14

4K 306 8
                                    

"ZOYAAAAAAAAAAAA BAAANGGGUUNNNNNN !!!!" teriak Aldara dipendengaran Abila, namun masih tak digubris oleh abila.

Kini hari Sabtu dan hari sudah menunjukkan pukul 10 sudah waktunya bagi orang-orang untuk berlibur atau melakukan kegiatan tapi lain hal dengan Abila yang masih sempat-sempatnya tertidur pulas diatas kasur kesayangannya.

"ZOYA ADA JAEMIN NIHHH !!!!" ucap teriak Aldara dengan diiringi kekehan jahil.

Abila yang mendengar nama idola nya disebut seketika bangun dari tidurnya dan celingukan mencari keberadaan idolanya.

"Mana mom mana ?" Tanya Abila yang masih memasang wajah bantal.

"Tuhhh di ruang makan" ucap Aldara menahan tawa.

Abila dengan sigap berlari kedalam toilet dan membasuh wajahnya serta mensikat giginya, karna mana mungkin bertemu idolanya dalam keadaan yang emmmmm?

Abila yang sudah bersiap diri langsung saja dengan kilat datang ke ruang makan namun seketika ia berdiam diri menatap datar Aldara yang sudah tertawa puas.

"HAHAHAHAHA" gelak tawa Aldara yang menggelegar.

"Ada apa mom ?" Tanya Bastian heran yang sudah mendudukkan dirinya di kursi kepala keluarga.

"Itu mah bukan jaemin mom ! Tapi Mimi peri !" Ucap kesal Abila namun tak ayal ia berjalan duduk disamping seseorang yang ia panggil dengan sebutan bihun.

"Ganteng gini disebut Mimi peri, ada-ada saja, nak Aldrich jangan dimasukkan kehati ya" ucap Aldara menggelengkan kepalanya.

Aldrich kemarin malam memang menginap di mansion Graham, Aldara yang menitah nya, karna bagaimana mungkin orang yang terluka pulang larut malam ini ?

"Iyaa lah tuh" ucap Abila seraya menye-menye.

"Dad panggilin Jaemin dong! " Ucap Abila menatap Bastian dengan memasang puppy eyes, argh. Menggemaskan.

"Iyaa iyaa nanti dipanggilkan, tapi kamu makan dulu ya, tuh Aldrich dari pagi nunggu kamu untuk sarapan bareng" ucap bastian mengusap lembut rambut kepala Abila.

"Kenapa nunggu Lo ?!" Tanya Abila memicingkan matanya pada Aldrich yang daritadi berdiam diri disamping Abila.

"Soudzon mulu jadi orang zoy" ucap Aldrich pasrah.

"Udah ah gih sana makan, kita udah makan, tinggal kalian yang belum" ucap Aldara menengahi.

Bastian dan Aldara memang tak suka kepada Aldrich karena sudah bersikap kasar kepada putri sematang wayangnya. Tapi setelah mendengar perkataan Abila, mereka menjadi tercerahkan, benar, tidak boleh menyalahkan seseorang yang dipaksakan. Aldrich pun berhak memilih.

Mereka pun mulai makan dengan hikmat dan nikmat. Namun sesekali diisi pertengkaran Abila pada Aldrich, entahlah ia masih sedikit kesal dengan perlakuan Aldrich yang semena-mena pada Zoya dulu, ya meskipun karakter nya yang buat dia sendiri, tapi tetap saja kesal.

Kini abila sudah bersiap kembali dengan mengenakan dress berwarna biru. Dan melangkahkan kakinya menuju ruang keluarga dimana Aldara , Bastian dan Aldrich ada di ruang keluarga.

"Gak pulang Lo Al ?" Tanya Abila yang masih melihat keberadaan aldrich.

"Mau kemana ?" Tanya balik Aldrich.

"Ada deh, dad aku ijin dulu ya keluar mau main" ucap Abila seraya mengecup punggung tangan Bastian.

"Ke mommy nggak ?" Tanya Aldara.

"Huh" dengus Abila namun tak ayal ia juga mengecup punggung tangan Aldara.

"Nanti malam Jaemin datang" bisik Aldara setelahnya, Abila yang mendengar menjadi berbinar-binar.

Fantasy Of Abila ( END ) || Ganti CoverWhere stories live. Discover now