Chapter 8

1.6K 171 4
                                    

Vote!!!

311022bta

Happy Reading 💗
.
.
.
.
.

   Tujuh Jam setelah Xazh meneteskan darah nya ke sungai dihutan kerajaan Delzea dekat perbatasan antara kerajaan Leorxa. Kerusuhan binatang pun terjadi di sebuah desa dihilir sungai. Mulanya seseorang warga desa yang sedang memancing menemukan setumpuk bangkai yang hanyut di sungai, bukan hanya ikan, tetapi juga hewan lainnya seperti ular, kadal, serangga air, katak, buaya, hewan-hewan air bahkan hewan darat sekali pun.

   Warga itupun terkejut dan memberitahu kepada penduduk desa lainnya. Beberapa penduduk desa pun diutus untuk menelusuri sungai untuk mencari tahu penyebab hewan-hewan tersebut mati.

   Kurang dari satu kilometer dari desa, bangkai-bangkai hewan mulai terlihat baik di tepi sungai ataupun di dalam sungai yang tersangkut di bebatuan. Mulai dari ikan, rusa, katak, ular, monyet, rubah, buaya dan masih banyak hewan-hewan lainnya. Semakin jauh mereka menelusuri hulu sungai, keadaan pun terlihat semakin kacau, bangkai-bangkai hewan tersebut pun banyak dipenuhi luka dan bercak-bercak darah pun berserakan dimana-mana.

   "Apa yang sebenarnya terjadi?." Ujar seorang warga kebingungan melihat banyak nya bangkai yang berada disekitar sungai tersebut.

   Salah seorang warga yang sedikit mengetahui ilmu medis pun mendekat ke salah satu bangkai rusa yang tergeletak tak jauh dari sungai. "Kaki rusa ini digigit oleh hewan predator, ntah itu buaya atau macan tetapi hal tersebut sama sekali tak ada hubungannya dengan luka-luka lain yang terdapat di tubuhnya." Analisis pria tersebut kepada penduduk desa lainnya.

   "Apa maksudnya?"

   "Maksud ku, hewan predator yang menggigit rusa tersebut hanya melakukan penyerangan sekali sebelum rusa tersebut berhasil lolos. Dan anehnya, rusa ini memiliki luka yang seperti nya disebabkan oleh dirinya sendiri." Jelas pria itu lagi.

   "Maksud mu hewan-hewan ini melukai dirinya sendiri begitu?, Bagaimana bisa?."

   "Entahlah, namun lihat tanduk rusa ini. Dari garis patahnya dapat disimpulkan bahwa rusa tersebut membenturkan tanduknya berulang-ulang hingga patah,lihat luka-luka di tubuhnya, kulit nya penuh goresan panjang, tusukan, dan juga di beberapa tempat daging rusa tersebut hancur seolah ditumbuk. Rusa ini jelas melukai tubuhnya sendiri sebelum mati tergeletak di sini." Jelas pria itu panjang lebar.

   "Apa penyebab nya?."

   "Entahlah, aku perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kematian hewan-hewan ini. Kita harus mengumpulkan beberapa bangkai hewan yang berbeda jenis dan membawanya ke desa."

   "Baiklah, sebagian orang akan tinggal disini untuk mengumpulkan beberapa hewan lalu sebagian nya lagi akan melanjutkan perjalanan." Ujar seorang warga yang menjadi pemimpin rombongan.

   Pemimpin rombongan, tabib dan beberapa orang pun terus maju untuk menyusuri hulu sungai. Dan setelah beberapa lama berjalan, mereka menemui tanaman-tanaman di sekitar sungai mati daun yang layu dan gugur. Pemandangan itu pun terus berlangsung hingga satu kilometer lebih jauhnya.

   Karena tak menemukan petunjuk lain, penduduk desa pun kembali. Mereka yang ahli di bidang medis dan investigasi pun menyelidiki bangkai hewan-hewan tersebut.

   Penduduk awalnya mengira hal itu disebabkan oleh racun, namun setelah diperiksa bangkai hewan tersebut sama sekali tidak mengandung racun. Saat diteliti, kematian hewan-hewan tersebut terjadi karena gagal fungsi organ. Namun anehnya hewan-hewan yang mengalami gagal fungsi organ tersebut akan mengalami kegilaan selama tiga menit sebelum mereka mati.

   Mereka lebih percaya bahwa hal itu disebabkan oleh racun jenis baru yang belum diketahui. Karena tidak ada nya bukti pasti bahwa hal itu disebabkan oleh racun, penduduk pun akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke pihak pemerintahan untuk diselidiki lebih lanjut.

Xazh Amorrete जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें