Rayyan mengangguk sebagai balasan tetapi dia masih tidak mengalihkan pandangan nya.

Seorang pria berjalan menuju ke arahnya dia adalah tuan Revelton Ayah Rayyan.

"Apakah putraku sedang melamun?" Dia bertanya.

Rayyan mengangkat kepalanya setelah mendengar kata-kata sang ayah, kemudian menatapnya dingin.

"Ayah..., " Rayyan menatap Ayahnya dengan ekspresi serius.

"Apa pertunangan yang kau katakan dulu sudah tidak berlaku? " tanya Rayyan.

Revelton tertegun. Pertunangan antara putra Zerxia dan putri Hayston adalah janji lama ayahnya. Saat ini ia bahkan sudah tidak memikirkan nya kembali lalu mengapa putranya bertanya?

"Itu tidak. " Jawabnya tenang. Revelton tahu bahwa putranya menyelidiki sang tunangan tetapi dia juga. Dia tahu siapa tunangan Rayyan jika hal itu terjadi.

Dia hanya gadis pemalu yang bodoh. Dia juga memiliki penampilan buruk.

Mendengar kalimat ayahnya Rayyan tiba-tiba membeku.

"Kau dapat memilih gadis yang kau sukai tanpa sebuah pertunangan konyol kakekmu! Tidak perlu khawatir, terlebih William telah di blacklist di semua perusahaan tidak mungkin bagimu menikahi seorang putri dari keluarga kelas rendah," terang Revelton mengamati reaksi Rayyan.

Sedangkan seseorang yang berdiri di  sudut dengan sebatang rokok menggeleng.

"Lihat! Ayah ku yang bodoh itu, bagaimana bisa dia buta? tidak-kah dia melihat ekspresi muram di wajah adik kecilku? " Valen menggeleng ketika dia melihat drama ayah dan adik nya.

"Siapa yang kau katakan kelas rendahan? Percayalah hanya dalam hitungan detik jika Tuhan mengatakan bahwa tuan William akan kaya maka tidak ada yang tidak mungkin... Dia terlalu tua untuk memahami hal sepele seperti ini " Ledek Valen melangkah masuk ke dalam Mansion.

"Ayah, aku telah banyak mendengar cerita seseorang yang kaya tetapi dia di lahirkan dari seorang petani miskin," ucap Rayyan, meninggalkan sosok Ayahnya yang kembali tertegun.

Begitu mendengar Rayyan mengucapkan kalimat nya, Revelton mengerutkan alis.

"Aku salah.... " Rutuknya pada diri sendiri.

Alasan dia mengatakan hal itu adalah agar Rayyan dapat memilih pasangan nya sendiri. Ia sama sekali tidak mengira bahwa Rayyan akan memiliki sedikit ekspresi yang berbeda mengenai tunangan nya.

Mungkinkah ia telah salah menilai gadis itu?

⚜⚜⚜

Negara C

Sosok pria dengan jubah tidur elegant, tengah duduk di sebuah sofa yang menghadap ke arah ranjang.

Di kegelapan malam, cahaya bulan masuk melalui celah jendela.

Pria itu hampir tidak bergerak selama setengah jam. Baru setelah itu dia mulai mengalihkan pandangan nya. Hanya ketika dirinya melihat ke sisi lain, dia sedikit mengangkat sudut bibirnya.

Terdapat lukisan disana. Seorang wanita tersenyum memangku seorang putri yang baru saja ia lahirkan beberapa minggu. Kemudian di kedua sisinya ada dua putra kembar yang memiliki ekspresi berbeda.

Salah satunya menampilkan ekspresi bodoh sedangkan yang lain tidak memiliki ekspresi. Kemudian tepat di tengah selain wanita itu ada seorang pria yang tersenyum, dia berdiri tegas dengan aura pemimpin.

Lukisan sebuah keluarga yang terlihat harmonis. Mereka terlihat saling melengkapi tetapi pada saat ini....

"Ayah, adik telah di temukan tetapi dia tidak membuka matanya ! Lalu dimana aku harus menemukan dirimu selanjutnya? Sampai kapan keluarga kita akan terus bermain permainan sembunyi-sembunyi? Lihat aku sendiri di sini! Kakak bahkan membenciku " Lirih pria itu menatap sosok gadis yang terbaring di dalam ruangan kaca dengan berbagai alat medis.

Flashback on

"Ibu, apa dia adikku? " Ghisa mengangguk. Dia kemudian berkata, " Ashton kau harus menjaga adikmu saat yang lain tidak ada! Ingat itu.. "

"Siap." ucapnya meletakkan tangan di dahi seperti tengah hormat.

"Kau tidak bisa menjaganya! Ibu, biar Arthon saja. Jangan biarkan pria bodoh itu bersama adik. "

"KAKAK!  Aku benci kamu " Dia mulai merengek. Lalu tawa di dalam Ruangan pecah.

"Sudah - sudah sekarang kita tidur! "  bujuk Larkan, pada Asthon.

Flashback off

"Aku menyayangi mu kak, " ucapnya dalam keheningan.

Perlahan matanya tertutup dia menyentuh luka akibat tendangan sangat kakak di dadanya sebelum tertidur.

Dia tidak menyadari sosok lain di sudut ruangan yang menatap ke arahnya sendu.

"Aku tahu! " Jawabnya.

TO BE CONTINUED

Jangan lupa vote + comment + share + follow

🔶 See you next part 🔶

SOUL TRANSFER : (KINNEY STORY)Место, где живут истории. Откройте их для себя