14. Kucing

565 38 0
                                    

POV Jona

Siapa bilang setelah pacaran semua akan berjalan lancar. Atau hanya hubunganku yang tidak berjalan lancar. Atau hanya perasaanku saja. Aku menyukai Dave, saat kami mulai berpacaran ya tepatnya semalam. Aku ingin selalu menunjukan rasa sayangku padanya. Tapi kenapa dia selalu menghindar? Kenapa selalu menolak ku? Apa dia benar-benar suka aku ?

"Dave.. "Aku melingkarkan tanganku di bahunya.

Dave menyingkirkan tanganku, "Apa?"

Bahkan dia tidak melihat ke arahku.

"Kamu udah makan?" tanyaku.

"Udah.." jawabnya cepat , dan masih sibuk dengan hp nya.

"Kita nggak ditanya? " Protes Nelly.

"Iya.. aku juga nggak ditanya? Saut Al.

Ada apa lagi dengan dua orang ini? Kenapa mereka hanya berdua, dimana para suami ?

"Bale sama Raffa mana?" tanyaku.

"Ngurus tugas yang tidak terkumpul, hahaha.." Al tertawa, aku juga tertawa kalau mengingat kegaduhan karena tugas yang nggak tau nyasar kemana.

"Iya itu gimana? "

"Nggak ngerti Jon.. padahal di emailnya terkirim. Tapi nggak sampai."

"Heh.. terus pergi kemana itu email? solusi dari dosen? "

"Disuruh bikin lagi.. Mereka masih diperpusatakaan tu." jelas Nelly.

"Tugas baru?"

"Yup.."

Ditengah pembicaraan kami , Dave hanya diam.

"Aku ke tempat Raffa dulu" Dave berdiri dan pergi, secepat itu bahkan aku belum sampai menjawab iya.

Aku bertopang dagu, capek lihat tingkah Dave. Kami bersama tapi kayak nggak pacaran.

"Jona.. Dave itu egonya tinggi.. " Celetuk Al.

"Lihat kan, kayak nya cuma aku yang suka dia.. dia kasihan kali ya sama aku." Aku jadi insecure tanpa sebab yang jelas.

" Heh Jon..selama ini dia membully orang, ngata-ngatain gay.. Faggot.. kamu mau dia nunjukin sayangnya ke kamu ditempat umum? susah lah,ntar mereka yang dulu di bully Dave bakal bully Dave balik."

Bener juga.. itu point yang aku lupa.

"Iya.. kalau Bale sok sweet didepan umum.. aku juga malu.." saut Nelly.

"Bale memang another level" Celetuk ku.

"Hahaha Jona..kayaknya lebih parah kamu."

"Ah masa ?" Aku tidak percaya, karena aku merasa aku masih biasa-biasa saja.

"Masih nggak percaya.. kamu jadian baru kemarin kan ? " Lanjut Al

Aku mengangguk.

"Dari kemarin berapa kali kamu menyentuh Dave didepan kami ?"

"Nggak banyak.."

"Nggak banyak? mau aku rinci nih.." Al mencibir.

"Apa? Coba rinci ."

"Pegang kepala, nyentuh pipi, pegang pinggang, pegang pundak. Setiap Dave mendekat pasti kamu menyentuhnya."

"Hah aku begitu?"

"Iya betul!"

"Tapi Dave selalu menghindari kan, dia malu."

"Raffa aja berani jalan pegang tanganku setelah sebulan jadian." Lanjut Al.

Living ProofWhere stories live. Discover now