31

6.1K 928 49
                                    

Sedang menunggu 5 juta mata!

◤─────•~❉✿❉~•─────◥
SELAMAT MEMBACA
◣─────•~❉✿❉~•─────◢

Saat ini karena Cassius menggunakan kamarnya, Kinney tidur di ruang tamu. Namun, tepat di tengah malam pintu kamar terbuka menampilkan sosok imut yang pendek berjalan ke arahnya.

Kinney tengah tidur ia merasa lelah dan tidak merasakan sesuatu yang salah.

Sosok kecil telah menyusup ke selimut Kinney, dengan perlahan. Ia ikut berbaring dan menutup matanya.

Membawa boneka ia justru meletakan benda itu sembarangan dan beralih memeluk Kinney. Ia menenggelamkan wajahnya di dada milik Kinney tetapi gadis itu justru tersenyum dalam tidurnya dan merasakan kenyamanan lainnya.

Di sebuah Villa, seseorang menyalakan rokoknya.

Dia duduk di tepi jendela, " Apa kau sudah mendengar nya? Drazhan baru saja pulang setelah menyelesaikan misi di perbatasan. " Valen mulai membuka suara.

"Apa pendapat mu Jay ! "

"Apa lagi? Mungkin dia akan terkejut dan meledakan mansion menggunakan puluhan granat, hahaha ha ha ha" Tawa milik Jay menggema di ruangan begitu pula Valen.

Namun, hanya sekejab setelah keduanya mendapatkan tatapan dingin dari Arlo dan Lucian. Tetapi Damian tersenyum menampilkan ekspresi menjengkelkan di mata keduanya.

"Apa! " Tantang Valen pada menatap Lucian. Ia lebih berani pada Lucian di bandingkan pada Arlo.

Baiklah Valen memang pengecut.

"Berita tentang putranya yang hilang telah di tekan. Tidaklah kau tahu seberapa jenius dia di usianya itu? Bahkan upayamu tidak membuahkan hasil. Woahhh Lucian! Kau akan mendapatkan pukulan dari Drazhan setelah ini mari kita hitung dari sekarang... " Lanjut Valen.

"Satu..."

"Dua..."

"Tiga... "

Brak

"LUCIAN! " Seseorang baru saja muncul. Dengan kekuatan cukup dia telah menendang pintu ruangan sehingga menghasilkan dentuman keras serta kerusakan.

"Aku benar bukan! " Ejek Valen menatap wajah Lucian.

"Tidak, kah kau ingin menjelaskan sesuatu? " Desis Drazhan mmengancungkan pistolnya. Lucian tidak bergerak dia menutup lubang pistol dengan jarinya.

"Aku jelaskan dan hilangkan amarahmu itu! Lihat siapa saja yang berada di sini. Selain Aiden, dan si bodoh itu! " Mendengar kata-kata Lucian, Valen mendengus dia melemparkam rokok pada lantai marmer dan mendelik tidak suka.

Lucian adalah Sasuke baginya yang Naruto.

"Ahahaha aku bercanda aku bukan wibu, maksudku adalah Lucian itu manusia yang patut di singkirkan. Ah! Meski hanya mulutnya saja aku bersyukur. Tuhan aku membenci nya! "

Ketika Drazhan melirik ke sekitar, ia menemukan sosok lain di sudut ruangan. Dia memangku satu kakinya dan duduk bersandar.

Cahaya bulan menerangi wajahnya. Matanya yang tertutup tidak bisa menyembunyikan intimidasi nya.

SOUL TRANSFER : (KINNEY STORY)Where stories live. Discover now