8. Hello Goodbye

436 50 9
                                    


Rambutnya ditata sedemikian rupa, wajahnya dipoles begitu cantik, juga setelan tuxedo yang begitu pas membalut tubuhnya.

Jay terpana untuk kesekian kali, Sunoo nya begitu menawan.

"Gak nyangka bisa sampe titik ini sama Sunoo kan Jay, setelah ini mesti bahagiain dia terus yah- jangan dibuat sedih lagi" Kata-kata itu datang dari Jungwoon. Dan Jay yang sudah barang tentu mengangguk. Mana mungkin- dan tidak akan, setelah ini hanya ada kebahagiaan untuk prianya.

"Makasih Woon, dulu aku kesel banget sama kalian terutama Jake- tapi kalo dipikir-pikir lagi, tanpa taruhan yang kalian buat- mungkin sampai saat ini aku gak bakal kenal Sunoo"

"Iya, jadi jangan jadiin itu penyesalan- anggap aja itu salah satu anugerah yang dikasih tuhan lewat aku dan Jake, ya udah gih jemput Sunoo"

Jadi saat ia mendeklarasikan tentang lamarannya terhadap Sunoo- orangtuanya terutama ibunya memukulnya tidak main-main. Memarahinya karena tidak melakukannya dengan lebih serius. Lalu tiba-tiba saja ia bilang ingin Jay melamar Sunoo lagi, dihadapan para kerabat dan teman-teman terdekatnya.

Lalu disinilah ia sekarang, berhadapan dengan Sunoo-nya yang tiba-tiba saja berderai air mata. Menyematkan cincin itu untuk kedua kali, begitu pun sebaliknya. Kecupan sayang pada tangan pemuda itu ia bubuhkan. Dan Sunoo-nya menangis kencang sekali, membuatnya gemas dan kasihan disaat yang sama. Ia memeluknya sepenuh hati, tidak peduli pada riuh tepuk tangan atau seruan penuh godaan dari teman-temannya.
.

.

.

.

"Muka kamu butek banget" Sunghoon yang mengetahui lontaran kata itu tertuju untuknya menghela nafas, memalingkan wajahnya saat dua sejoli itu berbagi kasih lewat sebuah ciuman penuh cinta.

"Jake, kayanya aku belum iklas- sakit banget rasanya" Katanya pelan, Jake menghela nafas, memberikan tepukan pada bahu itu.

"Semua bakal baik-baik aja Hoon, lambat laun hati kamu pasti bakal membaik, ini gak akan lama" Katanya menenangkan.

"Gak tau harus berapa lama lagi, bahkan meskipun udah setahun lebih aku ngerelain Sunoo buat sama temen kamu. Nyatanya aku masih belum terima- liat gini aja aku sakit banget. Apalagi nanti saat akhirnya temenmu itu nikahin Sunoo. Aku harus bertahan gimana lagi"

"Kamu lupa ada aku? Aku bakal temenin kamu, bakal selalu ada buat hibur kamu. Aku bakal temenin kamu  nglewatin semua ini"

Mereka bertatapan, dan Sunghoon tersenyum tulus. Berterima kasih pada Jake. Selama satu tahun ini, Jake seperti penawar buatnya- selalu menenangkan nya disaat hal terburuk.

Mungkin benar, cinta pertama tidak semua akan berakhir baik. Tapi saat hatimu mati sekali pun, kamu harus cukup tahu diri untuk menjaga hati orang yang begitu baik padamu.

Dalam hal ini adalah Jake, ia akan belajar mencintai pria itu- membalas semua cinta yang pria itu beri padanya.

"Tungguin aku Jake, aku janji bakal jadiin kamu orang ter beruntung setelah ini"

Dan Jake mengangguk dengan senyum yang begitu indah.
.

.

.

.

Sunoo berlari pada Sunghoon menubruk badan Sunghoon membawanya dalam pelukan. Dan Sunghoon yang terkekeh lucu, ia melepaskan pelukan itu beralih memegang pipi sahabat nya itu, menghapus lelehan bening pada pipi itu.

"Nangis lagi, cengeng banget sih" Katanya meledek, Sunoo mengerucut dan Sunghoon mengacak rambut itu gemas.

Jay yang tadi tengah bicara dengan teman-temannya berjalan mendekat, dan Sunghoon melepas Sunoo berganti menyalam Jay.

