BAB 7 Part 1

100 14 0
                                    

Kemarin aku berhasil mendapatkan tanda tangan Kabag Umum dan mengajukan pinjaman sebesar 100 juta rupiah pada bank

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kemarin aku berhasil mendapatkan tanda tangan Kabag Umum dan mengajukan pinjaman sebesar 100 juta rupiah pada bank. SK CPNS memang sangat mujarab untuk digadaikan di bank. Hari ini diajukan, hari ini pula uang berhasil cair, yang sulit itu mencicil bertahun-tahunnya. Namun, itu bukan masalah selama aku bisa menikah. Lagi pula Jordi sudah berjanji untuk melunasi pinjamannya. Jordi mengajakku bertemu begitu mendengar kabar gembira ini.

Hal itu pula yang menjadi alasan aku dan sahabatku, Sis, melaju mengikuti rute GPS ke tempat pertemuan yang dikirim Jordi melalui pesan singkat. Jarang-jarang Jordi mengajakku bertemu di restoran. Selama ini Jordi hanya mengajakku makan di warung pecel lele pinggir jalan. Namun, kali ini kekasihku memilih restoran di atas gunung Mancak. Menurut kabar yang beredar, wilayah Mancak akhir-akhir ini memang ramai dibangun tempat-tempat wisata dan restoran. Salah satunya sebuah resort glamping sekaligus restoran indah.

Bayangkan saja restoran yang terpisah dari unit glamping di atas gunung dengan pemandangan langsung menuju Pantai Anyer. Apalagi glamping saat ini sedang naik daun karena menawarkan perkemahan yang lebih glamor dengan fasilitas setara hotel bintang lima. Meskipun jarak yang harus ditempuh cukup jauh, tapi aku merasa sangat bahagia, tentu saja karena Jordi yang mengundangku ke sana.

Selama tiga tahun pacaran, Jordi hanya mengajakku makan di warung pecel lele pinggir jalan. Mungkin kali ini Jordi mempersiapkan kejutan lamaran romantis seperti di film-film. Candle light dinner dengan taburan kelopak bunga mawar, lilin aromatherapy, dan musik romantis canon in d yang dimainkan pianis. Membayangkannya saja sudah membuatku bersemangat. Sis lebih bersemangat dariku, meskipun terus mengomel karena mataku yang rabun kesulitan menyetir di hari yang mulai gelap. Terlebih akhir-akhir ini minusku terus bertambah tinggi, jadi Sis hanya bisa endut-endutan sambil terus bergumam tidak jelas.

Penampilan Sis sangat berkilau, tubuhnya serba merah muda dari atas hingga bawah, padahal aku yang akan bertemu kekasih saja hanya mengenakan celana denim, kaus, blazer serba hitam, dan ransel berisi uang seratus juta yang sudah kulapis plastik, tapi dia yang lebih mencuri perhatian. Menyebalkan memang!

"Anda sudah sampai tujuan. Tujuan Anda berada di sebelah kanan." Mbak-mbak operator GPS berbicara dengan suara lantang. Hatiku langsung berbunga-bunga begitu melihat gerbang resort glamping dan restoran. Namun ketika aku mau berbelok, Mbak GPS kembali bersuara.

"Maaf tujuan Anda bukan yang itu, sebelahnya lagi! Bukan, bukan yang itu! Kanan sedikit, et ... melipir kiri dikit. Nah, cakep! Anda telah tiba di tujuan," ujar Mbak GPS dengan suara cerah ceria.

"Yang betul sih, masa ini tempatnya?" kugetok ponselku, berjaga-jaga jika saja GPS ponselku mengalami gangguan.

"Dikasih tahu yang betul ko tidak percaya! Ya ini tempatnya. Sudah jangan ganggu lagi, aku cape tahu. Tunggu operator yang lain." Operator GPS mengamuk. Kupikir selama ini operator GPS adalah program komputer. Sensitif sekali programnya, sudah mirip kucing mau beranak.

EAT MY BELLY!Where stories live. Discover now