01. Dunia Novel

10.9K 1K 10
                                    

"Z-zoya", panggil lirih seorang wanita yang masih diam mematung menutup mulutnya tak percaya di ambang pintu.

Gadis yang terbaring lemah itu mengerutkan keningnya samar. "Hah? Zoya? Siapa Zoya?"

Wanita itu langsung saja segera berlari kencang ke arah gadis yang terbaring lemah di atas brankar rumah sakit dan memeluknya erat seraya menangis kencang.

"Putriku hiks, sayang, k-kamu s-sudah sadar sayang hiks, mommy kangen nak, kamu tidur lama banget hiks," tangis pecah wanita tersebut.

"M-maaf, tante siapa ya?" Tanya gadis itu sembari melepaskan pelukannya dengan pelan.

Wanita itu memandang tak percaya. "Hiks a-apa? K-kamu lupa sama mommy?"

Gadis tersebut menggelengkan kepalanya pelan. "Maaf tante, saya tidak mengenali Tante." Ujar gadis itu tak enak seraya duduk dari tidurnya.

"Ini mommy sayang, mommy kamu. Aldara Yunia Aneisha Graham. Kamu lagi bercanda kan nak?" Khawatir wanita itu di sela tangisannya yang menyebuy dirinya sebagai ibu dari gadis yang kini tengah kebingungan.

Deg

"Graham?" Batin gadis tersebut dengan terkejut dan perasaan waswas

Apakah ia tidak salah dengar? Sepertinya setelah kecelakaan itu membuat pendengarannya rusak.

Hilang ingatan? Tentu saja tidak, ia masih mengingat jelas namanya, keluarganya dan teman-temannya. Pasalnya marga Graham sangat melekat diingatannya. Ini tidak mungkin terjadi kan?

PRANGGG

Suara nyaring dari terjatuhnya piring terdengar di ambang pintu, membuat mereka mengalihkan pandangannya ke arah suara berasal.

Di ambang pintu terlihat pria sekitar seusia Aldara yang mengenakan jas kantoran tengah memasang wajah terkejut.

"Mas..." Lirih Aldara yang menangis semakin menjadi-jadi.

Pria tersebut melangkahkan kakinya cepat dan memeluk erat sang anak yang terduduk di brankar.

"Putriku," panggil pelan pria itu.

"M-maaf om, sesak," ringis gadis itu yang memang sesak napas karena pelukan erat dari pria paruh baya ini.

"Om?" Tanya pria itu dengan suara yang tidak mengenakkan alias dingin.

"Iyaa om, sebelumnya maaf, om siapa? Dan Tante siapa? Kenapa ada di ruangan ku? Kalian kenal aku? " Tanya beruntun gadis itu yang sudah jengah dengan keadaan yang asing ini.

Dua orang asing sudah memeluk tanpa ijinnya. Memangnya, ia putri mereka gitu?

Pria itu terkejut mendengarnya, ia pun segera menekan tombol yang ada dipinggir brankar untuk memanggil dokter. Sungguh, ia takut jika putrinya kenapa-kenapa.

Tak membutuhkan waktu lama, dokter dan dua suster memasuki ruang rawat dengan terburu-buru.

"Periksa!" Perintah pria berjas itu dengan dingin dan diangguki cepat oleh mereka.

"Apakah anda mengenali tuan dan nyonya ini?" Tanya sang dokter seraya menunjuk pria berjas dan Aldara.

Gadis itu menjawab dengan gelengan kepala. Karena ia betul-betul tidak mengenal kedua paruh baya ini. Seingatnya, ia tidak mempunyai kedua orang tua. Lalu, siapa mereka?

"Baik, setelah memeriksanya, sejauh ini saya bisa menyimpulkan. Karena benturan keras yang dialami oleh nona Abila Zoya Mauren Graham, kemungkinan besar putri anda sekalian mengalami hilang ingatan atau bisa dibilang amnesia sementara, tidak permanen, tuan dan nyonya Graham bisa membantu kepulihan ingatan putri anda secara perlahan." Jelas sang dokter menatap kedua wali.

Fantasy Of Abila ( END ) || Ganti CoverWhere stories live. Discover now