3. Hello Goodbye

451 77 5
                                    


Sunoo baru saja menginjakan kaki di apartemen tempat kekasihnya tinggal selama magang. Masih berdiri dengan kaki diketukan pelan, masih menimbang apa harus menunggu atau datang langsung saja ketempat kerja kekasihnya.

Tetapi bahkan pesannya tidak satu pun yang mendapat balasan, ia jadi meragu takut jay mungkin akan marah jika dia selancang itu.

"Permisi"

Saat ia masih bergelut dengan pikirannya sapaan itu membuatnya berjengkit, otomatis memutar tubuh untuk melihat siapa yang menegurnya.

"Permisi,maaf apa kau punya perlu hingga berdiri di depan tempat tinggal ku? "

"Huh? "

Pria itu tersenyum ramah, lalu menunjuk pintu kamarnya.

"Kamu berdiri tepat di pintu apartemenku" Katanya lagi

"Kau tinggal disini? "

Laki-laki itu mengangguk lagi, lalu kembali mengulas senyum.

"Ada yang bisa kubantu? "

"Maaf, bukankah ini tempat tinggal park Jong seong? "

"Ahh.. Maksudmu jay?! Emm benar aku hampir 4 bulan berbagi ruangan yang sama dengannya, tapi di bulan kelima dia memutuskan untuk pindah"

"Jadi dia sudah tidak tinggal disini? "

"Yah, sudah dua bulan belakangan aku tinggal sendiri. Apa kau punya sesuatu hal yang penting yang harus kau lakukan dengannya? Aku akan mencoba mengatakan padanya jika aku secara kebetulan bertemu dengannya"

"Apa kau punya alamat tempat tinggalnya yang baru? "

"Uhh... Sayangnya tidak, aku juga sudah sangat jarang bertemu dengannya sebenarnya- dia orang yang cerdas sudah pasti jadi mahasiswa terbaik yang disukai, kurasa semua dokter disana sangat menyukai kerjanya, dia selalu jadi orang pertama yang diajak untuk hal-hal penting. Jadi memang akan agak sulit menemuinya"

Sunoo mengangguk maklum, dia tahu bagaimana cerdas dan berbakat nya seorang Jay. Pria itu selalu menjadi yang terbaik dimana pun keberadaannya.

"Kalau begitu terimakasih, dan maaf mengganggu harimu"

"Tidak masalah, senang mengobrol denganmu- kalau boleh tahu kau dan Jay? "

"Hyung! Hyung ku" Ucap Sunoo kembali tersenyum.

"Ahh, kalian tidak terlihat seperti itu tapi baiklah, senang bertemu denganmu-"

"Kim Sunno"

"Em, senang bertemu denganmu Sunoo-shii- Haruto itu namaku"

Sunoo mengangguk lagi, lalu kembali berpamitan dan melangkah pergi.

Kenapa hal sepenting itu Jay tidak memberitahunya?

Kini dia terduduk di cafetaria mengaduk es coffee nya dengan tak minat. Jay mengabaikannya selama berminggu-minggu. Lalu kenyataan lain tentang pria itu yang telah pindah dari kediammannya membuat Sunoo semakin merasa tak tentu arah.

Apa Jay menghindarinya? Apa Jay bosan dengannya? Apa Jay akan meninggalkannya?

Dan dari sekian banyak alasan buruk lain Sunoo merenungi dirinya sendiri yang kembali terlihat menyedihkan.

Berapa kali pun mengatakannya, berapa kalipun menegaskan nya.

Semuanya akan kembali ke tempat awal, pada kenyataan bahwa Sunoo adalah orang yang begitu mencintai Jay lebih dari apa pun.

Bahwa cinta Sunoo tidak pernah berubah, bahwa Sunoo masih terus berjuang agar Jay hanya melihatnya seorang.

"Hyung, ini Sunoo-- jika kau mendengar ini bisa langsung telepon Sunoo? Aku tidak ingin berpikiran buruk tentangmu? Maka aku akan menunggu kamu menjelaskannya- jadi tolong hubungi aku sesegera mungkin. Aku mencintaimu Hyung"

Itu adalah pesan suara yang ia kirimkan pada Jay tepat pukul 7 malam di hari itu.

SAY HELLO - GOODBYE√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang