Mahluk Dimensi lain.

499 49 10
                                    

Dentingan besi serta percikan bunga api tercipta saat serangan Naruto di tahan oleh Kurama dengan cakar di tangan kanannya, terlihat keduanya saling menekan dengan sekuat tenaga.

"Kalian semua pergilah, aku yang akan urus bocah ini!. "

Segera ke 8 biju lain yang sekarang berwujud manusia pergi dengan shunsin no jutsu, sedangkan Naruto yang masih marah langsung mengayunkan pedangnya keatas sehingga Kurama kurang waspada terkena sebuah tendangan di perutnya.

"Ugh... Sial, dia lebih kuat walau sudah tidak punya cakra."

"Jangan kira aku akan lembut melawan mu."

Keduanya langsung melesat dengan kecepatan masing-masing, tapi dapat dilihat kalau Naruto dengan mudah menangkis semua serangan Kurama karena kenbusho haki miliknya sudah dapat melihat masa depan bahkan melebihi milik Menma.

"Biju dama !."

Sebuah bola hitam yang terbuat dari padatan chakra di lesatkan oleh Kurama, namun dengan mudah Naruto membelah serangan tersebut dengan pedangnya, ledakan sedang terjadi di belakang Naruto dan Kurama dapat melihat kedua iris di mata Naruto sudah berubah menjadi merah dengan pupil vertikal.

Tubuh Naruto perlahan membesar dengan munculnya 9 ekor merah yang semua ujungnya ada api, Kurama yang melihat itu mulai berkeringat dingin sebab dia belum siap melawan Naruto yang sudah memiliki kekuatan dari dunia lain.

"Kekuatan apa itu sebenarnya?."

"Hito Hito no mi, model dewa rubah api Kyuubi no Kitsune, jadi... Jangan harap kau akan selamat setelah ini."

Ledakan api merah melululantakan hutan tempat mereka berdua bertarung dan Kurama yang melihat wujud Naruto sekarang di paksa bernostalgia sebab Naruto sekarang sudah berwujud rubah berbulu merah dengan 9 ekor di belakang tubuhnya, warna hitam di bagian sekitar mata yang sangat mirip dengan wujud Kurama saat masih di dunia shinobi.

(ukuran Naruto lebih besar daripada Kurama saat di kendalikan Obito)

"Kau pasti bercanda!. "

Naruto dalam wujud raksasanya menyerang Kurama dengan kaki depan sebelah kanan tapi berhasil dihindari oleh wanita itu, melihat kalau kesempatan untuk bicara sudah tidak ada, Kurama memutuskan untuk pergi dengan shunsin no jutsu menuju markasnya.

"Dia pergi ternyata, cih! Akan aku pastikan mereka semua akan membayar perbuatan mereka pada Ophis. "

Saat akan kembali ke bentuk manusianya tiba-tiba Naruto terdiam sambil melihat langit cerah dan tanpa alasan yang jelas Naruto langsung menyemburkan pilar api merah dari mulutnya kearah selatan sehingga menembus sebuah gunung.

.
Kyoto.
.

Kegiatan semua manusia penghuni kota Kyoto terlihat biasa saja, sedangkan para yokai yang menghuni kota itu juga beraktivitas seperti biasa diantara manusia tanpa ketahuan.

Pagi yang cerah dan menenangkan itu seketika menghilang saat sebuah pilar api raksasa melesat diatas kota dan menabrak sejumlah gedung pencakar langit, sejumlah ledakan akibat gedung yang hancur terbakar membuat semua manusia panik, sedangkan para yokai langsung pergi ke tempat pemimpin mereka.

"Tidak aku sangka, Naruto tahu kawasan persembunyian kita. "

Di salah satu gedung pencakar langit yang masih selamat terlihat Kurama bersama 8 biju lain yang memakai pakaian jubah hitam tertutup melihat dengan jelas hutan yang sudah rata dengan tanah akibat serangan Naruto.

.
Esok harinya.
.

"Uzumaki Himejima Menma, salam kenal semuanya!."

Dengan senyum lebar di wajahnya, terlihat Menma mendapat tatapan terkejut oleh semua siswa dan siswi di kelas sebab siapa menyangka kalau pemuda dengan tubuh terlatih dan setinggi 178 cm ini masuk kelas 1 SMA Kuoh.

The Fate is Continue.حيث تعيش القصص. اكتشف الآن