5. Hello Goodbye

480 74 10
                                    

Sunoo itu polos, terlampau imut dan penurut menurut Jay.

Dia juga pacar yang pengertian, hampir tidak pernah mengeluh atas sesuatu hal, pengecualian untuk sikap manja dan ingin disanjungnya.

Sejauh ini hubungan mereka baik-baik saja, dan Jay semakin mencintai pria itu dari waktu ke waktu.

Sampai ia bertemu dengan pasangan Gay sama seperti dirinya dan Sunoo.

Sebut saja dia Jungkook dan Jimin. Mereka memang terpaut umur yang cukup jauh dengannya, jadi sudah jadi hal lumrah jika hubungan mereka sudah begitu serius.

Ia setiap hari akan melihat bagaimana seorang Park jimin akan tersenyum dengan pipi memerah setiap Jungkook memberikan perhatian padanya. Kecupan singkat, pelukan perpisahan, bergandengan tangan atau sekedar melihat Jimin yang tampak berbunga-bunga saat Jungkook mengacak rambutnya gemas.

Romantis, itu definisi Jungkook dan Jimin.

Kadang ia merasa kesal karena ia tidak bisa lakukan itu pada Sunoo, terlepas Sunoo seringkali menyebutnya bucin, atau bahkan teman-temannya. Sejujurnya dibanding itu sikap kakunya lebih mendominasi.

Ia tidak seterbuka Jungkook yang bisa bicara Kamu imut sekali , pacarku cantik sekali, atau Sepertinya aku tidak akan bisa hidup jika tidak denganmu. Kalimat cheese yang jika ia ungkapkan pada Sunoo pasti akan membuatnya senang. Mungkin ia bisa melihat wajah Jimin saat ini dalam versi Sunoo. Itu pasti akan menyenangkan.

Ia hanya menggigit bibirnya menyesal, berusaha untuk secepatnya menyelesaikan pekerjaannya. Dia merindukan Sunoo-nya, lebih dari apa pun itu.

"Jay lihat!! " Pria yang tingginya tidak seberapa itu berlari padanya setelah sebelumnya menyelesaikan ritual perpisahannya dengan Jungkook, bukan hal aneh kok hanya sedikit pelukan dan kecupan.

Kini dia sudah ada dihadapannya, dengan jari mungil yang memperlihatkan sebuah cincin dengan mutiara yang begitu cantik.

"Bagus tidak?" Dia pamer dengan pipi total memerah

"Ini hari yang spesial? " Jay bertanya dengan alis mengerut. Dan Jimin sudah mengangguk dengan antusias.

"Dia melamar ku! "
.

.

.

.

Jay terdiam di dalam kamarnya, menatap seluruh ruang dan mendengus pasrah.

To: Pacarnya Jay

"Sunoo sudah bangun? Hari ini kamu berangkat pagi kan? Jangan lupa sarapan dan belajar dengan baik. Hyung merindukanmu"

Melihat nama kontak Sunoo di ponselnya membuatnya terkekeh. Ngomong-ngomong bocah imut itu sendiri yang menamainya.

Ia masih ingat bagaimana bibir Sunoo mempaut dengan mengemaskan.

Katanya ia tidak mau ada orang lain yang mendekatinya. dan sampai ada yang mendekatinya Jay harus memperlihatkan foto profil mereka berdua tidak lupa nickname pada kontaknya.

Sedikit kekanakan, tapi toh Jay tidak keberatan.

Jay menguap, lalu menaruh ponselnya di nakas dan mulai memejamkan mata. Sudah dipastikan saat Sunoo membalas pesannya ia mungkin sudah bergelung di alam mimpi.
.

.

.

.

Suara berisik dari ruang tengah membuat Jay terbangun lalu melihat jendela kamarnya yang memperlihatkan keadaan hari yang yang sudah mulai petang, ia mengecek ponsel dan benar saja, sudah hampir jam 6 sore. Ia tidur begitu lama.

SAY HELLO - GOODBYE√Место, где живут истории. Откройте их для себя