❇ 𝐌𝐢𝐬𝐢 𝐏𝐞𝐧𝐲𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭𝐚𝐧 ❇

1 1 0
                                    

.
.
.

Happy Reading

.
.
.

Bulan dan Luna yang gusar terus mengechek ruang kelas di area fakultas. Tapi nihil. Mereka tidak bisa menemukan Bintang dimanapun di kelas itu bahkan beberapa ruangan di di Fakultas lantai satu. Mereka tetap tidak menemukannya. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk berpencar.

Karena Lantai dua memiliki dua bagian dimana Lorong 1 adalah ruangan para dosen dan perpustakaan khusus fakultas, sementara lorong 2 adalah bagian serbaguna seperti ruang baca, gudang, mushola, toilet dan UKS.

Sementara Bulan pergi ke lorong 1 Luna langsung pergi ke lorong satu. Karena di khawatirkan Bintang akan pergi ke gudang. Disana adalah tempat dengan kemungkinan paling tepat. Hanya gudang adalah tempat yang kosong dan terpojok.

Sayangnya prediksinya patah ketika melihat warna suara mengguar dari UKS. Saat ada acara seperti ini bukannya panitia menyarankan UKS umum sebagai tempat jika terjadi kecelakaan. Kenapa ada warna suara di UKS FISIP? Siapa yang pergi kesini?

Jangan-jangan...

Tanpa basa-basi Luna langsung membuka pintu UKS dan terkejut kala melihat Bintang dan Valda yang keduanya sudah bertelanjang dada. Tapi kenapa Bintang sepertinya tak sadarkan diri?

Valda sialan...

Luna langsung membawa kemeja Valda yang tercecer ditanah dengan sekali gerakan ia membungkus Valda dengan kemeja itu dan dengan sekali pukulan Valda langsung pingsan ditempat.

Tanpa Basa-basi Luna langsung menghampiri Bintang dan mengechek keadannya. Sial... Kenapa keadannya menunjukan kalo dia udah dikasih obat perangsang?

Valda, Luna tidak menyangka kalau kamu sekeji ini. Fans seperti apa yang mau melecehkan artinya?

Saat Luna hendak memapah Bintang. Valda yang nampak pura-pura pingsan bangun dan menyerang punuk nya hingga dia tersungkur jatuh menimpa Bintang. Setelahnya ia mencoba berlari. Saat itu terjadi Bulan yang mau mencari Luna di lorong dua berpapasan dengan Valda yang hendak melarikan diri.

Awalnya Bulan terkesiap kaget. Tapi, ia mendengar Luna yang tengah kesakitan berteriak.

"Bulan Kejar dia! Dia udah ngelukain Bintang." setelahnya ia menyingkirkan segala trauma nya dan mengejar Valda tanpa memikirkan konsekuensinya.

Luna merasakan kesakitan yang amat ngilu di punuk nya. Sepertinya luka ini akan membiru. Luna selalu berusaha untuk bangun dengan mati-matian. Tapi lelaki yang hampir kehilangan kewarasannya menarik pinggang Luna hingga gadis itu duduk di pangkuannya.

"Luna?" panggilnya.

"Ok, lo udah sadar! Mending kita pergi sekarang." kata Luna mencoba menyadarkan lelaki itu.

Tapi sepertinya sudah telat. Macam sudah bangun. Lelaki itu malah mengikia jarak diantara mereka dan meraup bibir Luna dengan beringhas tanpa peringatan.

Jantung Luna berdegup keras.

Sepertinya ia sudah benar-benar kehilangan akalnya sekarang. Luna mencoba menjauhkan dirinya dari Bintang. Tapi Bintang malah meraih tangan kanannya yang mencoba menekannya agar dia berhenti menekan tubuhnya untuk menjauh.

Sesaat kemudian Bintang berhenti mencium Bibir Luna lalu menatap Luna dengan mata berbinar penuh permohonan. "Lun, tolongin gue!" lirihnya dengan napas yang sudah tak beraturan.

Jujur lelaki itu terlihat seksi sekarang.

Sadarlah Luna.

"Iya gue bantuin, pertama-tama kita harus keluar dulu darisini." kata Luna yang masih berusaha kabur tapi Bintang langsung menyeretnya mendekat lagi dan kembali tanpa peringatan Bintang meraup Bibir Luna kembali bahkan sekarang sampai terluka. Kemudian ciuman itu beralih ke leher jenjang Luna hingga meninggalkan sebuah tanda.

I'M PRINCESS? IIWhere stories live. Discover now