kesalahan kecil memiliki kemungkinan maaf tetapi yang membuat ia jijik adalah jika hal kecil itu perlahan membesar.

Dalam waktu lima menit seluruh sekolah di gemparkan.

Kinney yang semula tidak pernah menonjolkan diri dan hanya menjadi gadis pendiam menjadi daftar pencarian populer di salah satu akun media sosial.

Sementara yang menjadi bahan pembicaraan tengah melangkah santai ke arah taman.

Tatapan Kinney menyapu seorang gadis yang duduk menyendiri di salah satu pohon besar.

Dia akhirnya mendekat dan menepuk pundak gadis itu pelan.

Wajahnya yang semula acuh tak acuh, menunjukan rasa antusiasme.

Setelah bertemu dengan seseorang yang ingin di temui, Diana, gadis itu bangkit.

"Harga total menjadi 3 kali lipat. Cash atau kredit? " Kinney tiba-tiba bertanya.

Wajah Diana membeku. 'Uang? ' ah ya!

Diana merogoh sakunya dan perlahan memberikan sebuah kartu.

'Diana De Diaz? '

Diaz? Ini menyenangkan. Tiga kali lipat adalah harga kecil bagi mereka.

Sepertinya Kinney telah salah memberi harga. Ah! Tapi Kinney tidak gegabah ia segera bertanya, "kau bekerja sebagai apa di sana? "

"A-aku....? " Diana tampak tidak mengerti.

"Kau siapa? " Tanya Kinney kembali.

"Diana." Kinney mengangguk memegang dagu nya. Dia mendeskripsikan Diana saat ini dalam hati.

Satu kata 'bodoh'

"Keluarga ku mengundang kamu untuk makan malam." Suara kecil Diana yang pemalu terdengar imut.

Kinney meliriknya lalu berkata, "aku tidak bisa,"Jawabnya.

Dia merubah posisinya, duduk di salah satu bangku, lalu memangku satu kaki nya menggunakan kaki lain.

Bibir Diana menekuk dia berpikir cara apa yang harus ia lakukan? Melihat tindakan Kinney ia tahu bahwa gadis ini tidak mudah.

Bagaimanapun, diana berhutang budi padanya.

'Uang! '

Tidak salahnya mencoba. Keluarga nya adalah cukup, hanya membayar beberapa kali lipat dari harga asli meruapakan hal mudah.

Terlebih lagi produk milik Kinney yang terbaik menurutnya. Hanya dengan menggunakan nya 3 kali, bintik-bintik hitam di tubuh secara perlahan hilang.

"Tidak masalah mengenai uang selama kau menerima undangan kami. Bahkan jika 10 kali li... " Kalimat Diana belum sepenuhnya keluar. Tetapi Kinney dengan mudah memotong.

"Setuju," ucapnya lalu menepuk pundak Diana lagi, berlalu melangkah ke koridor kelas.

Diana melotot ternyata benar uang adalah segala nya.

Tepat setelah Kinney pergi bel masuk berbunyi.

Seluruh siswa-siswi masuk di kelasnya masing-masing.

⚜⚜⚜

Di waktu bersamaan

Sebuah ruangan kecil yang memiliki sedikit ruang dan dua buah jendela mini memiliki hawa dingin yang menusuk.

Dua orang pria duduk saling berhadapan. Dan seseorang menjaga pintu sambil memasang sikap siaga dengan sebuah pistol di tangannya.

Ketukan di meja seperti detik waktu sebelum nyawa nya terangkat. Seseorang duduk di hadapannya dengan mantel hitam yang elegant tubuhnya yang tegap memiliki aura dominasi keras sehinga orang-orang mungkin memilih mengagumi dari kejauhan.

Keringat di dahi dan pelipis nya tidak dapat di bendung.

Selama hampir sepuluh menit ia telah memegang keyboard mini di tangan dan secara terus menerus mengetik.

"Tuan... " Suara miliknya keluar. Ia mencoba sekuat tenaga untuk berbicara.

"Seseorang yang Anda cari memiliki keterampilan untuk menyembunyikan identitas nya. Saya bahkan tidak memiliki satupun informasi setelah banyak mencari. Dokter seperti nya, hanya menerima pembuatan dan resep tanpa ingin pertemuan. " Suara Baron, bergetar.

Arlo tidak menanggapi tetapi ia mulai berdiri. Karena kurangnya cahaya, seseorang dapat melihat sisi kesepian yang dingin dalam diri nya.

"Temukan! " Suara Arlo sedingin es. Dia mengulurkan tangannya untuk mencapai sebuah lencana emas di sakunya.

"Gunakan itu pergi ke benua xxx untuk mencari tahu. " Kemudian dia pergi. Diikuti seseorang yang memegang pistol di dekat pintu.

"Tuan Baron, Terima kasih. " Dia melakukan tindakan yang seharusnya di lakukan tuannya tetapi dia dengan senang hati menggantikannya.

"ini  ... Berapa banyak hal yang tidak di ketahui oleh diriku. " Lirihnya menatap lencana kuda emas di tangannya.

Baron merasa bahwa kedatangan Arlo  padanya sia-sia.

Dia memiliki Damian. Seseorang bahkan memerlukan keberanian untuk melawan tanduk Arlo terlebih dahulu.

Seluruh keterampilan ada pada Damian lalu untuk apa dia ke arahnya?

'Sial! '

Baron, bergerak mencari ponsel di mejanya. Dia mencari kontak seseorang dan menekannya. Hanya sedetik seseorang menjawab telpon nya.

Tetapi yang terdengar adalah suara ledakan.

Duar!! (Gak tahu gimana nulisnya setahuku kalau ledakan gini kan?)

Ting

|lakukan apa yang tuan ku perintahkan atau bisnis mu hancur sepenuhnya. Kami memiliki kartumu di sini Baron... Sebelum nya, Terima kasih atas kerja sama nya.|

Baron, menggeretakan giginya. Dia telah lengah sebelumnya.

Bagaimana bisa hal ini di sebuah kerja sama? Ini sistem kerja paksa!

TO BE CONTINUED

Jangan lupa vote + comment + share + follow

🔶 See you next part 🔶

Cek cerita ku di profil yuk!

SOUL TRANSFER : (KINNEY STORY)Where stories live. Discover now