

Dia hanya seorang gadis remaja yang cantik. Namun, kehadiran juga aura nya telah dapat menekan kedua pria itu.

Dia baru saja bangkit dan berbalik untuk pergi dari halte dengan bocah di pelukan nya.

Tiba-tiba Kinney berhenti di taman dan menempatkan bocah itu di salah satu kursi.

"Di mana orang tuamu? " Suaranya dingin tetapi anak laki-laki di hadapan nya sama sekali tidak bergerak.

"Kau!" Balasnya.

Kinney melotot dan mendelik. Dia tidak menerima jawaban tidak tahu diri bocah itu.

"Dimana rumahmu kalau begitu? "

"Tentu saja dimanapun kau tinggal! "

Lihat! Kinney telah terbawa emosi. Pada saat ini dia ingin berteriak dan menekan bocah kecil ini di keranjang sampah.

"Katakan yang sebenarnya atau aku akan mengantarkan mu ke kantor polisi! " Mendengar ucapan Kinney bocah laki-laki gempal dan menggemaskan segera merubah wajahnya menjadi lebih menyedihkan dia kemudian mulai terisak.

"Huaaaaaa kau jahat! Huaaaaaa! " Dia mulai menangis. Air matanya telah menyatu dengan lendir di hidungnya.

"Jangan menangis! " ucapnya. Dan ketika orang-orang melihat ekspresi Kinney mereka mencibir.

SOUL TRANSFER : (KINNEY STORY)Onde histórias criam vida. Descubra agora