❇ 𝐅𝐚𝐤𝐭𝐚 ❇

4 2 2
                                    

"Bulan?" Tanyanya

Bulan mau tak mau mulai berakting. Didepannya berdiri lelaki yang amat dikenali nya. Dia bukan Surya. Bintang lebih tepatnya.

"Eh gue salah orang yah?"

"Iya hehe," Bulan terkekeh.

"Sorry, Lo mirip banget soalnya sama Bulan."

Bulan tersenyum, dalam hati ia berkata. 'Aku dulu memang Bulan.'

"Btw, nama lo siapa?"

Bulan mendongak sembari membenarkan kacamatanya. "Nama aku Luna." jawab Luna.

Tin... Tin...

Suara kelakson mobil menginterupsi mereka. Sehingga Bulan menengok kearah mobil itu. Itu mobil Zio.

"Cepetan!!!" pekik lelaki itu.

"Eh, dipanggil tuh sama pacarnya."

Bulan spontan menyeringai tak Terima sambil bersedak tangan. Gila saja? Pacaran denga Zio? Mustahil.

"Bukan pacar kok. Btw, aku duluan ya."

Setelahnya Bulan beranjak dari sana dengan sedikit berlari menuju mobil itu. Zio dengan muka masamnya memasukan kembali kepalanya. Sementara Bulan masuk ke mobil itu dan duduk disamping pengemudi.

Tanpa disadari sampai mobil itu beranjak pergi mata Bintang terus melihatnya. Ia nampak berpikir setelah mobil itu hilang dari penglihatannya. Kemudian ia menggelengkan kepalanya dan pergi.

Sementara Zio nampak curi-curi pandang ke spion mobilnya, memperhatikan gerak-gerik Bintang dengan tajam. Lalu kembali pokus ke jalan di depannya saat Bintang sudah berjalan menjauh. Bulan yang duduk disampingnya nampak tidak peduli juga. Ia tidak peka atau bagaimana?

"Heh!" interupsi Zio.

Bulan mendongakkan kepalanya melihat kearah Zio yang sedang pokus mengemudi.

"Jangan terlalu deket lagi sama mereka?"

Bulan mengerutkan keningnya bingung. "Hah?" tanyanya.

"Jangan tiba-tiba akrab."

Bulan berpikir sejenak sebelum menemukan jawaban. Ia reflek melihat kearah spion saat ia mengerti pernyataan Zio tadi.

"Sama Bintang?"

"Sama royal family juga." imbuh Zio.

Bulan menekuk kepalanya ke bawah. Tiga hari yang lalu juga Zio berkata seperti ini saat ia pertama kali menginjak rumah Zio yang ia tempati sekarang.

"Oke!" jawab Bulan.

Zio. Meski perilakunya dingin pada Bulan tapi berbeda pada Luna. Sama seperti Surya padanya dulu. Tapi setiap kali Bulan menyinggung soal alasan sikap baiknya pada Luna. Satu-satunya jawaban pasti dari lelaki itu adalah 'karena Luna telah menyelamatkannya, jadi sekarang balas budi Zio padanya.' tak ada keraguan sama sekali dari kata itu. Bahkan warna aura Zio terasa sangat Jujur.

Awalnya Bulan mengira jika Zio itu memiliki rasa pada Luna. Karena perhatiannya sedikit terlalu berlebihan pada gadis itu. Nyatanya tak seperti itu. Dia hanya membalas budi. Lain lagi dengan Sekar.

Sudahlah... Kenapa malah membahas kisah cinta mereka?

Ah iya dia ingat sesuatu.

"Zi... Kamu tau Sekar ada masalah apa?"

Zio tersentak tapi ia mencoba tetap tenang. "Kenapa emang?"

"Mmm... Dia kayaknya menyembunyikan sesuatu deh."

I'M PRINCESS? IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang