Escape The Infinite Chambers (BL Terjemahan)

CHAPTER 72: ESCAPING FROM BURIAL GROUNDS (III)

****

Luo Jian telah membuat kesalahan fatal dan tingkat rendah tetapi itu juga kesalahan yang bisa dilakukan oleh setiap pemula. Selain mereka yang lahir secara alami, mesum berdarah dingin, dan orang gila yang tidak manusiawi. Setiap pemula akan ragu-ragu saat mencoba membunuh seseorang yang benar-benar hidup yang baik-baik saja dan dari jenis yang sama. Ini adalah kesalahan paling fatal yang bisa dilakukan seseorang dalam pertempuran.

Ketakutan yang akan kau rasakan ketika kau membunuh adalah ketakutan yang sama yang akan dimiliki korban ketika kau membunuh mereka. Perasaan ini akan mengubahmu dari orang biasa menjadi pembunuh. Itu juga berarti bahwa mulai saat ini, pandanganmu tentang kehidupan dan dunia serta nilai-nilai mu telah sepenuhnya disegarkandan kau tidak akan pernah memiliki sikap naif dan optimis yang pernah kau pegang lagi. Semua ini mengingatkannya pada pepatah yang pernah dikatakan Duan Li: ' Seorang pembunuh harus sadar bahwa dia bisa dibunuh kapan saja.'

Berapa banyak yang bisa dipahami dari itu menentukan berapa lama mereka bisa berjalan di jalan itu.

Luo Jian jelas tidak mengerti itu jadi dia membuat kesalahan fatal ini. Ketika dia menikam pedangnya ke depan, dia tiba-tiba mengurangi beberapa kekuatan yang dia gunakan. Reaksi musuh sangat cepat dan kepalanya sedikit ditarik ke belakang. Oleh karena itu, pisau Luo Jian hanya berhasil membuat sayatan dangkal di leher orang lain dan sedikit darah yang diambil ini bukanlah pukulan yang fatal.

Pada saat ini, Luo Jian merasakan ketakutan yang tak terkatakan. Dia melewatkan kesempatan terbaik untuk menyerang musuh dengan pukulan paling mematikan. Hanya karena dia masih memiliki rasa keadilan yang konyol di dalam hatinya, dia menarik senjatanya pada detik terakhir. Namun, dia juga tahu dengan jelas bahwa di ruang rahasia yang menakutkan di mana orang akan memakanmu hidup-hidup dan bahkan tidak memuntahkan tulangmu, belas kasihan dan kebaikan hanya akan membuatnya mati lebih cepat.

Luo Jian merasa agak menyesal. Dalam hati perasaannya berantakan tetapi dia tidak bisa menghentikan gerakannya saat ini. Bilah di tangannya berbalik untuk menyerang musuh lagi tapi kali ini, musuh sudah tenang dari kepanikan yang dia rasakan saat pertama kali diserang. Bahkan jika dia tidak bisa bergerak sambil duduk, dia masih bisa menahan serangan Luo Jian dengan sangat baik. Pisau bedah dan pisau pendek Luo Jian terkunci di jalan buntu. Pada saat itu, tak satu pun dari mereka bisa mengalahkan yang lain.

Cahaya redup dari senter meskipun lemah sudah cukup untuk menerangi wajah mereka. Luo Jian menatap wajah Clown yang dicat dengan riasan aneh dari jarak dekat tetapi dia tidak punya waktu untuk terkejut. Dia berada di atas kepala Clown saat ini. Kakinya menempel di dinding dan tangannya memegang pisau tetapi hampir semua kekuatan dan beratnya ada di pisaunya sendiri.

Tapi musuh tampak tenang dan tenang. Dia memegang pisau bedah dengan tangan kanannya dan menahan semua kekuatan Luo Jian. Saat ini, Clown tiba-tiba memberinya senyum masam, mengulurkan tangannya yang lain, dan menyentuh leher Luo Jian.

Jari-jari clown dingin dan kukunya tajam. Luo Jian merasakan sedikit rasa sakit di lehernya dan merinding naik di punggungnya. Dia tidak tahu apakah dia bingung atau takut tetapi dia hampir tidak bisa berbicara pada saat itu.

Tidak ada ruang rahasia yang pernah dialami Luo Jian sebelumnya yang bisa dibandingkan dengan apa yang dia alami sekarang. Dia tenang dan takut, dan dua emosi kompleks itu terjalin, bahkan menyebabkan hatinya bergetar. Dia tenang karena dia tahu bahwa jarak antara dirinya dan lawannya begitu besar sehingga lawannya bisa menahan kekuatan penuh Luo Jian dengan satu tangan. Oleh karena itu, Luo Jian tahu bahwa orang yang muncul di depannya adalah seorang senior sejati, seorang master yang telah benar-benar ditempa oleh jurang maut, dan merupakan keberadaan yang mengerikan yang tidak dapat dilawan oleh Luo Jian sekarang.