11

15.3K 1.9K 31
                                    

◤─────•~❉✿❉~•─────◥
SELAMAT MEMBACA
◣─────•~❉✿❉~•─────◢

Sementara itu di kediaman Hayston, semua orang yang hadir menjadi gugup setelah tetua keluarga datang bersama cucu nya.

"Apa yang kau lakukan Ronald? William mencapai posisi ini dengan banyak usaha dan perjuangan. Lalu kau menghancurkan semua nya?" Suara bariton pria paruh baya menggema di seluruh mansion.

Para pelayan ikut merasa kan intimadasi kuat di sekitar.

"Seseorang menargetkan perusahaan ku. Ini bukan sepenuhnya salahku," Ronald, membela dirinya. Benar, bukan salah dirinya dalam hal ini.

Kakek tua yang tak lain ayah Ronald, menyaksikan putranya frustasi sampai ingin memukul wajah nya.

"Kinerja mu tak sebaik William! " Cibir ayah Ronald, mendesah kasar.

"Mengapa kau selalu membanding kan ku dengan kakak!? dia telah lama pergi dan memilih untuk menikahi wanita itu hidupnya hancur tetapi ia tetap bertahan seolah dirinya benar. Tapi kau bahkan tidak menyalahkan nya Kau sama sekali tidak menganggap ku seorang putra! " Cecar Ronald melangkah pergi meninggalkan semua orang di sana.

"Itu karena kau yang selalu memanjakan putra tercinta mu. Ia bahkan tidak menghargai diriku. Jika saja ada William di sini! Semua tidak akan pernah terjadi. Hanya dia yang bisa membantu! Aku katakan sebelumnya William yang terbaik dan kau mengusirnya tanpa belas kasih hingga aku kehilangan cucu perempuan dan menantu baik ku, "
Antonio membentak dan menyalahkan istrinya Haria, yang menatap nya takut.

"Untuk apa aku peduli pada seseorang yang bukan putra kandungku, " kilah Haria mengejutkan semua orang.

Senyum sinis milik Antonio terlihat. Wajahnya penuh akan rasa jijik.

"Lihat batasan mu! Haruskah aku kembali memperingati posisi mu di sini? "

"A-aku... "

Keheningan akhirnya terjadi. Baik Arnold atau Ruisha keduanya diam dengan pikiran masing-masing. Ada pertanyaan yang timbul di benak mereka. Sedangkan cesa hanya bisa menutup rapat mulutnya.

'Apa posisi ibuku yang sebenarnya di rumah ini dan kenapa ayah begitu memprioritaskan kakak? '

Ronald menguping semua pembicaraan setelah kepergiannya. Itulah mengapa ia mempertanyakan hal itu.

Kinney, telah menyelesaikan semuanya. Pukul lima sore hari, akhirnya ia kembali pulang. Ibu dan ayahnya belum terlihat.

Karena hari semakin gelap Kinney, memutuskan untuk berlatih dan meningkatkan kemampuan bela dirinya. Juga membaca beberapa buku yang ingin ia pelajari.

Besok ia akan kembali sekolah.

Mengenai mona, Kinney tidak pernah mendengar namanya lagi setelah kejadian mengerikan yang menimpa nya. Mungkin kah gadis itu mati? Atau gila? 'Bukan urusannya.

Rencana pertamanya adalah membuat ramuan herbal yang membantu peremajaan kulit. Sebelumnya ia telah mempelajari itu di kehidupan nya dulu. Setidaknya dengan ini ia dapat membeli rumah di salah satu perumahan elit di kota dan membawa kedua orang tuanya.

Kinney tidak mempunyai banyak kemampuan lain selain dalam bidang kedokteran. Dan ya ia pintar membuat banyak produk kecantikan.

Semak-semak di luar kamar Kinney, terlihat bergerak. Tumbuhan merambat yang sudah menjulang begitu tinggi itu bergerak. Kinney, menjadi waspada.

Angin meniup tirai putih di kamarnya. Siluet seorang pria muncul. Menampilkan sesosok pria akrab dengan kameja hitam di badannya.

'Ini ilusi! Harus kah ada pria seperti ini di dunia? Berapa banyak wanita yang mengantre untuk meminta keadilan?'

SOUL TRANSFER : (KINNEY STORY)Where stories live. Discover now