chapter 22

431 40 0
                                    




brukkk

mereka merebahkan diri di sofa menatap langit langit, ning ning pergi kedapur untuk mengambil minum karena sudah sangat haus.

sore ini mereka kembali berkumpul di markas untuk membahas rencana awal misi.

"gila si itu kalau dapet bisa berapa uang cuy" ucap yena

"tp lebih enak kalau dipajang di markas lah anjir, barang langka cuy cuma ada 10 biji di dunia" seru yujin

ning ning kembali dari dapur sambil membawa setoples keripik dan laptop

"anjir ning laptop lu disimpen di dapur?"

"gua lupa kmren abis nyari sesuatu sambil makan" jawab nya

lalu dia mulai membuka laptop nya dan menghidupkan chip yang sudah mereka pasang tadi. itu adalah sebuah sensor cctv untuk memantau keadaan pada saat museum tutup pada malam hari

"kapan kita mulai, win?" tanya yeji

"malam ini kita lihat dan pastikan dulu keamanan musem itu lalu susun rencana" jawab nya

ryujin yang sedang memejamkan mata juga ikut bergabung dalam pembicaraan itu sedaritadi dia hanya nyimak

"tadi gua perhatiin, disetiap sudut itu terdapat kamera cctv yang 4 diantara nya mengarah langsung pada letak berlian itu"

ning ning lalu mengangguk karena tugas nya bersama para alat alat itu

"oke ayo kebawah sekalian persiapkan peralatan"

.
.
.
.
.

pukul 10 pagi, enam sekawan baru saja keluar dari kelas mereka. jadwal mereka kelas pagi dan setelah ini tidak ada kelas lagi tapi mereka bakal tetap disana untuk sekedar berburu cewe cantik sekalian nunggu para gebetan nya.

taman kampus adalah tujuan mereka sekalian ngadem, seperti biasa mereka bakalan bawa 1 tikar yang entah dapat darimana buat alat rebahan.

daripada rebahan di kursi taman yang seuprit mending bawa tikar, lebih nyaman

begitu jawaban mereka kalau ada yang nanya ngapain bawa tikar kesana.

ryujin dan winter sudah nangkring diatas pohon mereka memantau para cewe bening dan bohay kampus, biar lebih jelas aja katanya

"anjir win cakep banget itu"

"bening ryu bening"

lalu keduanya melihat seorang yang mendekat kearah cewe itu

"eh kok kaya kenal ya ryu" ucap winter dan diangguki ryujin

"iya kok ga asing ya itu"

seketika mereka sadar siapa orang itu

"anj si yujin bangsat" buru buru mereka berdua turun mengejar yujin

sedangkan yujin sudah berada di depan cewe tadi

"hai cantik" goda nya

"eh hai" jawab nya ramah dengan senyuman yang waduh bagi yujin

manis bet anjir senyum nya, eh tetep manis kak minju kemana mana si

"boleh kenalan ga?" yujin menyodorkan tangan nya untuk salaman "kenalin, ahn yujin cewe ganteng di kampus ini"

cewe itu menerima uluran tangan yujin "oh salam kenal aku wonyoung"

tiba tiba ada yang menepuk pundak yujin dari belakang "ehkem"

yujin mengenali suara itu langsung berbalik dan menemukan minju disana, buru buru dia melepaskan tautan tangan nya dengan wonyoung takut minju liat padahal udah keliat

In The End - Son of Silent (winrina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang