❇ 𝐑𝐚𝐡𝐚𝐬𝐢𝐚 𝐝𝐢 𝐏𝐚𝐯𝐢𝐥𝐢𝐮𝐧 𝐃𝐢𝐚𝐦𝐨𝐧𝐝 ❇

3 1 0
                                    

.
.
.

Happy Reading

.
.
.

Keadaan istana?

Saat ini sangat kacau. Berbagai pihak terseret kedalam berita ini. Publik sudah mendesak agar pihak istana memberikan pernyataan soal kebenaran dari berita itu. Tapi kini mereka masih bungkam.

Ratu Dahlia memijat kepala, lalu menghela napas kasar tanpa sekalipun melihat kearah Bulan dan Luna yang sudah bersimpuh dihadapannya. Hening, mereka bungkam dan di telan pikiran masing-masing.

"Seharusnya aku menghentikan drama kalian waktu itu," kata Ratu Dahlia tiba-tiba.

Mendengar itu Luna dan Bulan hanya dapat menelan ludahnya sendiri dan tetap diam.

"Coba kalian jelaskan, sebelum kesabaran aku habis!"

Bulan dan Luna diam-diam saling beradu tatap. Kini tak ada jalan untuk kembali lagi. Jika sudah begini jalan satu-satunya bagi mereka adalah jujur.

"Yang mulia Ratu, bisakah saya berbicara berdua dengan anda?"

Mendengar permintaan Bulan itu Luna langsung menatap Bulan untuk meminta penjelasan. Lantas Bulan balik menatap Luna dan tersenyum kemudian bergumam, "percaya sama aku!" tanpa bersuara.

Tapi warna suara Bulan bisa cukup untuk menjadi bukti jika Bulan jujur. Dan akhirnya Luna mengangguk menyetujuinya.

Dahlia akhirnya menurunkan perintah untuk meninggalkan dirinya dan Bulan berdua di ruang itu.

Luna yang beru saja dengan beberapa orang yang tadi ada diruangan itu langsung diinterogasi oleh Surya, Bintang, dan Galaksi.

"Gimana?" tanya Bintang.

"Bulan dimana?" tanya Surya.

"Kenapa lo keluar sendirian dimana? Apa yang udah terjadi?" sambung Galaksi.

Luna hanya dapat membisu. Sejurus kemudian matanya menatap pintu di belakangnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Ia nampak sedih, tapi dibalik tatapan itu ada juga tatapan penuh selidik.

Sementara ketiga lelaki itu kembali kedalam mode khawatir mereka.

❇❇❇

"Katakan!"

Bulan masih nampak tenang dan memberikan Ratu Dahlia sebuah penghormatan sebelum berkata, "Yang mulia. Saya mohon hukum saya!"

Mata Dahlia membelalak terkejut kala mendengar perkata itu tercetus dari mulut Bulan dengan santainya.

"Jika yang mulia tidak segera mengonfirmasi keadaan pada publik, publik akan kehilangan kepercayaan terhadap kerajaan Angkasa. Menghukum saya adalah jalan yang paling tepat agar image kerajaan angkasa kembali bersih," lanjut Bulan masih dalam posisi yang sama.

"Kamu tidak ingin membela diri?"

Bulan tersenyum menatap Dahlia yakin lalu mengangguk santai, "Saya akan dengan senang hati menerima hukuman apapun yang diberikan pada saya."

"Bulan!!!" Gertak Ratu Dahlia.

"Yang mulia, ijinkan saya memperkenalkan diri. Nama saya Aluna Grenadine Maharani, anak dari selir Lathasia. Salam Hormat saya pada yang mulia." Bulan kembali memberikan hormat pada Ratu Dahlia.

I'M PRINCESS? IIWhere stories live. Discover now