"Jagain Sunoo ya, awas dibikin nangis" Kata nya memperingati, Jay tertawa, ia meranggul Sunoo, tangannya bertengger indah pada pinggang sempit Sunoo.

"Bakal ku jagain terus ko Hoon, gak akan pernah aku sakitin lagi. Makasih selama ini udah jaga Sunoo, jadi temen buat dia- setelah ini aku ambil alih tugas kamu"

Sunghoon mengangguk. Kembali mengelus pipi Sunoo untuk terakhir kali.

"Jangan bandel-bandel ya, entar Jay kesel lagi sama tingkah kamu"

"Mana ada! Kamu tuh sehari aja jangan gangguin aku sih, lagian aku gak bandel ko"

Sunghoon terkekeh, ia mengangguk mengerti.

Kemudian datang Heeseung dan Ni-ki. Dua orang itu kini menculik Sunoo dari genggaman Sunghoon. Mereka berpelukan bagai teletubbies. Disaksikan  Sunghoon dan Jay yang tergelak akan tangisan Heeseung dan Ni-ki yang begitu kekanakan.

.

.

.

.

Ini sudah seminggu sejak terakhir kali, sekarang Sunoo kembali harus memberengut saat Jay berpamitan untuk kembali ke kostnya. Dan Sunoo sedikit tidak rela- dia masih rindu.

"Hyung usahain mampir kalo senggang sayang" Katanya kembali menenangkan

"Gak ada yang perlu kamu khawatirin, liat profil semua sosial media udah foto kita berdua, aku juga udah ganti status aku jadi tunangan. Jadi kamu cukup percaya aja oke. Ya udah kalo kamu masih gak yakin juga- aku bolehin kamu dateng ke tempat aku kalo kamu senggang. Gimana?"

"Beneran boleh?"

"Iya boleh sayang, entar Hyung buat kunci duplikat deh khusus buat tunangan Hyung"

Sunoo merona, kemudian mengangguk. Ia memeluk Jay begitu manja, dan Jay yang kembali memeluknya begitu sayang.

"Sumpah tiap hari liat pemandangan kaya gini, sakit mata aku" Celetukan itu membuat balon kemesraan dua orang itu meletus.

Jay sudah menggaruk pipinya yang tidak gatal sama sekali, dan Sunoo yang mengerucut merasa kegiatannya diganggu.

"Gak ada yang suruh noona liat" Katanya jengkel

"Sayang jangan gitu" Jay memelototinya membuat Sunoo semakin dongkol.

Sedang Ryuji sudah menjulurkan lidahnya merasa menang.

"Sabar-sabar deh Jay punya calon macam Sunoo" Katanya kembali memanasi

"Noona!!"

Dan Jay sudah menutup mulut Sunoo menyeretnya keluar dari apartemen, meninggalkan Ryuji yang tertawa senang.

"Eomma, Sunoo sudah bahagia sekarang. Ryuji merasa lega" Katanya begitu pelan
.

.

.

"Kamu tuh ribut mulu sama Ryuji Noona"

"Abisnya dia ngeselin!"

"Ya udah Hyung pergi yah, kamu jangan gelud terus tuh kalo lagi berduaan gitu sama Noona mu, diakan cuma bercanda"

"Jadi Hyung belain Noona!"

cup

Sebelum Sunoo mengeluarkan sumpah serapah nya ia lebih dulu mengambil kecupan pada bibir itu, yang lebih muda membulatkan matanya disusul rona merah muda pada pipi itu.

Cup

Jay kembali mengecup, berkali kali mengecup bibir itu, membuat Sunoo memundurkan badannya, namun sebelum itu terjadi Jay langsung menahan tubuh Sunoo, merapatkan tubuh mereka lalu mencium bibir itu- bukan lagi sebuah kecupan, tapi lumatan lembut, ia menjilat belahan bibir Sunoo sebelum melepas ciuman mereka. Dengan dahi yang masih saling menempel dan hembusan nafas putus-putus milik Sunoo, Jay tersenyum miring begitu seksi.

"Jangan selingkuh... Hyung mencintaimu" Bisiknya didepan bibir Sunoo, yang lebih muda mengangguk.

"Sunoo juga mencintaimu Hyung"

End.

🙃🙃

Setelah menggantung begitu lama akhirnya kelar juga, terimakasih untuk dukungan, vote dan koment.

See you❤️❤️

SAY HELLO - GOODBYE√Where stories live. Discover now