❇ 𝐊𝐞𝐜𝐮𝐫𝐢𝐠𝐚𝐚𝐧 𝐑𝐚𝐭𝐮 𝐃𝐚𝐡𝐥𝐢𝐚 ❇

4 1 0
                                    

𝐃𝐢𝐬𝐜𝐥𝐚𝐢𝐦𝐞𝐫!
𝐒𝐢 𝐩𝐚𝐫𝐭 𝐢𝐧𝐢 𝐧𝐚𝐦𝐚 𝐁𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐋𝐮𝐧𝐚 𝐝𝐢 𝐧𝐚𝐫𝐚𝐬𝐢 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐝𝐢 𝐭𝐮𝐤𝐚𝐫.

𝐉𝐢𝐤𝐚 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐩𝐮𝐬𝐢𝐧𝐠 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐥𝐮𝐫𝐧𝐲𝐚, 𝐦𝐚𝐤𝐚 𝐝𝐢𝐚𝐧𝐣𝐮𝐫 𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢 𝐬𝐞𝐤𝐢𝐥𝐚𝐬 𝐜𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚.

𝐀𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐦𝐚𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐡𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐝𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐬𝐚𝐫-𝐛𝐞𝐬𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐜𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚. 𝐊𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚, 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐝𝐢𝐤𝐢𝐭 𝐫𝐞𝐯𝐢𝐬𝐢 𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫𝟐 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚.

.
.
.

Happy Reading

.
.
.

"Lo bicara sama gue!" Luna menatap Bulan tajam lalu menyeretnya kesebuah ruangan.

Terakhir disana Zio hanya bisa diam-diam menghela napas. Bukan karena lega tapi karena lebih khawatir terhadap gadis yang sekarang berdiri di hadapannya. Perlahan gadis itu duduk didepan Zio dengan perasaan canggung. Zio yang paham keadaan hanya diam membiarkan dia tenggelam dengan pemikirannya.

Sampai di sebuah ruangan Luna langsung menatap Bulan dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Lun, kita harus tolongin Sekar. Gue bakal ngajuin laporan ke istana buat minta kasus ini di usut." kata Luna dengan penjelasan yang menggebu-gebu.

"Lan! Sampai sini kamu masih nggak paham?"

Luna masih tak menyangka Bulan menentangnya. Sekar saat ini butuh bantuannya. Tapi Bulan malah menunda-nunda hal itu.

"Dia Putri, pelecehan pada seorang gadis keturunan terhormat itu adalah pelanggaran paling besar-"

"Karena dia Putri!" Bulan memotong. "Karena dia Putri kerakaan semesta, dia tidak bisa gegabah melaporkan hal ini ke ke kerajaan!" tegas Bulan.

Bulan tertawa tak habis pikir. "Kenapa emang? Dia bakal ditendang dari Istana? Gitu? Haha... Lucu lo."

"Iya! Dia bakal diasingkan." Luna terdiam mendengar jawaban dari Bulan itu.

"Sekar, Putri yang sama sekali tidak di publish ke media, ditutupi keberadaannya, bahkan sudah layaknya tidak diakui. Kamu pikir Raja Bara bakal nolongin Sekar? Yang ada demi reputasi kerajaan, Semesta Royal family malah akan lebih setuju jika Sekar diasingkan." jelas Bulan lebih lanjut.

Mata Luna mengerjap bingung. Semua yang dikatakan Bulan tidak ada yang salah, secara logika Luna sekarang paham kenapa Sekar menutupi keadaannya¿ karena gadis itu sedang berusaha menyelamatkan dirinya sendiri.

"Menurut lo gimana?"

Bulan nampak berpikir. "Raja Bara itu Raja yang konsisten, perlu dorongan banyak orang untuk mengubah keputusannya. Aku masih memikirkan tentang hal itu."

Luna menyisir rambutnya kebelakang karena prustasi. Ia bahkan sampai berjalan tak tentu arah.

"Ahhh Bangsat!"

"Pertama-tama kita harus keluar dulu. Mereka khawatir kita berdua akan adu mekanik."

Mata Luna menyipit, "situasi kayak gini lo masih sempet-sempetnya ngelawak?!"

I'M PRINCESS? IIWhere stories live. Discover now