02. Orang Kaya

10.4K 893 4
                                    

Sudah 3 hari lamanya Abila berada di rumah sakit, sebenarnya 2 hari pun sudah diperbolehkan pulang. Hanya saja, Aldara dan Bastian tidak mengijinkan Abila pulang. Mereka ingin jika Abila harus dirawat dulu sampai benar-benar sembuh.

Sekarang pun dia pulang karena paksaan dari dirinya, kalau tidak mungkin Abila akan tetap berada di rumah sakit ini.

"Yuk kita pulang." Ajak Aldara seraya menggandeng tangan Abila.

Abila pun menganggukkan kepalanya, tapi sebelum itu ia mengulurkan tangannya untuk mengangkat tas yang berisi pakaiannya diatas brankar, namun terhenti oleh tangan wanita paruh baya. ia adalah Sri, seorang ART dimansion Graham.

"Eh bi Sri, sama aku aja bi." Ucap Abila tak enak.

Ia tidak terbiasa dengan perlakuan istimewa ini, pasalnya selama dia berada di dunia ini, ia begitu dimanja dan diperlakukan istimewa oleh orang tua Zoya, bodyguard dan ART lainnya. Bahkan pekerja di rumah sakit pun seperti itu!

Ingatkan pada suatu hal, Abila sebenarnya di dunia dulu tidak kaya atau anak kaya seperti Zoya di novel, dia berasal dari keluarga sederhana atau berkecukupan dan juga anak tunggal. Orang tuanya sudah meninggal tepat ketika dia lulus wisuda. Kejutan yang sangat luar biasa bukan?

"Ehh, gapapa atuh non sama bibi aja, sini." Ujar bi Sri tersenyum namun tak ayal dirinya masih heran akan sikap nona nya yang berubah dratis.

Perasaan itu pun dirasakan oleh Aldara dan Bastian, namun mereka menolak prasangka itu dan tetap menerima baik Abila meskipun sifatnya yang berbeda, justru mereka bersyukur karena putrinya sudah berubah menjadi diri yang lebih baik.

"Terimakasih bii."

"Sama-sama non."

"Udah yuk." Ajak Bastian dan diangguki senyuman oleh Abila.

Mereka pun pergi dari ruang rawat inap abila, dan melangkahkan kakinya menuju mobil yang akan membawa mereka ke kediaman keluarga Graham.

•••

Sesampainya di mansion keluarga Graham, kini Abila keluar dari dalam mobil dan memandangi sekeliling mansion bagaikan istana yang sangat indah dan melihat begitu banyaknya pelayan yang menunduk hormat kepadanya serta Aldara dan Bastian.

Apakah ini karena pengaruh seorang keluarga yang kaya raya? Hm, lumayan.

"Yuk nak, masuk." Ajak Bastian menuntun Abila dan Aldara bersamaan.

Setelah memasuki mansion, Abila menatap kagum isi di dalam mansion, ia tak henti-hentinya untuk berdecak kagum.

Maklum, ia dulu bukanlah seorang anak kaya raya. Oleh karena itu, hal-hal yang dilihatnya hari ini sangat membuat jiwa kemiskinannya meronta-ronta.

Saat ia melihat mobil, ia kagum melihat mobil yang mewah, saat diperjalanan ia kagum dan takjub melihat pemandangan kota yang masih sangat asri berbeda dengan kotanya dulu dan kini ia kagum dengan mansion dengan seisi mansion yang sangat indah, mewah serta megah.

"Mau istirahat dulu sayang?" Tanya Aldara seraya mengusap kepala Abila dengan lembut.

"Iyaa mom, gapapa?" Jawab dan tanya Abila.

"Ya gapapa dong sayang, bi Sri tolong antarkan Zoya ke kamarnya ya." Perintah Aldara.

"Siap nyonya." Angguk bi sri dan menunjukkan jalan kepada Abila menuju kamarnya yang berada di lantai 3.

Fantasy Of Abila ( END ) || Ganti CoverWhere stories live. Discover now