Chapter 7

1.7K 174 0
                                    

Di vote dulu sayangku, jangan jadi pembaca gelap. Cerita ini masih baru jadi mohon kerjasama nya untuk meluangkan waktu menekan bintang dan meninggalkan komentar. Terimakasih.

Triple update, harus vote!!

301022bta

Happy Reading 💗
.
.
.
.
.

Xazh berdiri di tepi tebing sambil melihat pemandangan hutan tak terbatas yang ada dibawahnya. Xazh sama sekali tidak dapat melihat puncak gunung dari tingkat pertama gunung Nyca tempatnya sekarang.

Yah, gunung dibelakang desa Moon disebut gunung Nyca. Gunung yang terdiri dari tujuh tingkatan serta memiliki luas yang menghabiskan sepuluh persen dari wilayah kerajaan Leorxa dan memiliki tinggi yang bahkan menembus lapisan awan. Gunung Nyca dihuni oleh hewan-hewan sihir yang beragam macam nya, semakin tinggi tingkatan maka semakin berbahaya pula hewan yang menghuni tingkat tersebut.

Tingkatan pertama tidak memiliki hewan yang berbahaya bagi keselamatan, jadi penduduk desa menjadikan tempat tersebut sebagai tempat berburu dan mencari bahan makanan sedangkan anak- anak juga menjadikan nya sebagai tempat mereka berlatih dan berpetualang.

Walau Xazh tidak tahu pasti, tapi setidaknya itulah yang dikatakan Melville padanya. Tentu saja Xazh yakin si laki-laki bodoh itu tak akan membohongi nya.

Saat Xazh sampai di puncak air terjun pikiran Xazh belum cukup tenang, jadi ia terus berjalan menyusuri sungai hingga sampai lah ia di tengah gunung. Ditengah tengah tersebut Xazh dapat melihat air sungai yang menyembur dari dalam tanah hingga membuat aliran sejauh 500 meter hingga air tersebut berakhir disalah satu tebing yang menjadi air terjun setinggi tiga puluh meter yang ia lihat sebelumnya.

Kemudian Xazh kembali melanjutkan perjalanan menuju arah depan hingga tak lama ia tiba di ujung tebing. Dan saat itu lah saat tau bahwa bukit tempat air terjun itu berasal hanya lah sebuah bukit kecil dengan luas satu hektar.

Xazh terus memandang di kejauhan, ia pernasaran sekali dengan apa yang ada di tingkat tujuh gunung Nyca karena menurut cerita Melville sudah seribu tahun lamanya tak ada orang yang bisa mencapai tingkat ke tujuh dan dalam 100 tahun terakhir hanya ada dua orang yang telah mencapai tingkat lima yang bahkan tak seorang pun yang mencapai tingkat enam.

Suatu saat Xazh ingin pergi mencobanya namun tidak sekarang karena dengan kekuatan nya sekarang Xazh yakin ia akan mati saat mencapai tingkat tiga atau empat.

Suara langkah kaki terdengar di belakang nya namun Xazh sama sekali tak menoleh, ia tetap berdiri diam di tempatnya. Dari langkah kakinya Xazh tahu bahwa yang datang itu adalah Melville.

"Adik perempuan...." Panggil Melville dibelakang nya, namun Xazh tetap bergeming, "Apakah adik perempuan sudah merasa baikan?" Tanya Melville lagi yang berhasil membuat Xazh kesal bukan main.

"Kau baru saja akan kubunuh, kenapa kau malah menghampiri ku kesini dan bertingkah seolah tak terjadi apa-apa?. Jika kau mengharapkan maaf dariku lebih baik kau menyerah karena aku sama sekali tak menyesal. Karena aku sangat membenci mu, kau itu bodoh dan kau itu hanya orang asing, aku bukan adik perempuan mu!!" Ujar Xazh dengan nada dingin.

Karena tak kunjung mendapat jawaban Xazh berbalik ingin mengatakan kalimat-kalimat kejam lainnya kepada Melville namun kalimat itu kembali tertelan saat melihat ekspresi Melville yang saat ini menatap nya dengan ekspresi yang menjengkelkan.

Xazh tak habis fikir bagaimana bisa bocah bodoh itu malah tersenyum lebar kepada Xazh, setelah Xazh ingin membunuhnya. Sepertinya Xazh sudah meremehkan tingkat kebodohan yang dimiliki Melville. Bocah tersebut tidak hanya bodoh tetapi sangat sangat bodoh hingga Xazh bingung bagaimana caranya ia harus bersikap pada bocah tersebut.

Xazh Amorrete Where stories live. Discover now