2. Hello Goodbye

497 90 4
                                    


Dulu sekali ayahnya akan memarahinya jika dirinya mulai merengek kekanakan akan sesuatu yang ia inginkan, lain lagi dengan ibu yang akan dengan senang hati memberikan segala apa yang dia mau.

Kakak perempuannya biasanya hanya akan meledeknya dan bilang dengan suara keras bahwa Sunoo itu tidak jantan sama sekali.

Itu sebabnya Sunoo lebih sering bertengkar dengan sang Kakak lalu mengadu pada Ibunya tentang betapa menyebalkan sikap sang Kakak dan betapa keras sikap sang Ayah. Hanya sebatas itu... Karena saat hari kelulusannya di High School bertahun-tahun yang lalu semua kekacauan itu bermulai.

Saat sang Kakak yang begitu pengadu dengan antusiasnya ingin mengadukan setumpuk kaset dan buku berunsur dewasa, yah dan Sunoo juga tidak menyalahkan perempuan itu hingga saat ini. Itu benar-benar hal kecil yang sering dilakukan oleh saudara, masalahnya ada pada apa yang menjadi tontonan Sunoo-- karena percayalah Ayahnya tidak akan marah-marah dan tidak akan membencinya jika itu hanya sebatas tontonan dewasa anak seusianya, tapi apa dia akan diam saja saat melihat lakon yang ada di buku bacaannya punya kelamin yang sama?

Tentu saja tidak, Sunoo mendapat penghormatan paling berharga dengan bekas tamparan dan lebam biru diseluruh tubuh. Sumpah itu sakit sekali.

Kakaknya menangis dan memeluknya, lalu sang ibu bertengkar dengan Ayahnya.

Dan yah sejak saat itu Sunoo memutuskan keluar dari rumah dan masih sempat untuk menanyakan kabar kedua orang tuanya pada sang Kakak.

Ibu masih sering menangis, Ayahnya mungkin tidak punya alasan lagi untuk memasukannya dalam Keluarga, dan Kakaknya akan meminta maaf untuk yang kesekian kali.

Perempuan itu sungguh kekanakan. Dan tiba-tiba setelah bertahun-tahun mereka hanya berkabar lewat pesan dan telepon, kini batang hidungnya nongol begitu saja- disaat dan waktu yang tidak tepat.

"Noona, wahh kau tumbuh menjadi wanita cantik" Komentarnya saat itu, ryuji memutar bola matanya bosan- meski sebenarnya itu hanya ektingnya untuk mencegah air mata menetes begitu saja.

"Kau tidak ingin memelukku?!" Yah seperti biasa dan tidak pernah berubah

"Ada apa dengan kopermu ini huh? Maksudku-- Noona, ini tidak seperti yang kupikirkan benar?"

"Apa pun yang tengah kamu pikirkan, aku memang akan tinggal denganmu.. Kau punya tempat tinggal yang luas, apa begitu merepotkan untuk menampung kakak kandungmu sendiri?"

Sunoo menghela nafas, membuka pintunya lebih lebar sembari mengambil alih bawaan Ryuji.

"Aku tidak sepelit itu, tapi apa Noona meninggalkan Eomma begitu? "

"Tidak perlu khawatir- dia punya Suami yang menjaganya, sudah bertahun-tahun sejak mereka sering bertemgkar.. Mereka sudah lebih akur belakangan ini, kau sendiri cobalah sesekali menelepon.. Eomma merindukanmu"

Sunoo menghela nafas, lalu mengangguk sambil lalu.

Ryuji juga sudah tidak peduli, perempuan itu sudah asik berkeliling dan secara seenaknya meminta kamarnya untuk ditempati.

"Wahh... Kau punya pacar?!" Seruan itu terdengar saat ryuji melihat potret yang tergeletak dinakas.

"Tentu saja, tampan kan?!" Sunoo sendiri sudah tersenyum, pamer dengan gaya yang menyebalkan.

"Jadi kau tinggal dengan pacarmu?"

"Tidak, dia sedang magang kami sedang menjalani masa LDR yang sangat menyebalkan"

"Ya Kim Sunoo, bukan kah wajahnya terlalu tampan, kau tidak takut dia selingkuh?"

Kalimat itu lagi, percayalah Sunoo sudah di batas rasa curiga sekarang ini- dan orang-orang terus membordirnya dengan kalimat yang sama.

"Ahh.. Tentang itu, Noona tidak masalah kan kutinggal, aku ada kencan dengan Jay Hyung"

"Jay Namanya?"

Sunoo mengangguk, lalu ryuji menginyakan begitu saja.

Sebenarnya ini bukan kencan, karena pria itu bahkan tidak tahu dia akan datang. Tapi Sunoo sudah terlanjur merindukannya, lagi pula ia yakin Jay tidak akan memarahinya.

Jadi Sunoo putuskan untuk datang.

SAY HELLO - GOODBYE√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang