Pawn Baru dan Kepulangan Shuri.

1.3K 67 14
                                    

Malam yang tenang dan damai, itulah yang sekarang sedang dinikmati oleh Naruto kecil bersama anggota evil piecenya yang dimana mereka sekarang berada di atap vila terbengkalai yang ternyata milik Saya.

Saya adalah setengah vampir, dan itu karena ibunya yang merupakan manusia mantan miko di kuil Himejima menikah dengan seorang vampir bangsawa. Sayangnya setelah Saya berumur 18 tahun, serangan misterius yang dilakukan oleh sekelompok manusia yang memiliki secret gear ke villanya membuat ayahnya tewas.

"Kejadian nya memang terjadi 2 hari yang lalu, tapi dengan kematian ayah ku semua aturan bangsawan yang tertanam di darah ku sudah tidak ada lagi."

Saya yang duduk disamping Naruto kecil tampak menunjukan sebuah tato di bahu kanannya, dan tampaknya itu adalah tato sihir yang menunjukkan kalau dirinya adalah keturunan terakhir yang mewarisi semua hal milik ayahnya.

"Saya san, apa kau serius mau menjadi pawn ku ? Kau itu kuat dan merupakan seorang bangsawan, bisa bisa kau akan mendapat ancaman oleh bangsawan vampir lain."

Mendengarkan perkataan Naruto kecil dengan mata tertutup, Saya terlihat menghela nafas kecil yang menandakan kalau dirinya telah memikirkan hal ini jauh jauh hari.

"Aku memang bangsawan, tapi aku juga penasaran dengan kampung halaman ibu ku jadi jika aku ikut dengan mu maka aku bisa keluar kapan pun aku mau karena status ku yang menjadi budak mu."

"B bukan budak ! Tapi bagian keluarga !."

Saya tertawa pelan karena sifat Naruto kecil yang bertentangan dengan sifat iblis yang biasa dia dengar dari cerita ayahnya.

"Bagian keluarga yah... Tidak masalah, ayo lakukan dengan cepat karena aku mau menjamu kalian semua dengan masakan lokal bangsawan Romania."

.
.
.

"Bau ini... Ara ara~ apakah ini benar-benar kau Naruto kun ?."

Sesosok perempuan dengan kedua matanya berbeda warna tampak menatap bulan dengan penuh hasrat, dan terlihat disekitarnya tumpukan mayat manusia baik laki laki maupun perempuan, memiliki luka tembak di tubuh mereka.

"Haah... Benar ternyata, walaupun sudah memakan mereka, hanya setengah dari kekuatan asli ku yang kembali dan juga tubuh curian ini tidak akan bertahan lama."

Dengan sepasang sepatu berwarna dominan putih di kedua kakinya, perempuan misterius itupun pergi berjalan dengan meninggalkan jejak kaki darah.

.
Pagi hari.
.

Sepasang manik hitam terbuka, dan seseorang yang tak lain adalah Naruto kecil tampak menatap kesal kearah samping yang dimana terlihat Kirito tengah memeluk tubuhnya dengan sangat erat sambil tidur dalam kondisi tubuh telanjang.

"kirito, cepat bangun ! Nanti ada yang salah paham !."

Berbisik dengan suara agak kencang ketelinga Kirito agar knightnya itu bangun, kepala Naruto kecil langsung mengeluarkan perempatan saat mengetahui kalau Kirito dengan sengaja mengeratkan pelukannya bahkan menggesekkan dadanya.

"Penghancur batu !."

.
.
.

"Sencho, kau memang tidak punya perasaan."

Dengan kepala benjol serta wajah ngambek, tampak Kirito tengah memasang pakaiannya dan Naruto kecil hanya bisa memalingkan wajahnya kearah jendela agar tidak melihat tubuh setengah telanjang Kirito.

"Sudahlah, sebaiknya kita berkumpul dengan yang lain karena setelah sarapan kita akan pulang."

Lalu mereka berdua yang telah berpakaian secara normal langsung keluar dari kamar, namun baru menutup pintu dengan pelan, Naruto kecil dan Kirito malah mendapati Saya yang tengah menatap mereka dengan senyum penuh arti diwajahnya.

The Fate is Continue.Where stories live. Discover now