21 : Pilihan Terbaik

Start from the beginning
                                    

Arsya terus melamun, mereka sudah melewati titik kemacetan dan sebentar lagi bisa beristirahat. Dia melirik jam pada layar di depannya, menampilkan pukul sepuluh malam.

Ia menarik napas panjang, matanya kembali melirik Miwa yang masih terpekur nyaman. Dan ditatapnya lagi, wajah lelah Miwa yang polos dan begitu rapuh. Arsya menahan gejolak di dalam dirinya yang tiba-tiba memberontak, ia tidak ingin melihat Miwa seperti ini.

Ini malah membuatnya semakin menyedihkan.

Bagi Arsya, lebih baik dia berhadapan dengan gengsi yang menggunung dalam diri Miwa daripada berhadapan dengan kerapuhan perempuan itu. Arsya tidak bisa dan tidak tega, seperti yang dirasakan Ayahnya. Miwa terbiasa menampilkan raut bodo amat ketika masalah terjadi, kemudian baru dia mengurai satu persatu permasalahan dan mencari penyelesaiannya. Butuh beratahun-tahun bagi Arsya untuk memahami bahwa cara penyelesaian masalah bagi Miwa adalah menghindari masalah itu sendiri. Butuh banyak kata putus saat pertama-tama mereka menjalin hubungan sampai Arsya memahami bahwa .... jika perempuan itu menunjukkan perasaannya dengan begitu ekstrem maka sesuatu yang buruk sedang terjadi.

Mereka sudah lama hidup sendiri-sendiri. Tanpa komunikasi, tanpa pertemuan yang berarti. Arsya tak pernah tahu bagaimana perasaan perempuan dalam dekapannya ini pasca mereka berpisah sedangkan dia juga sibuk menata kesendiriannya sendiri. Mereka sudah dipisahkan jarak : jarak waktu, jarak tempat dan jarak perasaan.

Ini kali pertama mereka bertemu, berdua, dalam waktu yang cukup panjang. Awalnya, dia memang ingin jujur-jujuran dengan Miwa sembari mengantar perempuan itu pulang. Menurut Arsya, jika memang harus berakhir maka harus berakhir dengan baik. Bersama atau tidak bersama. Tanpa adanya penyesalan sama sekali. Sayangnya, satu bulan lebih tak bertemu ... membuat keadaan menjadi lebih rumit dari yang seharusnya, dari dugaan dan prediksinya. Ternyata, Miwa masih menduduki tempat paling spesial di dalam hidupnya, yang membuat Arsya ingin mengulur-ulur waktu.

Berbicara dengan Miwa memang menyenangkan, tapi Arsya lebih menyukai fakta bahwa sekarang Miwa ada dalam dekapannya. Seketika dia merasa aman, segala kekosongan yang dia rasakan, yang membuatnya kalang kabut dalam beberapa waktu terakhir, hilang tiba-tiba. Tubuh ramping Miwa yang menyandar di dadanya adalah hal paling istimewa sepanjang hidupnya. Arsya tak pernah menyadari itu sebelumnya. Dan, untuk pertama kalinya dalam hidup, ia ingin waktu berhenti.

Tapi dia tahu, semua ini hanya sementara. Setelah malam ini semuanya akan berakhir. Momen kebahagiaan ini akan mendekati jam dua belas malam dan semuanya akan lenyap dalam sekejap. Dulu, Miwa pernah mengatakan bahwa hubungan mereka seperti Cinderella, yang akan berakhir jam dua belas malam. Sekarang, sepertinya mereka akan melalui jam dua belas malam itu ... sepuluh tahun kemudian.

Meski tak terima, Miwa juga tak bertanggung jawab atas perasaan kosong yang dia rasakan atas kegagalan hubungan mereka. Setidaknya mereka telah mencoba untuk saling mengisi dan membahagiakan. Sekarang, perempuan itu tetap harus melanjutkan hidup, dengan atau tanpa dirinya. Miwa harus hidup dengan tenang, tanpa perasaan was-was meski bukan kasih sayangnya yang memberikan semua itu.

Kembali, dia benar-benar tidak pernah siap dengan perpisahan.

Deru napasnya memberat, ada sesak yang tertahan. Ada sesal yang begitu tinggi ketika menyadari bahwa selangkah lagi dia berhasil mewujudkan keinginannya namun takdir meluluh lantakkan segalanya.

Segalanya menjadi lebih buruk. Perpisahan memang momen paling buruk di dunia ini.

Dan, isak tangis itu terdengar.

Tentu bukan dari bibir Arsya.

Arsya terkesiap mendapati pelukan Miwa pada lengannya berganti pada pinggangnya. Jika Miwa tadinya menumpukan kepalanya di lengan atas Arsya, perempuan itu bergerak, merengsek ke dadanya. Naluriah, Arsya menumpukan pipinya pada puncak kepala Miwa, meski sekarang bukan lagi kehangatan yang mereka rasakan.

We Have To Break Up | ✓Where stories live. Discover now