QUEEN of the BULLYING • 08 •

36 14 9
                                    

•Siapa mereka?•

HOSH

HOSH

HOSH

Gila tadi gila. Ia tak pernah menduga akan melakukannya, apalagi itu menegangkan dan seru ia sangat menyukainya. 'kapan lagi bisa melakukannya' batinnya.

Cklek

Suara pintu terbuka dan muncul lah seseorang dari balik pintu tersebut. "Ngapain lo malem-malem masih diluar," serunya yang hanya dibales gelengan oleh orang yang ada didepannya. "hujan, lo kalo sakit ngerepotin."

"Stimina gue kuat kali."

"Kuat dari mana, letoy iya."

"Gue kuat as—" ucap terpotong.

"WOI!! mata lo pada buta apa gimana trus kuping kalian pada budeg," teriak orang yang di depan dapur.

"Apasih lo, tiba-tiba potong ucapan gue mana teriak lagi. Budeg gue lama-lama denger suara lo," serunya sambil teriak, tak mau kalah.

"Yoi, suara lo kan jelek," tambah orang yang itu dan di angguki temannya satu lagi.

"Sialan," umpat orang yang di depan dapur. Dan dibales ketawa oleh temanya yang ada didepan pintu sana.

"Ketawa, ketawa lo pada,"

"Cepat udah dipanggil pak bos," seru seseorang yang tiba-tiba datang dari arah belakang.

"Anjing," umpat semua.

"Ngagetin lo asu, kayak jelangkung," ucapnya.

"Datang ga diundang, pulang tak diantar," lanjut yang lainnya.

"Ga usah bercanda, udah ditunggu pak bos," ucapnya dan meninggalkan mereka. "Gue ga mau ya kalo, gue dihukum gara-gara kalian lagi."

(っ.❛ ᴗ ❛.)っ

Mereka semua udah sampai diruang bawah tanah. Suara orang itu langsung mengarahkan penglihatan kepada orang yang dari kemarin malam ga ada dikamar nya. "Ceritakan! Gue mau mendengarkannya, mungkin kita bisa punya target baru lagi."

"Oke."

Pada saat malam itu gue denger suara pistol yang sangat-sangat jelas. Tanpa menunggu lama gue langsung saja mengikuti suara tersebut. Suara tersebut dari arah Utara.

Hutan bagian Utara. Setelah gue sampai ditempat suara tersebut berasal. Satu kata yang bisa ngungkapin itu "kaget", langsung saja gue bersembunyi dibalik pohon besar. Gue—

"Bukan itu yang mau gue denger, gue bagian itu udah tau," serunya memotong cerita. "Yang mau gue denger apa yang lo lakuin pada saat itu."

"Oke-oke, gue ulang dari awal."

"Tapi sebelum itu gue udah bunuh seseorang," ujarnya dan membuat semua orang yang ada disitu kaget. Jelas mereka kaget ini merupakan yang pertama untuk dia bunuh orang.

Jadi gini pada saat malam itu—

Mobil Jeep ada dua datang dari arah Utara. Karena posisi gue menghadap ke arah selatan gue pasti lah ketangkap. Disitu gue panik dan leher udah ada sayatan meskipun hanya tiga sayatan dan ga dalam-dalam banget. Tetap aja gue panik. Disitu masih sempat-sempatnya mikir apakah gue mati bisa makan enak-enak lagi kata di dunia.

Dan ucapan salah satu dari mereka gue tambah panik. Dia bilang "bunuh aja daripada ngerepotin, gue lagi males ngurusin kayak dia ini." Gitu ucapnya dan dia langsung saja meninggalkan tempat sama sigadis itu.

QUEEN of the BULLYING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang